Happy reading
Kyungsoo terbangun saat hari mulai beranjak sore. Matahari baru saja kembali ke peraduannya.
Mata si cantik mengerjap cepat, berusaha mengumpulkan semua ingatan, sedang ada dimana ia, dan apa yang dilakukannya.
Dalam beberapa detik, perhatiannya jatuh pada genggaman mungil diatas telapak tangannya. Kedua sudut bibir Kyungsoo melengkung indah. Entah sudah berapa lama mereka saling menggenggam, namun Kyungsoo tidak merasa terganggu sedikitpun. Wanita Ini memiliki gangguan akan sentuhan orang asing. Untouchable.
Selain Papa, pria dalam empat sekawan, baru Lukas lah yang berhasil membuat Kyungsoo tidak takut melakukan kontak fisik. Kini di tambah satu lagi. Pria itu Park Sehun.
Perlahan Kyungsoo menggeser tubuhnya, sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Ia menyampingkan badan, agar bisa memandang rupa Sehun dengan puas.
Dimulai dari matanya yang terbuka sedikit, lalu bergeser ke dahi yang mulus, hidungnya yang bagai perosotan TK--Kyungsoo sampai membandingkan dengan miliknya, dan itu adalah tindakan sia-sia, jelas hidung Kyungsoo kalah telak.
Saat ia tengah mengagumi wajah tampan itu, Kyungsoo hampir saja tergelak, bagaimana tidak, entah mimpi apa yang sedang Sehun lihat, namun bibir tipis si kecil bergerak maju-mundur, lalu ke atas dan ke bawah.
"Kenapa anak ini lucu sekali?" gumam Kyungsoo. "dalam mimpi pun dia masih banyak bicara,"
Lalu wanita itu mengedarkan pandangan kesekeliling kamar itu. Ruangan yang Chanyeol pakai untuk tidur. Entah kenapa rasa penasaran yang tinggi tiba-tiba muncul, Kyungsoo beranjak berdiri, dan berjalan untuk melihat-lihat.
Ini adalah kamar paling berantakan yang pernah Kyungsoo lihat. Benar-benar tidak layak huni! Kyungsoo tidak perlu menyebutkan semua detailnya, 'kan?
Ia memutuskan untuk mulai merapikannya. Beberapa kain berbentuk segitiga yang berserakan dalam setiap sudut, ia masukkan ke dalam ember. Buku-buku yang tidak bisa berdiri dengan baik, seperti tak punya semangat hidup, ia tegakkan. Kertas-kertas remasan yang berisi partitur lagu yang gagal, Kyungsoo masukkan ke dalam keranjang sampah.
Handuk basah yang digantungkan asal-asalan, ia kembalikan ke tempat asal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Park Sehun
FanfictionPark Sehun, melakukan perjalanan waktu, demi satu tujuan, menemukan kembali kebahagiaan sang papa.