Happy reading
Sebelumnya di diary Park Sehun
Wajah Jongin memucat, ia berujar dengan lirih, "Punyaku tidak ada. Tiba-tiba saja dia raib dari tanganku,"
****
Kyungsoo meraih pergelangan tangan Jongin dan memeriksanya. "Kau yakin tidak melepaskannya? Coba diingat-ingat dulu,"
Jongin menggelengkan kepala, "Aku tidak pernah melepas ini, bahkan saat mandi. Itulah sebabnya kita sepakat untuk membeli gelang yang tahan air. Aku itu seorang yang pelupa, oleh karena itu tidak pernah sekalipun berniat untuk meninggalkannya di manapun." Bisiknya.
Chanyeol menangkap kegelisahan di wajah Jongin, lalu mendapati ada setitik raut kecurigaan pada beberapa polisi di sana.
Ia dengan cepat mengambil alih guna menenangkan kemelut yang tanpa sadar terjadi di tempat itu.
Chanyeol mengambil gelang dari tangan polisi dan pura-pura memeriksanya. "Ini mirip dengan gelang kami—"
"Itu memang gelang kita, Chan," sambar Jongin.
Pria bertelinga lebar itu mendengkus kesal, demi Tuhan! Kejujuran yang selama ini Jongin junjung tinggi tidak tepat untuk diterapkan pada situasi seperti sekarang.
"Ah... ya, ini memang gelang kami," ralat Chanyeol membenarkan, "atau lebih tepatnya gelang yang (dibuat) seperti milik kami."
"Chan! Come'on di Korea hanya kita yang memiliki gelang seperti ini. Kau yang mendesainnya, dan juga membeli hak ciptanya, agar tidak ada satupun orang yang boleh menciptakan benda seperti ini."
Chanyeol menarik napas panjang. Entah apa yang ada dalam pikiran Jongin. Ia ingin membantu pria tan itu, tapi Jongin malah membuat semuanya menajdi rumit dengan menentang semua perkataanya.
"Oke!" sahut Chanyeol dengan suara nyaring. "Apa yang Jongin katakan tadi adalah benar. Gelang itu punya kami—empat sekawan. Hanya aku, Jongin, Kyungsoo, dan Baekhyun yang memilikinya." ia menatap ke arah para polisi yang terlihat haus akan penjelasan Chanyeol, "tapi bukan berarti salah satu dari kami yang membunuh. Apakah dengan hilangnya milik Jongin, dan ternyata ditemukan di dalam penjara—itupun jika itu benar milik Jongin—cukup dijadikan bukti kalau teman kami memang bersalah, Pak? Aku pikir tidak semudah itu, 'kan?"
Kepala polisi yang sedari tadi lebih banyak diam, kini mulai berbicara. "Tidak semudah itu," akunya, "kami butuh setidaknya minimal dua bukti untuk meningkatkan kasus ini dari penyelidikan ke penyidikan. Tapi gelang ini cukup kuat bagi kami untuk mencurigai kalian berempat, terutama pada tuan Kim."
Kyungsoo menggenggam jari jemari Jongin, berusaha memberi kekuatan. Tanpa sadar kalau perbuatannya itu membuat seseorang menjadi geram.
"Saya harap anda benar-benar bisa menemukan pelaku sebenarnya, Pak," ucap Papa Kyungsoo, "jangan biarkan pembunuh seperti itu berkeliaran bebas,"
Setelah mengucapkan salam, tuan Do menarik tangan Kyungsoo dan segera membawa sang putri ke arah parkiran.
"Kita pulang," ujar Tuan DO.
"Tapi, Pa, Jongin sedang membutuhkan Kyungsoo sekarang," ucap Kyungsoo.
"Maafkan Papa, Sayang." Jawab tuan DO, "Papa udah pernah melakukan kesalahan dengan membiarkan kamu berada dalam pengawasan mereka. Lihat apa yang terjadi?"
Cklek!!
Saat pintu mobil terbuka, tuan Do berkata, "Masuk, Kyung. Kita pulang sekarang."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Park Sehun
FanficPark Sehun, melakukan perjalanan waktu, demi satu tujuan, menemukan kembali kebahagiaan sang papa.