Coba diabsen dulu, sejauh ini yang ... jalurnya, acungkan tangan
A. Mengerti
B. Mulai mengerti
C. Belum mengerti sama sekali
HAPPY READING
Flashback
"Kyungsoo,"
"Heum?"
Loey tidak dapat menahan tawa saat pipi gembil Kyungsoo berlepotan cokelat.
"Enggak apa-apa,"
Beberapa menit kemudian Loey kembali memanggilnya. "Kyungsoo,"
"Apaw Loey? Apaw?" sahut Kyungsoo masih dengan bibir asyik mengunyah cokelat pemberian Loey.
"Enggak,"
Bibir Kyungsoo mencebik ke depan. Rasa kesalnya mulai timbul. Ia memilih membuang muka, dan menatap ke arah lain.
Entah sejak kapan menggoda Kyungsoo menjadi rutinitas wajib bagi Loey. Karena hanya saat bersama Kyungsoo lah dunia gelapnya mempunyai warna.
"Kyungsoo,"
"Apaw Loey--" cup!
seruan kekesalan Kyungsoo menguap dibawa angin saat Loey mengecup pipi gembil yang berlepotan cokelat itu.
Mata bulat Kyungsoo mengedip dengan cepat, apa yang Loey lakukan itu benar-benar di luar dugaan.
"Pipiku sudah tidak suci lagi, " keluh Kyungsoo penuh kekesalan.
"Mau aku sucikan kembali?"
Kyungsoo otomatis menggeleng.
Loey tertawa sambil memegangi perutnya, harusnya ia terluka karena penolakan Kyungsoo, tapi itu jadi pengecualian. Loey tidak pernah sanggup menyakiti gadis itu.
Tawa itu pun menular hingga membuat kedua sudut bibir Kyungsoo terangkat hingga akhirnya ia ikut memegang perut karena terguncang akibat tawa.
Entahlah, langit boleh mendung tapi Loey merasa hangat. Senyum Kyungsoo layaknya api unggun di tengah musim dingin.
Andai Kyungsoo juga mencintainya.
"Kyung,"
"Apa lagi, hm?" sahut Kyungsoo dengan lembut.
Lagi-lagi Loey menggeleng.
Beberapa menit kemudian, Kyungsoo pergi dan berjalan ke luar saat supir papanya datang menjemput.
"Sampai jumpa lagi, Loey,"
"Seandainya kau bertemu denganku dulu, apakah kau akan mencintaiku?" gumam Loey begitu Kyungsoo sudah pergi menjauh.
Flashback off
****
"Ba-Baekhyun?" ucap Seohyun tergagap. Pisau yang seharusnya ditujukan untuknya, namun karena kesigapan pria itu, Seohyun selamat, lengan Baekhyun yang jadi korban.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Park Sehun
FanfictionPark Sehun, melakukan perjalanan waktu, demi satu tujuan, menemukan kembali kebahagiaan sang papa.