Akhir-akhir ini mencari yang namanya ide semakin susah, apalagi mengembangkannya jadi sebuah cerita. Sepertinya bukan hanya orang-orang saja yang melakukan physcal distancing, tapi mood juga ikut-ikutan menjauh. Suka hilang dan susah untuk ditemuin. Kalau udah ketemu gampang banget kaburnya. Mood jadi baperan dan ngambekan.
Ketakutan terbesar seorang penulis(apalagi seamatiran saya) adalah takut kalau karyanya gak bisa membuat para pembaca merasa puas. Ibarat berjualan di pasar, kalianlah pembeli dan saya penjualnya. Kalau pembeli tidak puas, pasti penjualnya akan merasa kecewa berkali-kali lipat.
Kemudian timbullah yang namanya insecure terhadap karya sendiri. Apalagi saat ada pembaca yang mengirimkan 'surat cinta' dengan maksud baik, namun karena waktu menyampaikannya kurang tepat, makin sempurnalah titik ke insecure an itu.
Jadi ide, mood, waktu, fokus harus berjalan beriringan. Kalau satu aja kabur tiba-tiba kayak gebetan, hasilnya berantakan. Pasti. Isi cerita jadi gak konsisten, nama bisa berubah-ubah, typo parah dan lain sebagainya.
Susah. Susah banged(pake d). Lah kenapa saya jadi curhat yak? :-D.
Akhir kata, untuk kita yang masih suka insecure, ayo tetap semangat (meski keadaan kamu berada dalam titik terendah sekalipun), banyak-banyakin metime, dirimu juga butuh reward and award atas usahanya selama ini untuk tetap kuat menghadapi banyak masalah. Saya mulai belajar mengucapkan terimakasih kepada diri sendiri setiap malam sebelum tidur. Saya juga mulai 'memanjakan' dan 'membelikan' sesuatu untuk diri sendiri. Karena satu-satunya orang yang bisa mengerti kamu, tidak pernah berbohong, dan tidak mengecewakan adalah diri kamu sendiri.
Seperti apapun kamu saat ini, itu adalah versi terbaik menurut Tuhan. Tuhan aja bangga punya kamu, masa' iya kamu enggak? Meragukan pendapat Tuhan?
Happy reading
Terlahir di tengah-tengah keluarga yang lebih mementingkan kekuasaan dan uang membuat hati seorang Jung Krystal benar-benar tidak mengenal yang mamanya cinta dan kasih sayang. Baginya kalau kau punya uang, apapun bisa kau miliki. Itu sudah lebih dari cukup. Cinta hanya untuk orang-orang lemah dan miskin.
Pun ketika Jaehyun hadir di tengah-tengah keluarga Jung, tetap tidak menggoyahkan hati Krystal. Apalagi saat ia tahu Jaehyun adalah anak dari salah satu 'wanita simpanan' lain papanya.
Jaehyun anak yang hangat sebenarnya, ia juga teramat sangat menyayangi Krystal. Apapun akan ia lakukan hanya untuk mendapatkan secuil senyum manis dari bibir sang kakak.
Pernah suatu hari Krystal remaja jatuh dari pohon hingga kakinya terluka. Jaehyun yang baru saja pulang dari sekolah langsung menangis hebat, padahal Krystal terlihat biasa saja, dia memang merasa nyeri sedikit, selain itu dia baik-baik saja.
Saat papa dan mama Krystal harus berpisah, Jaehyun memilih tinggal bersama Krystal alih-alih dengan papa atau mamanya.
"Sebagai seorang lelaki sejati, aku harus menjaga kakak," itu yang Jaehyun katakan.
Saat itu Krystal tidak menyadari apapun. Hatinya telah tertutup kebencian. Hingga hari ini. Ketika ia bertemu dengan Kim Jongin dan mendengar sendiri bagaimana pria itu merelakan nyawanya demi menyelamatkan seorang wanita yang ia cintai. Wanita yang sangat amat beruntung--meminjam istilah Krystal.
"Bisakah, meski hanya sesaat aku juga dipertemukan dengan cinta yang seperti itu? Apakah aku bisa mendapatkan secuil keberuntungan yang wanita bernama Do Kyungsoo itu miliki?" batin Krystal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Park Sehun
FanficPark Sehun, melakukan perjalanan waktu, demi satu tujuan, menemukan kembali kebahagiaan sang papa.