Happy reading
Sehun terduduk di atas tanah dengan air mata bercucuran setelah Loey yang sedang diliputi amarah mendorongnya lagi untuk kesekian kali.
Si kecil itu tidak mengerti kenapa Loey mengatakan 'daddy-nya adalah orang yang jahat'. Memangnya apa yang sudah Chanyeol perbuat pada Kyungsoo?
Meskipun sekujur tubuhnya sudah sakit semua, Sehun tetap berusaha berdiri dan memegangi kedua tangan Loey. Ia masih yakin kalau Loey sudah memaafkan Chanyeol, maka semua masalah akan hilang.
"Uncle, hiks, Sehun gak paham kenapa uncle sangat membenci daddy." Ia menggosok mata kirinya. "Sehun hanya mau uncle maafin daddy. Sejahat apapun dia, daddy tetaplah saudara uncle, 'kan? Sesama saudara tidak boleh saling membenci. Please,"
Loey bergeming. Dalam Sehun ia bisa melihat sosok dirinya sewaktu dulu yang tak berdaya, setiap hari menangis, meminta bahkan mengemis perhatian sang kakek. Permintaannya yang paling sederhana itu nyatanya tidak pernah diindahkan oleh Park NamDong.
Loey sering sengaja melukai diri sendiri, meski nyatanya sang kakek tidak pernah peduli.
Namun, suatu waktu ia pernah tanpa sengaja ia menggoreskan luka kecil di tubuh Richard. Park NamDong langsung memarahinya habis-habisan. Meski Loey menangis ketika mendapat hukuman, namun saat tak ada yang melihat, ia tersenyum bahagia. Sejak itu ia selalu berusaha melukai Richard, karena hanya dengan cara itu sang kakek melihat ke arahnya dan menyebut namanya.
"Sehun percaya uncle sebenarnya adalah orang yang baik. Uncle tidak melukai Sehun meskipun uncle punya banyak kesempatan. Jangan jadi jahat untuk melawan orang jahat, uncle. Percayalah, banyak orang di sana yang sayang sama uncle, salah satunya Sehun.
"Dan ... dan asal uncle tahu, uncle dapat salam dan permohonan maaf dari seorang kakek berkepala botak. Pria tua bernama Park Nam Dong,"
Tubuh Loey mendadak kehilangan tenaga. Badan bongsor itu jatuh ke tanah. Sehun reflek berlari dan menggoyang-goyangkan badan Chanyeol.
"Uncle! Uncle!" panggilnya khawatir.
Tidak ada jawaban. Tubuh itu mendadak berhenti bergerak.
Tidak jauh dari sana, Sehun bisa melihat si kakek botak tersenyum ke arahnya. Tangan Park Nam Dong melambai ke arah Sehun, mengajaknya pergi.
"Sudah saatnya," ucap sang kakek berbisik.
Sehun menatap tubuh sang daddy lalu ke arah sang kakek bergantian. Tidak bisakah dia diberi kesempatan sedikit lagi? Bagaimana bisa si kecil pergi meninggalkan Chanyeol dalam keadaan tidak sadar. Bagaimana kalau Loey akan mencelakakan Chanyeol nanti?
Tiba-tiba Sehun merasakan seseorang menepuk bahunya pelan. Pria kecil bermarga Park itu menoleh ke belakang dan melihat sosok yang cukup familiar sedang berdiri sambil tersenyum.
Orang itu memang familiar, namun caranya tersenyum sedikit berbeda.
"Uncle Loey?" ucap Sehun ragu.
Sosok itu mengangguk membenarkan. "Terimakasih sudah menyadarkanku," ucap Loey. "Dan terimakasih karena membawa kakekku ke sini. Kau berhasil, Sehun, kau berhasil,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Park Sehun
FanfictionPark Sehun, melakukan perjalanan waktu, demi satu tujuan, menemukan kembali kebahagiaan sang papa.