Sembilan Belas

21 2 0
                                    

Untuk menghabiskan sisa waktuku di Bali, sejenak ku rebahkan tubuhku di tepi pantai ini. Para turis berseliweran  melintasi ku.

Seorang gadis muda dengan lelaki sepantaran dengan nya menghampiriku. Mereka terlihat serasi, layaknya seorang kekasih. Membuat aku tersenyum melihatnya.

"Apa kabarmu Lang?". Tanya wanita itu.

Aku hanya sedikit mengulumkan senyum padanya.

Ku berikan secarik kertas pada mereka berdua, dan mereka segera pergi sambil melambaikan tangan padaku.

Siapa sangka mereka adalah anak kembar. Jika dilihat sekilas, mereka sudah seperti pasangan kekasih, padahal mereka adalah saudara kembar, kembar tidak identik. Tidak ada kemiripan sedikitpun dari wajah mereka.

Setelah pertemuanku dengan si kembar tadi, aku segera bergegas menaiki mobilku, melajukannya menuju bandara, sudah terlihat di sana helikopter pribadiku.

"Kita ke Moscow Pedro". Kataku memberikan arah tujuan kami selanjutnya setelah memasuki heli dan memasang pengaman.

Setelah helikopter mengudara, aku berjalan ke kabin mengambil minuman kaleng yang sudah tersedia di kulkas kecil kabin. Kubuka laptop perlahan. Mengecek beberapa surel masuk yang belum sempat ku baca.

Inilah caraku menghilangkan kebosanan disini, untung saja aku tetap bisa menggunakan akses internet sepuasnya walaupun berada dalam helikopter.

Beberapa surel yang sudah kulihat segera ku hapus jika menurutku tidak penting. Walaupun keamanan akses internet kami berkali-kali lipat lebih aman dari pada milik negara, aku masih saja tidak percaya. Ya, kami keluarga Kriss menggunakan seperti sebuah aplikasi yang hanya bisa digunakan oleh kami. Sejauh ini, tidak ada yang dapat meretas milik kami.

From:Twince
To : Elang
Apa imbalan yang kami dapat?

Sebuah surel masuk dari si kembar.

Up to you. Jawabku singkat.

Bagaimana dengan 2 mobil sport keluaran terbaru?

Anything for you. Ketik ku.

Ok, kita berangkat sekarang.

Bawa barang-barang yang dibutuhkan apapun itu, dan ingat jangan sampai telat sedetikpun itu. Ketik ku agak panjang dari percakapan sebelumnya. Lalu ku matikan laptop. Dan berusaha untuk memejamkan mata. Mengasihani tubuhku yang lelah karena kurang tidur.

Para Penguasa NegeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang