Dua Puluh

25 2 0
                                    

Beberapa jam yang lalu sebelum aku meninggalkan Bali. Aku mendapatkan sebuah pesan dari Lee Shau Ko, seseorang yang sebelumnya aku  temui di Bali. Sebenarnya tidak langsung memberi perintah kepadaku, melainkan melewati Laksa, orang tua itu segera memerintahkan.

Kali ini ia memintaku untuk segera mencari putrinya yang telah diculik. Sebenarnya Aku masih bingung mengapa aku yang diperintahkan oleh penguasa bisnis gelap dari Hongkong itu, padahal dirinya lebih berkuasa daripadaku. Tapi tugas ini diberikan langsung oleh Laksa, aku tidak bisa menolak perintah itu.

Alhasil akupun segera berangkat ke Moscow karena menurut informasi yang ku dapatkan, Lee Shau Ko sang penguasa Hongkong sedang mempunyai masalah dengan seseorang yang menjadi penguasa Rusia.

Ini membuat hati ku sedikit gentar, bagaimana pun juga, penguasa Rusia adalah para penguasa senjata bagi dunia. Bahkan senjata yang ku gunakan saja itu berasal dari Rusia. Delapan puluh persen senjata untuk TNI dan polisi juga berasal dari mereka.

Aku tau hal ini bukan lah hal sepele yang orang pikir hanyalah misi penyelamatan anak Lee Shau Ko sang penguasa Hongkong. Tidak, ini lebih genting dari itu. Permasalahan ini lebih pelik dari itu semua. Mimpi apa aku semalam hingga hari ini aku bisa terjebak diantara dua orang yang mengerikan itu, yang satu penguasa daratan Hongkong, yang secara tidak langsung menjadi ketua bagi seluruh bisnis gelap di Asia, dan yang satu lagi para penguasa senjata.

Saat ini aku telah mendarat di sebuah bandara di Moscow. Tujuannya hanya satu, yakni segera menuju hotel. Aku ingin memberikan tubuhnya sedikit kenyamanan sebelum melancarkan aksiku. Lagi pula tidak mungkin aku akan menyerang markas tempat produksi senjata terbesar di dunia dengan rencana yang masih mentah seperti ini. Apa lagi hanya seorang diri, mana mungkin anak itik berani masuk kandang macan.

Mungkin aku akan melancarkan aksiku besok malam, setelah memastikan semuanya siap.

Pagi yang cerah, langit terlihat indah. Dari jendela kamar hotel tempatku menginap, ku intip sedikit matahari yang perlahan mulai memancarkan sinarnya. Terlihat begitu menakjubkan langit Moscow pagi ini. Tak sabar dengan apa yang akan kulakukan hari ini, aku segera bergegas membersihkan badanku.

Kubuka perlahan laptopku setelah selesai menyisir rambutku.

From :Twince
To :Elang

Kita sudah sampai, dimana kita akan melancarkan aksi kita?

Sebuah surel masuk dari si kembar. Aku segera menutup laptopku dan segera bergegas meninggalkan hotel.

Sebelumnya aku lupa mengatakan pada kalian tentang si kembar.  Si kembar ini bernama Dava dan Devi, mereka adalah anak bungsu dari Danzo, guru bela diriku dahulu.

Ketidak identikan mereka membuat mereka  membunyai ide untuk menjadi seperti sepasang kekasih. Kemesraan yang mereka lakukan adalah sebuah kamuflase untuk tidak menampakkan siapa sebenarnya mereka.

Mereka tidak pernah berada di tempat yang menetap, mereka selalu berwisata. Mereka tidak bisa dihubungi kecuali lewat surel. Karena itulah aku selalu mengirimi mereka surel.

Setelah ku beli beberapa potong roti, aku segera bergegas memasuki sebuah perpustakaan.

"Excuse me, can you help me air?". Kataku setelah melihat seseorang yang ku cari.

"Elang". Sontak ia terkejut. Lalu ia memelukku erat.

"Masih betah dengan buku-buku ini?". Tanyaku pada Thomas, sang penjaga perpustakaan.

"Tentu saja aku betah Lang, ngomong-ngomong bagaimana kabar Laksa?".

"Laksa baik, hanya saja penyakit tuanya terkadang mengganggu aktivitas nya".

"Tumben kau berkunjung kesini?".

"Ya, ada sedikit masalah, aku harus membereskannya".

"Wait, jangan bilang jika masalahmu bersangkutan dengan penguasa sini". Kata Thomas mulai curiga padaku.

Aku tersenyum padanya "Memang betul, makanya aku membutuhkan sedikit bantuannya".

"Oh no, pasti ini masalah tidak sedikit. Sebenarnya ada apa Lang?". Tanya Thomas penasaran.

"Aku tidak tahu pasti bagaimana permasalahannya, hanya saja misi saat ini yaitu menyelamatkan putri Lee Shau Ko".

"Le Shau Ko". Kata Thomas kaget. " Mengapa harus kamu yang membereskannya?". Tanyanya yang tidak setuju dengan rencana ini.

"Entahlah".

"Ok, sudah pasti aku akan membantumu. Kirim saja semua rencana mu".

Aku segera kembali ke hotel setelah bertemu dengan Thomas. Thomas sebenarnya tanpa harus dimintapun ia akan selalu siap menolongku. Dia akan selalu menganggap ku sebagai penolongnya.

Dia adalah seorang mantan pembunuh bayaran, sayangnya nasib sial tengah berpihak padanya waktu itu. Seseorang yang menyewanya memerintahkan untuk membunuh seorang menteri. Namun sayangnya, sang menteri pun menyewa seorang bodyguard. Dan lebih sialnya lagi, sang Bodyguard adalah anggota dari Hight Fight.

Hight Fight adalah sekumpulan organisasi pembunuh bayaran tersohor pada masa itu. Thomas terjebak, ia tidak berhasil membunuh targetnya yaitu sang menteri, iapun ditangkap oleh anggota Hight Fight dan di penjara selama tiga bulan.

Asal kalian tahu, tak ada satu orangpun yang pernah berhasil keluar dari penjara Hight Fight.

Kemudian Alice meneleponku, apa kalian masih ingat dengan Alice, dia guru pertamaku, guru buleku yang mempunyai mata biru yang sangat cantik. Thomas adalah suami Alice. Alice meminta bantuan pada keluarga Kriss. Dengan seluruh kemampuanku, aku berusaha mengeluarkan Thomas dari penjara Hight Fight dengan harga yang sangat mahal, karena beberapa anggotaku banyak yang gugur.

Setelah kejadian itu, Thomas dan Alice pindah ke Rusia dan menjadi warga negara Rusia. Seperti yang kalian lihat saat ini, Thomas memilih menjadi seorang penjaga perpustakaan. Sedangkan Alice menjadi dosen di sebuah universitas.

Para Penguasa NegeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang