"Rio-yaa" panggil Jennie, Rio sedang memeluk Lia yang tertidur di depan tv.
"Ya noona?" Rio menoleh pada Jennie yang duduk di depan nya.
"Apa kamu benar-benar tak bisa membawa Krystal unnie kembali lagi ke rumah ini?" Tanya nya sedih
"Aku merindukan nya" gumam Rose
Jreeng. . .
"Tunggu sebentar" Rio menarik lengan nya dengan hati-hati dari bawah kepala si bungsu, dia segera melompat, dan berlari menuju ke kamar nya yang merangkap ruang kerja, mencari map berwarna merah dengan terburu-buru
Sret. . . Sret. . .
Dengan tak sabar, Rio membuka lembar demi lembar surat perjanjian nya dulu dan. . .
BINGO
"YEESS!" Teriak Rio kesenangan, dan mendengar itu pun Jennie dan Rose pun segera berlari menuju ke kamar saudara laki-lakinya itu, mereka berdiri di ambang pintu, menatap heran pada Rio yang wajah nya nampak begitu bahagia.
"Aku akan membawa Krystal kembali lagi ke rumah ini" janji nya membalas tatapan kedua saudara perempuan nya itu.
"Oppa janji?" Tanya Rose ingin memastikan.
"Janji, sekarang beristirahatlah kalian" perintah Rio, dia pun ikut keluar, untuk memindahkan Lia ke kamar nya.
"Jadi ini maksud dari pesan mu kemarin Krys" gumam Rio tersenyum penuh arti, dia melirik jam dinding di ruang keluarga nya.
"Jam 22.00 KST, masih ada waktu" gumam nya, Rio pun segera mengeluarkan mobil nya, membelah gelap nya malam menuju ke mini market tempat gadis itu bekerja, Rio duduk diatas kap mobil nya, menunggu Krystal keluar, dan tepat jam 11 malam.
Deg
Krystal terkejut mendapati Rio di depan toko nya, pemuda itu tersenyum manis, senyum yang dia rindukan selama ini.
"Ayo pulang, aku datang untuk menjemput mu" ucap Rio, Krystal segera berlari menghampiri Rio dan. . .
Bruk
Dia langsung memeluknya erat, seolah ini adalah pelukan terakhir mereka, Yoong yang baru saja mematikan lampu toko nya pun kaget melihat sang istri berpelukan dengan pria lain, tak terima dia segera berlari keluar, tapi terlambat, Rio sudah membawa kabur sang istri.
"Aaarrrggghh. . . Sial" umpat Yoong menendang tempat sampah di depan toko nya, sementara Rio dan Krystal malah cekikikan tak jelas karena dua-dua nya merasa salah tingkah.
Sesampai di rumah, kedua nya tak bisa berhenti tertawa, Rio menarik tangan kiri Krystal berlari kecil menuju ke lantai atas, ke kamar Lia.
"Sst. . .ayo kita kejutkan dia saat bangun tidur besok" bisik Rio, Krystal mengangguk lucu, dan kedua nya pun tidur berhimpitan mengapit Lia tepat ditengah.
"Hah" Lia tersentak keesokan hari nya, ketika bangun tidur, ternyata Krystal sudah tersenyum menatap nya.
"Unnie" seru Lia langsung menciumi wajah Krystal yang terpingkal karena geli, mendengar kehebohan di kamar paling ujung, Rose dan Jennie pun penasaran, mereka pun berniat untuk mengechek kamar si bungsu.
Ceklek
"UNNIE!" girang kedua nya heboh dan langsung ikut menyerbu ke atas ranjang.
"Astaga, Chaeyoung-ahh" tegur Rio karena sang dongsaeng dengan ceroboh melompati nya.
"Mianhae oppa, aku sudah rindu dengan unnie ku" kekeh Rose.
Aktivitas di rumah itu pun kembali seperti semula, hanya, sekarang Krystal menempati kamar tamu, karena Rose sudah kembali ke kamar nya di lantai atas.
Hari kedua Krystal di rumah itu, Yoong pun datang, dengan wajah marah nya, dia berteriak-teriak di depan pintu gerbang rumah Rio, pemuda itu pun menyuruh anak buah nya untuk membuka kan pintu gerbang nya, dengan langkah cepat, dia memasuki rumah Rio.
"Soojung-ahh, dimana kamu?" Teriak nya
"Hyung, jika kedatangan mu kesini untuk menjemput Krystal itu percuma, dia milik ku sekarang" tegur Rio
"Tidak, Krystal masih istri ku, aku sudah menebusnya dua minggu yang lalu apa kamu lupa?" Bentak Yoong, Krystal pun keluar dari kamar nya.
"Oppa" dia terkejut biang keributan di rumah Rio adalah suami nya sendiri.
"Ayo pulang" Yoong menarik tangan kanan Krystal dan menyeretnya keluar.
"Lepas oppa, aku tidak mau pulang" tolak Krystal berusaha melepas cengkeraman tangan suami nya.
"Unnie" cemas Jennie, Rose dan Lia melihat Krystal diseret.
"Lepaskan, atau aku akan menghajar mu" gertak Rio.
"Siapa kamu berani melawanku, yang lebih berhak atas istriku sendiri" remeh Yoong.
Bugh
Rio yang kesal karena Yoong menyakiti wanita yang dicintai nya pun akhir nya memukul rahang Yoong dengan kepalan tangan kanan nya, sampai Yoong terjatuh, Rio pun segera menyuruh bodyguard nya untuk menyeret Yoong keluar.
Heboh lah publik Korea, Yoong mengajukan gugatan pada Rio dengan tuduhan penculikan, dia melakukan konferensi pers di sana sini, menghadiri wawancara diberbagai stasiun tv yang membahas tentang kasus nya, dan efek dari kasus ini, jadwal Jennie banyak yang di cancel.
"Dia tiba-tiba datang ke toko ku, tepat saat istriku sudah bersiap hendak pulang, menariknya ke dalam mobil dan membawa nya kabur, dia mengurung istriku di dalam rumah nya, dia memang sudah menyukai istriku semenjak dia datang pertama kali nya ke toko kami" yoong mencoba mencari simpatik dengan memasang wajah memelas nya.
"Aku tak menyangka Rio seperti itu, dia tak berhati"
"Tidak ingatkah Rio, jika dia mempunyai saudara perempuan? Bagaimana jika hal ini menimpa dongsaeng nya.
"Sumpah rasa respect ku pada mu hilang rio"
"Aku kecewa dengan kelurga Kim"
"Rio, apa memang kamu seputus asa itu? Sampai harus menculik istri orang?"
"Boleh aku tertawa? Pria sekelas Rio memilih untuk berbuat serendah ini?"
"Aku penasaran dengan wajah wanita yang diperebutkan ini"
Dan masih banyak lagi komentar-komentar K-netz yang rata-rata menghujat Rio dan Jennie, mereka termakan oleh kebohongan Yoong, yang sibuk koar-koar kesana sini, mencari simpati, dia tak sadar akan kelakuan nya yang seolah malah menggali kuburan nya sendiri.
Tapi Rio nampak santai-santai saja, dia sibuk berkonsultasi dengan pengacara Oh, selaku notaris sang pembuat surat perjanjian, dan pengacara Kwon, orang kepercayaan keluarga Kim selama ini, Rio tak gentar menunggu surat panggilan sidang dari pengadilan.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta 200 Juta
Fanfictiontentang Rio, pria yang diam-diam menyukai Krystal, gadis super dingin, kasir sebuah mini market yang telah bersuami.