Do you love me

1.5K 343 159
                                    

Happy reading

"Gimana Chanyeol?" Tuan Do pagi-pagi sekali sudah sampai di apartemen Chanyeol, guna menjemput si putri kesayangan.

"Udah baik, kok, Pa," Bahkan terlalu baik, "pulang aja, yuk? Kyungsoo harus sekolah lagi, 'kan?"

Tuan Do mengangguk, "Tadinya Papa mau jengukin Chanyeol, tapi karena kata adek dia lagi tidur... Yauda deh,"

"Makasih, Pa," ucap Kyungsoo saat pintu mobil dibukakan untuknya.

"Apapun untuk putri kesayangan papa," ujar Tuan DO.

Setelah itu, mobil yang Kyungsoo dan papanya gunakan perlahan meninggalkan apartemen Chanyeol, dengan laju sedang.

"Dek,"

"Hm?" Kyungsoo yang asyik memandangi jalan-jalan dari balik jendela, menoleh ketika Tuan DO memanggil, "ya, Pa?"

"Lagi ada masalah,ya?"

"Siapa?"

Tuan Do menarik napas, "Adek sama Chanyeol, kalian lagi diem-dieman, ya?"

"Enggak kok,"

"Enggak salah, atau enggak salah lagi?" pancing Tuan Do.

"Papa tahu ada yang adek sembunyiin." ujar Tuan Do, "tapi Papa gak mau maksa adek ceritain semuanya," matanya fokus ke depan, "Papa akan pura-pura gak tahu, gak akan ikut campur, sampai adek yang mutusin untuk cerita,"

"Tapi benar-benar gak ada apa-apa, Pa" tekan Kyungsoo.

"Peristiwa tahun lalu masih membekas di dalam pikiran Papa." wajah Tuan Do memerah menahan amarah, "sayangnya berandal itu masih belum ditemukan," buku-buku jarinya memutih, "dan yang paling papa sesalkan adalah, adek tetap bungkam, adek gak mau ngasih tahu papa apapun."

Mata Kyungsoo mulai berair, tangisnya sebentar lagi hendak tumpah, "Dia beruntung, beruntung, karena belum bertemu dengan papa. Kalau enggak, mungkin papa udah dipenjara karena membunuh seseorang,"

Bukan hanya Kyungsoo yang menangis, pipi Tuan DO juga basah oleh air mata.

"Maafin Kyungsoo, Pa" isak Kyungsoo tak tertahan lagi

"Adek selalu mengatakan maaf setiap papa mengungkit masalah itu," desah Tuan DO, "kalau mengingat itu, sampai sekarang papa merasa jadi orang tua yang gak berguna. Pesan terakhir mama sama papa untuk selalu menjagamu, gak bisa papa laksanakan,"

Tangan Kyungsoo digenggam erat oleh Tuan Do, "Jadi, papa mohon, jangan sembunyikan apapun pada lagi,"

***

"Uncle," Sehun mencolek lengan Chanyeol yang berbaring dengan memunggunginya, "bangun, kata dad kalau kesiangan, gantengnya bisa dipatuk ayam,"

Chanyeol membalikkan badan, lalu memberikan senyum lebar pada Sehun, "Dad kamu itu aneh, ya? Yang benar itu nanti rejekinya dipatuk ayam," ia mencubit hidung si kecil.

"Dia memang aneh," ucap Sehun menyetujui.

"Udah jam 06.00." Chanyeol melirik jam yang menempel di dinding, "Uncle harus siap-siap, sebentar lagi uncle harus masuk sekolah,"

"Jadi Sehun tinggal sendiri, ya?" seketika wajahnya menjadi murung.

Chanyeol menggaruk tengkuknya, "Betul juga. Eum... gini aja deh, kamu tahu Seohyun noona?"

Sehun menggeleng, "Pedagang pasar mana?"

Kekehan pelan keluar dari mulut Chanyeol, "Bukan pedagang pasar, dia pacar uncle," jelas Chanyeol.

Diary Park SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang