I loved you

1.8K 405 152
                                    

Happy reading

Jika mencintai sahabat adalah sebuah kesalahan, itu artinya Kyungsoo sudah berdosa besar.

Kyungsoo tidak punya kemampuan untuk mengendalikan perasaannya agar tak jatuh hati pada Chanyeol. Ia sudah pernah mencoba, namun hatinya kembali lagi berpihak pada Chanyeol.

Kyungsoo pernah berusaha menjauh, namun hal itu malah semakin memperparah keadaan. Meninggalkan Chanyeol, atau berada di dekatnya punya kapasitas sakit yang sama.

"Kyungsoo?" sapaan yang dibarengi oleh genggaman lembut membawanya kembali ke dunia nyata.

"Hm?" sahut Kyungsoo. Bibir hatinya tersenyum tipis. "Ada apa?"

Lukas menggeleng, "Kau ada di sana rupanya," jawab pria blasteran itu.

"Memangnya kau pikir aku di mana? Jatuh?" Kyungsoo lagi-lagi terkekeh.

Lampu merah membuat Lukas dan Kyungsoo dapat berkomunikasi dengan baik.

"Tolong, jangan tersenyum lagi." bisik Lukas, lirih.

"Kenapa?"

"Senyummu, tawamu, tak baik untuk jantungku,"

Kyungsoo tertawa. Dia bahagia karena Tuhan mengirimkan pria baik seperti Lukas. Saat ini dia memang belum mencintainya, namun ia berjanji untuk belajar. Lukas berhak memperoleh kesempatan, karena ia berhasil memberikan kenyamanan padanya.

"Ah! My hearteu!" Lukas meniru-niru adegan dalam film Korea yang Kyungsoo sering tonton. "sudah mirip dengan oppa kesayanganmu belum?"

"Sedikit." jawab Kyungsoo.

"Tenang aja. Aku akan terus belajar!"ucap Lukas dengan penuh keyakinan.

Saking asyik bercengkrama, mereka tak  menyadari kalau ada motor lain yang datang mendekat. Skuter berwarna biru.

Si pembonceng membuka helmnya, dan menatap Kyungsoo dan Lukas dengan pandangan yang jauh dari kata ramah.

"Hai Chanyeol," sapa Lukas, "kita jumpa di sini. Kebetulan sekali,"

"Ada yang salah?" ucap Chanyeol, "ini bukan jalanan milik keluargamu, 'kan?" nadanya terdengar sarkas.

Chanyeol menatap tangan Kyungsoo yang masih bertautan dengan tangan Lukas.

"Hahaha," alih-alih tersinggung, Lukas justru tertawa, "pun seandainya jika jalanan ini milik keluargaku, kau tetap bebas berjalan di sini, Chan. Sahabat Kyungsoo adalah sahabatku,"

Seohyun semakin merapatkan pelukan di pinggang Chanyeol, pemandangan itu membuat Kyungsoo ingin memalingkan wajah, namun matanya tak bisa diajak kerja sama.

"Oh, hai Seohyun," sapa Lukas lagi, seolah dia baru saja melihat wanita itu ada di sana, "sedang berkencan, hm?"

"Lebih tepatnya pulang berkencan. Ini juga mau balik diantar Chanyeol," jawab Seohyun.

"Wah! enaknya," ucap Lukas, "harusnya hari ini kami juga akan berkencan. Tapi karena permintaan seorang sahabat, aku lagi-lagi harus mengalah," bibir pria itu mencebik kedepan.

Diary Park SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang