double update, check part sebelumnya ya ^^
Happy reading
.
.
.
.
.Perempuan itu tengah memandangi hampir ratusan foto yang tertancap di dinding ruangan bercahaya remang. Tatapannya nyalang penuh amarah, sedikit tersirat kesedihan didalamnya. Ditangannya menggenggam pisau kecil yang entah untuk apa.
"Bajingan." Desisnya penuh amarah.
"Bisa bisanya kamu lebih memilih pelacur daripada aku."
"Kalau aku gak bisa memiliki kamu. Maka yang lain juga tidak."
"Aku sudah sejak lama suka sama kamu. Tapi ini balasan yang aku dapat? Juanda sialan."
"Kecelakaan kamu masih sebuah peringatan. Tunggu tanggal main yang sebenarnya."
Dia terduduk di sofa coklat dan mulai menelan banyak pil dengan brutal. Tatapannya masih sama, seperti ingin menghabisi siapa saja yang ada dihadapannya.
----
Juanda lebih memilih rawat jalan daripada rawat inap. Suasana rumah sakit membuatnya sesak, dia juga benci aura rumah sakit. Seperti film horor.
Hampir setiap hari Senja menjenguk Juanda, setiap libur atau pulang kuliah. Menyuapi Juanda makan, mengganti perban atau sekedar menyeka bagian tubuh Juanda karena sampai seminggu ini belum boleh mandi.
Senja duduk ditepi kasur Juanda, "Sayang mau apa?" Tanyanya sok lembut.
"Gausah gitu, geli."
"Romantis kek, ah."
"Gausah deh, biasa aja."
"Anjir dah. Mau makan apa? Habis makan ganti perban."
Juanda terlihat berpikir agak lama. Seperti menimbang nimbang sesuatu yang akan dikatakan. Mulutnya beberapa kali terlihat seperti akan mengatakan sesuatu namun ditahan.
"Mau ngomong apa? Kayanya mau cerita tapi ditahan tahan. Kenapa sih?" Tegur Senja menyadari gelagat Juanda.
"Nomer asing yang waktu itu masih suka ganggu?" Tanya Juanda akhirnya.
"Terakhir pas kamu kecelakaan."
"Aku mau cerita. Tapi jangan diputus, dengerin dulu."
"Iya ini didengerin."
"Kecelakaan kemarin kayanya ulah seseorang. Malem itu aku kaya diteror, chat sama telfon gak berhenti masuk ke hapeku."
"Kenapa gak di silent?!" Baru awal Senja sudah tersulut emosi sampai tidak kuat menahan pertanyaannya.
"Bentar dulu. Itu nomer yang sama, yang ngaku pengagum rahasiaku. Aku gak silent hapenya soalnya mau lihat seberapa jauh dia bertindak."
"Tapi ini udah kejauhan, Ju."
KAMU SEDANG MEMBACA
JUANDA | Jungwoo ✓
FanfictionSeutas panjang kisah pertemuan yang klise dan membosankan. Awal pertemuan dan awal pacaran yang kelihatannya 'mudah'. Tapi apapun didunia ini tidak mungkin akan berjalan dengan mulus terus menerus. Sanggupkah mereka berjuang hingga saat bahagianya...