Missunderstanding

2K 441 192
                                    

Happy reading

"Memangnya yang senang kalau kamu sukai siapa, Chan?"

Ketiga pria berbeda hobi itu serempak menoleh ke arah datangnya suara. Anggota paling cantik di genk mereka muncul dengan senyum tipis namun tetap memikat.

"Istriiiku!" seperti biasa, si Mr Klaim sepihak berlari mengejar Kyungsoo, tanpa tahu malu dia memeluk tubuh si mungil. Dua pria lain yang sejak tadi jadi penonton serempak menujukkan gestur ingin muntah.

Si cantik--Doh Kyungsoo sudah terlalu biasa menghadapi kegesrekan teman-temannya, sehingga dia hanya tetap tenang, sampai Jongin bosan sendiri.

"Woy! Lepas!" teriak Chanyeol setelah dua menit acara pelukan itu berlangsung, "Kasian Kyungsoo, entar ketularan gelap,"

Jongin melemparkan tatapan bengis pada Chanyeol, alih-alih mengurai jarak, Kyungsoo justru semakin ditarik hingga wajah si cantik tenggelam dalam dadanya yang terbentuk sempurna.

"Sirik bilang boss! Makanya cari bini sana!"

"Yaa, si kedelai hitam cari mampus," gerutu Chanyeol, "lagian Kyungsoo sampai berubah jadi Mimi peri pun, dia gak akan mau sama kamu!"

"Cemburu detected," celotehan itu pelan sekali, namun kuping super Chanyeol dapat menangkap dengan baik.

"Kamu sejak kapan jadi antek-antek Jongin, Baekh?"

Baekhyun sudah ingin menujukkan gelagat perlawanan, saat langkah kaki kecil terdengar berjalan keluar dari kamar Chanyeol.

"Dad! Uncle! Kenapa ribut banget sekali sih?! Sehun mau tidur aja gak bisa tenang!"

"Dad?!"

"Uncle?!"

***

Tiga pri-ekhm maaf, empat pria, duduk berjejer dengan kepala tertunduk, dan sedang dihadapkan pada seorang wanita bermata bulat sempurna. Tangan yang berada dipinggang dan tatapan penuh penuh penghakiman yang sarat ancaman, membuat nyali keempatnya ciut seperti pencuri yang tertangkap basah.

Tensi ruangan ini mendadak berubah menjadi menegangkan, tatkala si cantik kini bersedekap sambil menghentakkan kaki, menunggu jawaban.

Jongin yang ingin mencoba mengangkat wajah, dengan cepat menunduk lagi, tak pernah sekalipun 'istrinya' itu terlihat marah seperti ini. tidak bahkan saat Jongin pernah mencium pipinya, bahkan tidak saat tupperware milik Kyungsoo yang berlapis berlian ia hilangkan.

"Nama?" Keempatnya sama-sama memandang satu sama lain, dan berbicara tanpa suara.

Sehun yang belum sadar betul, hanya membuka mulut kebingungan.

"Nama?" Kyungsoo mengulangi lagi pertanyaan yang sama, lalu Baekhyun berinisiatif mencolek lengan Sehun, memberi tanda agar ia menjawab pertanyaan nona besar.

"S-Sehun. Namaku Park Sehun," pelan sekali Sehun berkata.

"PARK?!!"

Kyungsoo memicingkan mata dan kini menjatuhkan pandangan pada Chanyeol, yang ditatap buru-buru menyela, "Yang bermarga Park bukan aku saja, Kyungsoo." tangannya digerakkan kekanan dan kekiri. "Aku tidak tahu darimana asalnya anak ini. Tadinya kami sedang bermain basket, saat dia tiba-tiba muncul dan terkena lemparan bola Jongin."

Bermain basket? jadi ajakan untuk kencan tadi hanya lelucon bagimu, Chan?

"Kalau tidak percaya, silahkan tanya pada Jongin," imbuh Chanyeol lagi.

"Iya, Sayang," sahut Jongin, "Tadi kami sedang bermain dilapangan. Lalu si bocah ingusan itu tiba-tiba berdiri, terus pingsan kena bolaku. Untuk yang itu aku gak sengaja. Marga 'Park' hanya kebetulan. Kalau Chanyeol sampai punya anak dari ebeb-ebebnya, aku pasti tahulah,"

Diary Park SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang