Tiga hari lagi Juanda akan mulai dengan UAS nya. Intensitas membaca dan memahami materi semakin dia tingkatkan, jika libur, mulai dari siang hingga sore dia akan serius berkutat dengan buku buku di mejanya. Sebagian besar buku yang dia baca didapatnya dari perpustakaan.
Begitu juga dengan Senja. Bedanya, Senja tidak sekeras itu dalam belajar, Senja seperti pusing dan merinding saat melihat rentetan huruf huruf kecil dalam jangka waktu yang lama. Di saat belajar pun dia memilih sambil menyalakan playlist musik di ponselnya. Dia tidak suka suasana yang hening, membuatnya takut.
Kacamatanya berkali kali melorot karena menunduk, membuatnya kesal."Duh, diem dong." Makinya pada kacamata yang bertengger manis di batang hidungnya. Hidupnya sangat bergantung pada lensa itu, mata minusnya kian memburuk. Melihat benda dengan jarak setengah meter tanpa kacamata saja sudah kesulitan.
tok tok tok
"Nja, lo di dalem gak?" Tanya Naya dari luar kamar.
"Masuk aja."
Naya naik ke kasur lalu duduk bersila sambil memeluk boneka snoopy besar kesayangan Senja, "Masih belajar?" Tanyanya.
"Iya, bentar lagi juga selesai."
"Gue temenin kalo gitu."
"Kenapa lagi? Pasti lo takut di kamar sendirian." Tebak Senja yang hafal betul kelakuan Naya. Biasanya dia akan mengungsi ke kamar Senja jika habis mendengar suara suara aneh. Naya itu sedikit---sensitif. Dia cuma sering melihat bayangan atau mendengar suara suara ganjil, tidak sampai melihat wujud yang jelas.
Naya mengangguk menanggapi tebakan Senja barusan. Sebenarnya Senja penakut, tapi selama itu hanya suara, Senja tidak mempermasalahkan. Lain cerita jika sosok itu muncul langsung dihadapannya.
"Lo kan udah sering diganggu, kenapa masih takut?" Senja memutar kursi belajarnya menghadap Naya.
"Ya, tetep takut lah. Udah gitu belum sempet ganti lampu kamar, cahaya nya udah gak seterang dulu."
Sekarang hampir jam delapan malam. Dipastikan Naya akan menumpang tidur dikamar Senja.
"Liburan nanti mau kemana, Nja? Kan rumah lo sini sini aja."
"Gatau, belum kepikiran. Pengennya sih traveling ke luar kota. Tapi masih males banget mikir budget nya." Senja pindah ke kasur, menanggalkan kacamatanya dan diletakkan sembarangan diatas nakas.
Ponsel Senja tiba tiba berbunyi sangat keras, membuatnya dan Naya harus melonjak karena terkejut.
"Anjing." Umpat Naya keras.
Ternyata pesan masuk dari siapa lagi kalau bukan Juanda.
Juanda
|sibuk ngga?
|masih belajar?Senja
baru selesai kok|
kenapa?|Juanda
|buku materi gue kurang satu
|gue mau beli
|lo mau ikut?
KAMU SEDANG MEMBACA
JUANDA | Jungwoo ✓
FanfictionSeutas panjang kisah pertemuan yang klise dan membosankan. Awal pertemuan dan awal pacaran yang kelihatannya 'mudah'. Tapi apapun didunia ini tidak mungkin akan berjalan dengan mulus terus menerus. Sanggupkah mereka berjuang hingga saat bahagianya...