Not Kim Jongin's fault

915 212 63
                                    

Happy reading

Kyungsoo merasakan tangannya digenggam erat. Hangat ini mengurangi sedikit ketegangan yang sedari tadi menguasai hampir seluruh tubuhnya. Begitu ia menoleh, Chanyeol terlihat memberinya sebuah senyum, yang menguatkan dan cukup ampuh untuk menenangkan.

"Terimakasih," bisik Kyungsoo.

Tangan yang digenggam tadi dibawa ke atas dan mendapatkan kecupan kecil dari bibir pria bermarga Park itu.

Setelah punggung tangan, kini kening Kyungsoo yang jadi sasaran perlakuan manis dari Chanyeol. Kecupan singkat serta usakan pelan yang Chanyeol perbuat mungkin terlihat sebagai sebuah tindakan sederhana, namun amat berarti bagi Kyungsoo sendiri.

Kini kinerja jantung Kyungsoo bekerja lebih cepat dari biasanya. Padahal ia sudah berjanji agar tidak lagi terlena dengan semua yang berhubungan dengan Chanyeol. Tapi dia bisa apa? Setiap saat ia ingin menata hati, Chanyeol selalu datang dengan sejuta pesona yang sanggup memporak-porandakan pertahanannya dalam hitungan detik.

Pipinya merona merah padahal suhu dalam ruangan itu cukup dingin. Kyungsoo merutuki dirinya dalam hati. Saat ini ia tidak berbeda dengan remaja putri yang kembali jatuh cinta dengan pujaan hati.

Tidak, Kyungsoo! Kau tidak boleh goyah!

"Tolong diperhatikan yang mulia," suara pengacara Jongin berhasil membawa Kyungsoo kembali berpijak ke dunia nyata. "Tanda tangan di buku tamu ini dengan tanda tangan dalam berkas klien saya berbeda jauh. Jelas itu bukan milik Kim Jongin,"

Genggaman erat di tangan Kyungsoo semakin kuat terasa. Ternyata Chanyeol sama gugupnya dengan Kyungsoo. Pasti Chanyeol berharap Jongin bisa bebas seperti apa yang Kyungsoo juga inginkan. Dan bukti baru ini membawa harapan baru bagi mereka.

"Dan satu lagi," imbuh pengacara Jongin, "bagaimana seorang polisi jujur dan baru saja dipecat dengan tidak hormat, dikatakan kesusahan untuk makan sehari-hari, namun di tangannya ada cincin dengan mata berlian mahal dan jam tangan super mewah keluaran terbaru?"

Kyungsoo semakin yakin kebebasan Jongin sudah di depan mata. Tanpa sadar air matanya terjatuh.

"Itu saja Yang Mulia. Terimakasih,"

****

"Chan?" Kyungsoo memanggil pria itu. Sedari tadi Chanyeol lebih banyak diam, tidak seperti biasanya.

"Chanyeol?" ulang Kyungsoo lagi.

"Ah? Ya?" sahut pria itu.

Dia seperti linglung(?)

Sejak persidangan ditunda karena makan siang, Chanyeol menjadi sering melamun.

"Jongin pasti akan bebas, kan? Dia jelas punya bukti kuat di persidangan tadi. Pasti mantan polisi itu sudah disuap. Kesaksiannya terbukti palsu," ucap Kyungsoo.

Pria bermarga Park itu mengangguk pelan. "Dia pasti akan bebas," selamanya.

Kyungsoo juga ikut tersenyum senang. "Aku senang sekali. Satu persatu masalah kita akan selesai,"

"Kyung,"

"Eum?"

Chanyeol mengambil kedua tangan Kyungsoo dan membawanya ke atas pahanya. "Apa yang akan kau lakukan kalau semua masalah ini sudah selesai?"

"Maksudmu setelah Jongin bebas?"

Chanyeol mengangguk lagi.

"Aku ...-" Kyungsoo memandang langit-langit, " ... entahlah. Papa masih marah karena aku merahasiakan apa yang telah Lukas hampir lakukan padaku. Kau lihat kan tadi? Aku baru diperbolehkan ikut ke sini kalau bodyguard papa juga ikut," ia menarik napas, "semuanya semakin rumit,"

Diary Park SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang