Sebab setengah kebenaran lebih menakutkan dari kebohongan itu sendiri.
Happy reading
"To-tolong, ja-jangan lakukan itu...."
"A-aku mohon, hiks...."
"Hentikan... jangan... tidak..."
"TIDAAAAKK!!"
Kyungsoo membuka mata bertepatan dengan suara ponsel yang berdering kencang.
Drtt...drrt...drrt...
Jongin memanggil...
Itupun pukul delapan malam! Kalau ia hanya ingin mengatakan kata-kata konyol seperti biasa, Kyungsoo berjanji akan mematikannya di detik pertama.
Pip!
"Ha-"
"Kyung! Kyungsoo, datang ke apartemen Chanyeol sekarang!"
***
Apa lagi hal yang lebih mengkhawatirkan daripada mendapat panggilan di malam hari, itupun tentang keadaan orang terkasih. Kyungsoo melompat dari atas tempat tidur, berlari ke dalam ruangan sang papa dan mengetuk dengan keras.
" PAPA!!"
Duk!!
Tuan DO hampir terbang ke arah pintu saat mendengar suara Kyungsoo, bahkan nyeri karena jempol kaki bertabrakan dengan sisi meja tak lagi ia rasakan.
Cklek!!
"Iya sayang, ada apa?" Tuan DO menjadi panik melihat kekhawatiran di mata putrinya.
"Chanyeol, Pa, Chanyeol," Kyungsoo tak sanggup meneruskan perkataannya.
"Kamu tenang dulu," bujuk tuan Do, ia mengelus punggung sang putri dengan teramat lembut. "udah tenang?" Kyungsoo mengangguk pelan, "sekarang cerita sama papa,"
"Chanyeol... dia..." setetes air mata terjatuh dan membasahi pipi Kyungsoo.
"Oke, Kita ke tempat Chanyeol?" Tuan DO yang mulai paham, mengambil alih percakapan
"Iya,"
"Tapi papa gak setuju kalau kamu nginap malam ini.' Ucap Tuan DO, " kecuali Baekhyun dan Jongin juga ada di sana,"
Kyungsoo lagi-lagi mengangguk.
"Kita berangkat sekarang,"
***
Papa Kyungsoo menyetujui untuk pergi, begitu melihat Baekhyun dan Jongin juga ada di dalam apartemen Chanyeol. "Saya titip putri saya," pesannya pada Baekhyun. Setelah memberi kecupan di kening Kyungsoo, tuan Do pulang ke rumah.
Jongin dan Baekhyun memegangi tangan Kyungsoo gemetar, dan menuntunnya ke dalam kamar, tempat Chanyeol sedang berbaring lemah.
"A-apa yang terjadi?" cicit Kyungsoo, Jongin berusaha menenangkannya dengan elusan lembut di punggung.
"Awalnya dia pulang dan tidur bersama Sehun." Jelas Baekhyun, " si kecil itu yang mengirimku pesan,"
Cklek!!
Krieet!!
Begitu masuk, hal pertama kali yang mereka tiga lihat adalah Sehun yang sedang mencium dahi Chanyeol.
"Noona...?" si kecil langsung menoleh begitu mendengar suara pintu terbuka. Ia berusaha turun dari atas kasur dan berlari menghampiri Kyungsoo. "Noona, tolong dad, hiks," Ia bahkan tidak peduli jikalau Kyungsoo dan teman-teman Chanyeol mencurigainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Park Sehun
أدب الهواةPark Sehun, melakukan perjalanan waktu, demi satu tujuan, menemukan kembali kebahagiaan sang papa.