"Pergilah, Jalang!"
Aku berdecak saat melihat mantan tunanganku mengatai diriku sedemikian rupa. Pria itu benar-benar bajingan, setelah aku memutuskan menerima pinangannya dan dia mengambil hartaku ia lantas membuangku.
Benar-benar pria sialan!
Padahal sebelumnya dia yang terus-terusan mengejarku tanpa henti, dan terus-menerus memberikan perhatian dan menggodaku.
Lalu, saat aku membalas perasaanya dia malah menendangku sehari sebelum pernikahan kami, dan hebatnya ... saat ini dia sudah bersama gadis lain yang lebih cantik dariku.
Bedebah gila!
"Kenapa kau memandang kekasihku begitu?! Apa matamu mau aku congkel saat ini?! Turunkan pandanganmu!" bentak pria sialan itu yang sekarang aku tak sudi menyebut namanya.
"Aku punya mata yang berfungsi untuk melihat, terserah aku mau melihat apa saja. Itu bukan urusanmu. Lagi pula, memandang jalang sialan lama-lama bisa membuat mataku silinder," ketusku padanya.
Siapa suruh melawanku? Aku bukan tipe gadis bodoh yang lemah. Aku orang yang sarkas dan suka blak-blakan tentu setiap kata yang pria itu ucapkan bisa aku jawab dengan mudahnya.
"Sialan kau, Jalang! Akan ku buat kau menderita seumur hidupmu!"
Ancamannya tidak berarti apa-apa untukku. Aku lebih baik melawannya sekarang daripada menahannya seumur hidup. Pria itu perlu diberi pelajaran yang setimpal agar dapat belajar mana yang baik dan benar.
"Silakan saja, Berengsek! Aku tak takut ancamanmu itu!"
Dengan tertatih-tatih aku mencoba bangkit dari atas tanah. Pria itu tadi dengan kurang ajarnya mendorong tubuhnya, ada beberapa luka lecet di lengan dan sikuku.
Aku menepuk gaunku yang berdebu, dengan singkat. Mataku menghujam matanya dan juga jalang di sebelahnya. Aku tak akan membiarkan mereka bahagia di atas penderitaanku, itu kalau aku egois, tetapi aku tak akan melakukan hal itu. Itu tidak ada gunanya sama sekali—lebih baik aku memperbaiki hidupku saja.
"Aku harap kalian akan bahagia." Aku tertawa pelan, itu bukan bentuk dari ketulusan. "Walaupun aku rasa itu kejam, tetapi bedebah seperti kalian patut bahagia. Yah, walaupun aku lebih suka kalian menderita."
Aku langsung mengangkat gaun panjangku, dan menjauh dari mereka berdua. Untuk sekarang, pergi sejauh-jauhnya dari mereka itu keputusan yang terbaik untukku.
Walaupun aku berharap mereka berdua akan menerima ganjaran yang lebih besar atas apa yang mereka lakukan.
"Kau akan menyesal, Jalang!"
Jeritan dari pria itu aku abaikan, sekarang aku memang sudah menyesal karena telah menerima pria berengsek itu, dan untuk ke depannya aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi pada hidupku.
"Tabrak dia!"
Sebenarnya dia mau apalagi? Bukannya dia ingin aku pergi? Pria itu menghalangi langkahku saja.
Aku membalikkan tubuhku dengan perasaan kesal, kedua bola mataku sontak melebar saat melihat sebuah mobil berwarna hitam bergerak begitu kencang menuju ke arahku.
Sialan! Dia benar-benar ingin membunuhku!
"Akan ku pastikan kau hidup di neraka bedebah sialan!" seruku kencang sebelum aku membiarkan mobil hitam itu menabrak kencang tubuhku.
Tubuhku terpental, lalu menghantam tanah dengan begitu telak. Darah segar mengalir di kepalaku hingga menyusuri leherku, tubuhku remuk dan serasa mati rasa. Napasku terputus-putus dikarenankan paru-paru ku yang tersumbat.
Kedua bola mataku yang masih terbuka bisa melihat dengan jelas bagaimana pria sialan itu bahagia di atas kematianku.
Dengan sisa-sisa tenaga kedua tanganku mengepal, aku janji akan membuat hidup dia menderita di kehidupan yang lainnya.
Pria itu harus menerima balasannya!
[••]
"Tuan Putri, apakah Anda baik-baik saja?"
Hah?! Suara siapa itu? Bukannya nyawaku sudah terenggut sejak insiden itu?
Aku mencoba membuka kelopak mata yang menutup erat bola mataku. Kedua bola mataku mengerjap-ngerjap menyesuaikan diri dengan cahaya yang ada.
Keningku mengkerut saat melihat di mana aku berada.
Sebuah kamar yang begitu luas dan indah, dengan desain dan interior yang jauh berbeda dari kamarku.
Bagaimana bisa aku berada di tempat ini? Atau jangan-jangan ... ini yang namanya surga?
"Tuan Putri, apakah Anda baik-baik saja?"
Aku menolehkan kepalaku dengan pelan, di depan mataku sudah ada seorang wanita berpakaian seperti pelayan yang sering aku lihat di film-film zaman dulu. Memakai pakaian Eropa kuno.
Apa aku kembali hidup di abad pertengahan?
Soalnya, wanita itu persis seperti pelayan-pelayan yang sering aku lihat di komik-komik tentang reinkarnasi. Pakainya pun hampir mirip, dan seperti sekarang ini aku sedang berada di rumah seorang bangsawan juga.
"A—aku ada di mana?" tanyaku bingung dengan suara serak.
"Tuan Putri, sedang berada di kamar Anda. Tadi, Tuan Putri tidak sadarkan diri dikarenakan terjatuh dari tangga."
Wow, bagaimana bisa? Seharusnya aku sudah mati saat ini, bukan hidup kembali di tubuh orang lain.
Sepertinya jiwaku berpindah tempat setelah kecelakaan waktu itu, dan aku berada di jiwa orang lain di zaman ini.
Eh, tapi kenapa pelayan itu memanggilku Tuan Putri? Apa aku hidup di tubuh putri raja?
"Siapa namaku?" tanyaku memastikan, aku sungguh buta dengan tubuh ini.
"Tuan Putri lupa ingatan?" tanya pelayan itu dengan sorot yang begitu terkejut.
Aku mengangguk pelan, lebih baik dia mengetahui hal itu saja. Kalau aku menjelaskan hal yang sebenarnya, dia bisa menganggapku gila.
"Astaga! Kalau begitu saya akan menjelaskan semuanya pada Anda!" jerit pelayan itu khawatir, "nama Anda adalah Vedelila dé Lorenz. Putri dari Raja Heavin dé Lorenz dan Ratu Daiyana dé Lorenz, seorang putri dari Kerajaan Lorenznia."
Oh, astaga. Aku benar-benar hidup di masa lampau. Parahnya, sebagai seorang putri Kerajaan Lorenznia. Namanya susah sekali disebut astaga! Kasihan lidahku kalau menyebutnya terus-menerus.
Eh, tunggu ... kenapa nama putri ini mirip dengan namaku di kehidupan sebelumnya?
Namaku di kehidupan sebelumnya adalah Delila Annastasya. Kebetulan yang benar-benar luar biasa.
Eh, kenapa perasaanku berubah tidak enak?
"Tuan Putri, Anda telah bertunangan dengan Pangeran Lucas Emmanuel dé Ranzdra, pangeran dari Kerajaan Rendzania."
What?! Kenapa nama pria berengsek itu disebut juga?!
•••
Halo semuanya, maafin Anne ya yang selingkuh dari Naga Senja 2🤧 sebenarnya aku benar-benar mandek buat nerusin lapakku yang satu itu.
Sembari mengumpulkan ide sekaligus mencoba cerita dengan genre yang baru. Aku publish cerita ini.
Sebenar udah lama aku buat draftnya, tinggal publish aja dan sekarang baru ada kesempatannya.
Akhir-akhir ini aku suka banget baca komik dan cerita tentang reinkarnasi gitu. Karena itu juga aku mau nyoba buat cerita dengan genre yang sama.
Semoga kalian semua suka🥰
Cerita ini banyak humornya🤣🤣 ada baper-baper zone-nya juga🤣🤣 action sama fantasinya juga ada😊
Jangan lupa tambahin di perpus kalian ya kalo suka, dan jangan lupa vote dan commentnya 🥰 thank you🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Became Princess In The Past
Fantasy[15+] Ini mengerikan, benar-benar mengerikan! Bagaimana bisa aku tiada dan kembali hidup lagi di tubuh seseorang yang tidak aku kenal sebelumnya? Parahnya, nama orang itu mirip dengan namaku di kehidupan sebelumnya. Benar-benar kebetulan yang lua...