Penat dengan pekerjaan nya, Rio duduk diatas meja kerja ruangan nya, duduk menghadap jalan raya di depan showroom nya.
Dia jadi teringat gadis kasir di mini market seberang, dia lantas berdiri, berniat mencari minuman di toko itu.
Tink
Rio memasuki toko, dan gadis itu meliriknya sekilas, pemuda itu lantas mengambil kopi instan, chesse cake dan mandu ke meja kasir, kasir itu tak menatapnya sama sekali meski Rio terus memandang nya.
Pemuda itu kemudian menghangat kan dumpling dan menyeduh kopi nya, memilih untuk dimakan ditempat, sambil terus memperhatikan sang gadis dibalik meja kasir.
Set
Tiba-tiba sang pemilik toko duduk di depan Rio, pemuda itu terkejut.
"Tuan" sapa nya.
"Panggil hyung saja, aku belum setua itu" pinta Yoong.
"Baiklah hyung" jawab Rio
"Aku sebenarnya ingin marah pada mu, karena telah membohongi ku" Yoong pura-pura marah.
"Tentang apa hyung?" Rio mengerutkan kening nya.
"Tentang pekerjaan mu, kamu adalah pemilik Kim Showroom kan, bukan pegawai nya, aku baru tahu tempo hari, setelah melihat wajah mu di tv dan pembahasan tentang keluarga Kim di acara hiburan" tutur Yoong.
"Maaf hyung" balas Rio tak enak.
"Akh sudah lah" sahut Yoong.
"Krystal, kenalkan, dia Rio, pemilik Kim Showroom di depan, kamu tahu kan" Yoong sedikit berteriak memperkenalkan pegawainya pada Rio, pemuda itu mengangguk segan, sedangkan Krystal hanya melirik acuh, senyum Rio memudar.
"Dia memang begitu, dingin, ayo, lanjutkan makanmu, aku juga akan melanjutkan pekerjaanku, senang memiliki mu sebagai pelanggan ditoko kami" pamit Yoong, Rio pun jadi semakin sungkan.
Semenjak itu, Rio jadi sering mengunjungi toko milik Yoong, demi bertemu Krystal, meski hanya sekedar minum susu coklat sekalipun, atau datang bersama Lia, Rio penasaran, dan sangat tertarik dengan wajah dingin gadis itu, tapi, dia tak tahu bagaimana untuk memulai obrolan dengan nya.
Rio duduk dengan segelas latte di depan nya, rasanya dia tak pernah bosan menatap wajah dingin itu, meski terkesan angkuh, tapi itu tak mengurangi kecantikan nya, Krystal tiba-tiba menoleh ke arah Rio, merasa bahwa pria itu terus memperhatikan nya.
"Sial" batin Rio tertangkap basah, dia mengalihkan tatapan nya, sambil meneguk latte nya salah tingkah, Yoong yang melihat itu pun terkekeh.
Rio mengunjungi showroom pusat nya, dia kini sedang duduk di ruangan nya yang dipakai oleh Seulgi, Rio menatap serius pada sahabat nya itu, pikir nya, dia akan menanyakan pada Seulgi bagaimana cara memancing obrolan dengan lawan jenis.
"Apa?" Seulgi bertanya lirih karena sang boss terus menatap nya, Rio menggeleng.
"Tidak jadi" jawab nya lalu berdiri, keluar ruangan memeriksa mobil-mobil dagangan nya.
"Aneh" Seulgi menggedikan kedua bahu nya menatap sang boss.
Keesokan nya, Rio kembali mendatangi mini market itu, dia hendak membeli dumping kesukaan nya, dan mendapati Krystal sedang menyusun sosis dan stick crap disamping kulkas dumpling, Rio meliriknya gugup, lalu dia fokus pada tujuan nya, tapi ternyata yang dia cari tidak ada.
Rio menggaruk kepalanya yang tak gatal, dia tak suka dengan merk dumpling yang bukan biasanya, Krystal yang sedang duduk dibawah menyusun makanan pun melirik pada Rio yang berdiri di depan nya, dia lantas berdiri dan menghampiri pemuda itu.
"Cari apa?" Tanya nya dingin.
"Dumping yang biasanya di rak ini, Kemana?" Tanya Rio.
"Oh, habis, kiriman stock nya belum datang, mungkin nanti malam" jawab Krystal acuh.
"Ini juga tak kalah enak dengan yang itu, coba saja" beritahu nya cuek, Rio tertegun menatap gadis dingin disamping nya itu.
Rio lalu membawa dumpling rekomendasi dari Krystal, ditambah kopi latte, dan dan kue mantau hangat.
Pemuda itu mengunyah dumpling yang sudah dihangatkan dalam microwive, Rio menggaguk membenarkan kata sang kasir jika dumpling yang sedang dia makan saat ini juga enak.
Rio menghampiri Krystal, dengan debaran jantung yang hebat, dia nekat memberanikan diri untuk memulai duluan, meski kaki nya gemetar.
"Noona, terima kasih atas masukan nya, anda benar, dumpling itu juga tak kalah enak" ucap Rio berusaha menutupi kegugupan nya.
"Boleh tahu, noona pulang jam berapa malam ini? Aku ingin mentraktir mu" modus Rio, hati nya berdesir, jantung nya tak bisa tenang, karena ini baru pertama kali nya dia berusaha mendekati lawan jenis nya, sementara Krystal malah menatapnya tajam, dan dingin, seperti harimau yang siap menerkam mangsa nya.
"Tidak" datar nya
"Oh, okey" jawab Rio lemas, dia kemudian keluar dari toko dengan penuh rasa kecewa, tapi dia juga tak bisa memaksa si wanita.
Di hari berikut nya, Rio datang lagi ke toko, dia to the poin langsung menuju meja kasir, tersenyum pada Krystal.
"Noona, bisa tolong beritahu aku sundae mana yang menurut noona lebih enak?" Tanya Rio yang sengaja ingin mendekati Krystal, wanita itu tetap hanya meliriknya tajam.
"Oppa" panggilnya pada Yoong yang sedang menambah beberapa stock makanan.
"Yaa?" Sahut Yoong, dia lantas mendekat ke meja kasir.
"Tuan ini mencari sundae terenak ditoko kita" beritahu Krystal melempar tugas nya pada Yoong, Rio menatap bingung dan tak terima karena dia ingin Krystal yang melayani nya, dia pasrah, berjalan lemah mengikuti Yoong dari belakang.
Saat memilih sundae pun, Rio masih sambil mencuri pandang pada gadis kasir itu.
"Tertarik huh?" Tanya Yoong sambil memilih beberapa sundae.
"Hah? Aku belum pernah makan sundae hyung" gugup Rio.
"Kasir ku" kekeh Yoong, Rio langsung gelagapan, dia tak enak dengan tebakan Yoong yang tepat sasaran.
"Aku. . . Aku. . ." Rio bingung untuk mengatakan nya.
"Aku tahu kamu menaruh perhatian pada nya" potong Yoong.
"Coba saja, siapa tahu berhasil, tapi, sebelum nya, dia pernah membuat seorang pemuda bunuh diri karena penolakan nya" beritahu Yoong.
Glek
Rio menelan ludah nya susah payah, mendengar penuturan Yoong, dalam hati dia membatin, mengagumi pesona seorang Krystal yang wajar jika sampai ada yang memilih mati karena patah hati, padahal itu hanya gurauan Yoong saja.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta 200 Juta
Fanfictentang Rio, pria yang diam-diam menyukai Krystal, gadis super dingin, kasir sebuah mini market yang telah bersuami.