Hurt

1.4K 336 169
                                    

Part kemarin kepanjangan ya?

Happy reading

"Aku mencintaimu, Kyungsoo," pungkas Chanyeol. Suara lantangnya terdengar menggema di seluruh sudut ruangan.

Kedua sudut bibir Kyungsoo terangkat, ia berujar dengan pelan, "Aku juga."

Kyungsoo menepuk punggung tangan Chanyeol, "Aku tahu kalau kau, Jongin, dan Baekhyun mencintaiku. Perasaanku pada kalian juga sama,"

"Kyungsoo...."

"Itulah hebatnya seorang Do Kyungsoo. Perasaanku kebal terhadap segala ucapan manis dari kalian. Hahaha. Coba pikir, misal ada seorang gadis di posisiku. Mungkin dia akan mati karena jantungnya harus berdebar dengan kata-kata manis kalian,"

"Kyungsoo...."

"Suatu saat nanti saat aku punya seseorang yang berhasil mencuri hatiku, dia juga harus punya kesabaran yang sama dalam menghadapi kalian,"

"KYUNGSOO!!" Chanyeol meremat bahu wanita itu, dan memaksanya untuk melihat lurus ke arah Chanyeol. Amarah yang ada di ujung lidah, seketika luruh saat melihat mata Kyungsoo memerah menahan tangis—Lagi—dan itupun karena dirinya.

"Kau menangis?" lirih Chanyeol.

"Ini kelilipan. Hehehe, kenapa banyak pasir di sini ya?" Kyungsoo pura-pura tersenyum tegar.

"Mau sampai kapan kau seperti ini?" bisikan Chanyeol sarat akan kesedihan.

"Apanya yang sampai kapan, Chan?" tanya Kyungsoo tak mengerti.

"Kau tidak menjawab pertanyaanku, kau mengalihkannya dengan hal lain," desah Chanyeol putus asa. "Aku mencintaimu. Do Kyungsoo, sangat mencintaimu,"

"Kecelakaan membuat otakmu terganggu, Chan. Efeknya mengerikan ya? Kau hanya bingung kali ini. Sudahlah, Jagalah Sehun di sini. Aku ingin membeli kopi. Kau mau tidak?"

***

Kyungsoo berjalan menyusuri koridor rumah sakit yang sepi. Sesekali ia menghapus air mata di pipinya dengan punggung tangan. Tidak, ia tak boleh menjadi selemah ini. Entah kenapa, pengakuan cinta yang Chanyeol utarakan, terasa asing dan tak tepat.

Dosakah, jika Kyungsoo menyimpulkan, pengakuan Chanyeol adalah karena didesak oleh rasa bersalah? Karena semuanya terlalu tiba-tiba. Setiap orang yang mengenal Chanyeol tahu betapa impulsifnya pria itu.

Ini salah dan tidak pantas. Seohyun masih bersama Chanyeol, selama ini pria itu juga tidak pernah menunjukkan gelagat atau tanda-tanda kalau mencintai Kyungsoo.

Hah! Chanyeol itu benar-benar. Kyungsoo menggeleng sembari tersenyum pedih. Beberapa saat tadi ia sempat berpikir egois, namun begitu mengingat Seohyun, akal sehat mengirimnya kembali ke dalam kesadaran penuh.

Hampir saja aku mengatakan, "Aku juga mencintaimu,"

Drrt... Drtt... Drtt...

Ponsel Kyungsoo bergetar, Papa memanggil....

"Hallo, Pa?" suara Kyungsoo seketika berubah menjadi ceria,

"Kamu apa kabar sayang? Lagi ada di mana sekarang?"

"Di dalam apartemen Chanyeol," Kyungsoo menggigit bibirnya, menyesal karena telah berbohong, "Sama anak-anak."

"Kamu bahagia di sana, sayang?"

Kyungsoo mengangguk, "Jelas dong, Pa. Kapan Papa pulang?"

"Besok. Atau sekarang aja? Rapatnya akan papa batalkan,"

Diary Park SehunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang