Part 8 (Midnight Game - 01)

59 15 0
                                    

 Waktu sudah mendekati tengah malam. Bimo, Surya, Renata, Vanessa, Bintang, Elin berkumpul di sebuah ruangan yang memiliki energi paling negatif diantara ruangan lainnya.

"Hallo Sahabat Lain Dunia, waktu sudah menunjukkan pukul 23.45 WIB." Ucap Bimo Seraya menunjukkan jam tangan ke kamera.

"Kita berenam akan memulai permainan Midnight game di kamar ini . Dahulu kamar ini adalah kamar dimana bu Veronika beristirahat dan sekaligus menjadi tempat Bu Veronica mengakhiri hidupnya. Untuk memulai permainan ini ada beberapa Step/Urutan Ritual yang harus dilakukan. Selanjutnya biar mbak Renata aja yang membimbing." Tambah Bimo

"Oke kita mulai. Pertama tulis nama lengkap pada selembar kertas." Ucap Renata .

"Oke sudah selesai semuanya. Selanjutnya kita harus meneteskan darah kita masing-masing ke kertas yang kita pegang."

"Darah? " Bisik Bintang ke Vanessa.

Vanessa hanya mengisyaratkan untuk diam.

"Sudah ? " Tanya Renata

"Eh belum mbak bentar-bentar" Jawab Bintang

"Cepetan! "

Bintang pun menyayat jarinya dan meneteskan darah nya ke kertas seperti yang lainnya.

"Selanjutnya matikan semua lampu dan berdiri di depan pintu yang terbuat dari kayu."

Bintang langsung bergerak kearah lampu dan berniat mematikannya, tapi belum sempat ia menekan sakelar lampu tsb, lampu itu sudah mati dengan sendirinya , seketika itupun Bintang merasakan ada bayangan yang melintas sangat cepat didepannya hingga membuat Ia terdorong kesamping. Sontak hal itu membuat Bintang takut dan kebingungan, bola matanya bergerak seperti kompas yang sedang mencari tahu darimana bayangan itu berasal.

"Berikutnya letakkan kertas di depan pintu dan nyalakan lilin diatasnya. "

Semua orang melakukan apa yang dikatakan oleh Renata, kecuali Bintang, ia masih terdiam diposisi karena diselimuti oleh rasa takut.

"Ntang bisa cepet?" Tanya Renata seraya menunjukkan jam tangannya.

"Eh, maaf maaf" Jawab Bintang yang mencoba menutupi apa yang dirasakannya.

Bintang melangkah dan meletakkan kertas yang dipegangnya di depan pintu, tak lupa bintang menyalakan lilin dan menaruh di atas kertasnya.

"Oke semuanya sudah . Bim, ketuk pintu sebanyak 22 kali dan Ketukan terakhirmu harus dilakukan sebelum jam 12 lewat."

Bimo mengangguk seraya bergerak kedepan mengetuk pintu sesuai intruksi dari Renata.

"Bagus Bim , kali ini waktu sudah menunjukan pukul 00.01 . Selanjutnya Buka Pintu nya kemudian tiup lilinnya."

Bimo langsung meniup ke 6 lilin yang ada, Seketika itu angin berhembus sangat kencang hingga membuat jendela-jendela terbuka .

"Stay Calm oke!" Ucap Renata dengan nada halus.

"Sebelum langkah terakhir, mbak akan jelaskan sedikit tentang cara mainnya. Disini masing-masing dari kita harus membawa satu lilin dan menjaganya agar tidak padam, ketika lilin padam segera nyalakan lagi dalam waktu kurang dari 10 detik, jika tidak ,entah apa yang terjadi pada kalian, karena midnight man akan dengan cepat menangkap kalian.  Satu lagi kita juga akan membawa garam. Jika kita tidak bisa segera menyalakan lilin, buatlah lingkaran di sekitar kita dengan menggunakan garam, karena garam dipercaya bisa menghalau Midnight man. Bagaimana ada yang perlu ditanyakan?"

Hanya terdengar suara sepoi-sepoi angin dan beberapa burung gagak yang saling bersautan dari luar rumah. Hal itu menandakan bahwa mereka semua sudah paham dan siap.

"Okey . Welcome to the game" Ucap Renata seraya menutup pintu dan menyalakan semua lilin.

Mereka mengambil dan membawa lilin mereka Masing-masing dan keluar dari kamar tsb.

"Bim" Ucap Surya seraya memberi kode Bimo untuk bicara kepada penonton.

"Serem. Kata mbak Renata sekarang Midnight man sudah datang dan.... "

" Bim.. " Potong Renata memanggil nya.

"Iya mbak, ada apa? "

"Kita akan berpencar menjadi 3 team, team pertama aku dan Surya, team kedua Bintang dan Elin , team ketiga Bimo dan Vanessa."

" Lho kok... " Ucap Bintang yang tidak terima .

"Kita semua akan berpencar ke setiap sudut ruangan rumah ini, dan sebelum permainan ini selesai jangan sekalipun coba-coba meninggalkan rumah sebelum jam 03.33, atau rasakan sendiri akibatnya. Dan tepat pada jam 03.33 permainan ini akan berakhir dan Midnight man akan pergi dengan sendirinya."

"Tapi mbak...?"

"Ntang" Ucap Renata seraya menggerakkan bola matanya, mengisyaratkan bahwa ia ingin bicara 2 mata dengan Bintang.

Bintang dan Renata pun sedikit menjauh dari rombongan.

"Mbak tahu kamu pengen bareng Vanessa, tapi mbak punya firasat buruk tentang keadaan Elin . Elin sangat sensitif dengan Energi di sekitarnya, mbak yakin kamu pasti bisa menjaganya."

"Kalau gitu kenapa bukan mbak aja yang bareng Elin?"

"Soal itu...... Em... Ada sesuatu yang harus mbak lakukan disini dan hanya Surya yang bisa membantu mbak."

Bintang hanya terdiam dengan tatapan tajam ke Renata.

"Oke Bin? . Sebaiknya kita segera berpencar." Ucap Renata.

"Ayo Sur ikut mbak ke arah gudang"
Renata beranjak meninggalkan mereka. Surya langsung memberikan kamera yang di pegang nya kepada Bimo dan menuntun langkahnya mengikuti Renata.

Bintang berjalan ke arah Elin seraya menatap Bimo dan Vanessa yang terlihat sedang asik mengobrol.

"Yok Lin kita kesana" Ucap Bintang dengan menunjuk arah tangga menuju lantai 1"

Bintang dan Elin bersamaan meninggalkan Vanessa dan Bimo berdua.

"Kembali lagi di marem(malem-malem serem). Saya Bimo Notonegoro dan ini patner saya Vanessa, kami berdua akan mencoba menelusuri rumah ini dengan tetap menjaga lilin yang sedang kami pegang. Ini sekaligus akan membuktikan kepada kalian , apakah midnight man benar-benar ada atau hanya fiksi belaka. So ikuti terus penelusuran kami disini."

Bersambung.

The Midnight GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang