Part 15 (Midnight Game - 07)

40 11 0
                                    

Waktu sudah menunjukkan 03.25.
Bintang,Elin, Renata, dan Surya masih Shock melihat Bimo terbunuh dengan cara sangat sangat sangat tragis. Siapa yang tega membunuh seseorang lalu memotong Penis nya?.

Elin tiba-tiba tertawa dan memecah keheningan mereka.

"Lin.." Ucap Renata mendekatinya.

"Kalian sudah memulai sesuatu yang harusnya kalian tidak mulai." Ucap Elin dengan nada tegas.

"Maaf , arti dari semua itu apa mbah?" Tanya Renata yang sudah tahu bahwa Tubuh Elin sedang dikuasai oleh sosok orang tua yang menjaganya.

Elin mengalihkan tatapannya ke mata Renata.

"Kamu udah paham, tapi pura-pura bodoh untuk apa?"

Semua terdiam menatap Renata. Lagi-lagi Elin memecah diam mereka dengan tertawa terbahak-bahak.

"Kalian semua akan mati." Ucap Elin seraya menunjuk ke arah mereka.

Elin langsung tersadar .

"Gawat, Vanessa dalam bahaya" Ucap Elin.

"Bagaimana kamu bisa tahu?" Tanya Surya keheranan.

"Panjang ceritanya. Lebih baik sekarang kita cari Vanessa di sekitar rumah ini. Soal mayat Bimo nanti kita urus kalau semua ini sudah berkahir." Jawab Elin dengan Ekspresi serius seperti dia mengetahui semua kejanggalan yang telah terjadi.

Elin pun berjalan meninggalkan mereka dan keluar dari kamar. Renata yang melihat itu langsung mengikutinya . Sedang Surya dan Bintang masih diam terheran-heran dengan Elin.

" Kalian cuma mau diam di sana?" Ucap Elin seraya masuk kembali ke kamar.

Bintang dan Surya pun beranjak mengikuti Elin.

"Kamu sudah mau dan bisa menguasainya?" Tanya Renata seraya berjalan mengimbangi Elin.

"Nggak tau juga mbak, aku masih adaptasi." Jawab Elin.

"Hati-hati apa yang kamu buka susah untuk ditutup kembali." Ucap Renata memeringati Elin.

"Tidak penting bagiku karena ini semua demi Sahabat terbaikku" Ucap Elin seraya meneteskan air matanya dan terus berjalan mencari keberadaan.

Elin menghentikan langkahnya di Kamar yang dahulu jadi tempat tidur Vanessa.

"Dia disini." Ucap Elin.

"Iya kamu benar mbak juga ngerasain energi negatif yang sangat besar di tempat ini."

Tiba-tiba muncul Vanessa entah dari mana datangnya. Vanessa berlari menusuk Renata dari arah belakang dan mengenai telapak tangan Renata karena Renata sempat menangkap pisau yang di gunakan Vanessa.

Surya secara sigap langsung memukul Vanessa. Tapi tidak disangka Vanessa seperti tidak merasakan apapun walaupun pukulan yang di lancarkan Surya sangat lah keras.

Vanessa mencabut pisau dari telapak tangan Renata dan menyerang Surya yang masih diam terbelalak tidak percaya. Masih beruntung pisau itu tidak mengiris leher Surya karena Bintang sempat menyelamatkannya.

Di sisi lain Renata masih kesakitan dengan luka tusuk yang didapatnya. Surya pun terlihat tidak berdaya lagi karena ketakutan dengan apa yang di lihatnya.

"Ness, sadar Nes, aku yakin ini bukan kamu." Ucap Bintang.

Vanessa hanya tertawa lalu menyerang Bintang, tapi Bintang sempat mengelak dan menjatuhkan pisaunya.

"Ness sadar Ness" Ucap Bintang.

Vanessa menendang kelamin Bintang, Bintang mengerang kesakitan menerima itu. Vanessa langsung mengambil lagi Pisau nya dan berniat menyerang Bintang kembali.

"Ness gue yakin lo bisa dengerin gue sekarang." Ucap Elin.

Vanessa langsung terdiam dan menghentikan niatnya menyerang Bintang.

"Gue tahu ini bukan hal yang lu inginkan. Gue tahu dari hati terdalam lu , lu sangat marah karena perbuatan Bimo yang berusaha melakukan perbuatan keji terhadap lu. Sadar Ness, ini bukan lu yang gue kenal, Lu udah dikendalikan Iblis yang berusaha membuat lu masuk ke dalam lubang kesesatan." Ucap Elin yang berusaha mengajak bicara Vanessa di alam bawah sadarnya.

Elin sadar Vanessa bukan kesurupan, tapi ia sedang dikendalikan oleh bisikan-bisikan dari Midnight Man yang berada dibelakang nya.

"Dasar cerewet" Ucap Vanessa.

Vanessa langsung mengalihkan niatnya dan berhasrat membunuh Elin.

Bersambung.

The Midnight GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang