3

356 65 7
                                    

Oh iya. Kemarin lupa masukin foto Dimas ya. Okay. Lemme introduce---

Galang Dimas Iskandar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Galang Dimas Iskandar

.
.
.
Perhatian! Sebaiknya, jika kalian membaca, part nya di cek satu persatu, wattpad sering eror akibatnya part sering kali terbalik satu sama lain.

happy reading.

Kelas sudah selesai, Juanda bersiap keluar. Rencananya jika tidak ada urusan dia akan segera pulang ke kos nya. Tidak berniat keluyuran. Malas. Uang bulanan juga belum masuk ke rekeningnya.

"Ju!" Lucas datang dengan senyum cerahnya. Juanda punya firasat kalau dirinya tidak akan bisa pulang cepat.

"Jangan ajakin gue main. Plis." Ucap Juanda memohon.

"Yaelah, Ju. Baru mau ngomong udah ditolak aja."

"Gue males, gapunya duit." Balas Juanda jujur.

"Yaudah, ke kos lo aja gimana. Gopud kita." Tawar Lucas lagi. Dia benar-benar ngotot ingin kemana saja asal tidak pulang ke kosnya.

"Dibilang gue gapunya duit."

"Pake duit gue dulu aja. Nyebat di halaman belakang. Sepet banget mulut gue." Lucas terus melontarkan kalimat persuasif.

Juanda mengangguk setuju. Meskipun jam istirahatnya akan benar benar terdistraksi karena eksistensi seorang Lucas.

"Skuyy!" Seru Lucas merangkul leher Juanda brutal.

Lucas sudah menunggu di halaman belakang kos nya Juanda. Duduk dengan sebatang gulungan nikotin menyala di sela jarinya. Gulungan asap putih berulang kali keluar dari mulutnya.

"Nih, Ju. Sebat." Tawar Lucas begitu melihat Juanda lewat didepannya.

Tangannya bergerak meraih kotak berisi rokok seperti milik Lucas. Juanda mulai menyamankan posisi duduknya diatas kursi.

"Ah,, lama banget gak sebat." Juanda mendesah lega. Sudah lama sekali sejak dia menyedot nikotinnya yang terakhir.

"Kenapa berenti sebat?" Tanya Lucas sambil mengetik pesan entah untuk siapa.

"Gatau." Jawab Juanda mengendikkan bahu.
Lucas menoleh singkat lalu kembali pada kegiatan awalnya.

"Gajelas lu."

"Mana lo katanya pesen makan." Tagih Juanda.

"Oh iya. Bentar."

Lucas langsung menuju aplikasi layanan pesan antar di ponselnya. Memesan beberapa makanan dan minuman.

"Duit lo banyak kayanya, Cas?" Celetuk Juanda setelah melihat Lucas membeli cukup banyak kudapan.

"Tanggal muda, ntar tanggal tua juga lo yang gue repotin." Jawab Lucas asal.

JUANDA | Jungwoo ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang