🥀Entah ada angin apa hari ini,pagi-pagi sekali Kei sudah bangun,mandi dan memakai seragam sekolah dengan rapi.Namun,bukan itu saja yang mengejutkan,melainkan Kei yang berkutat di dapurnya lah yang membuat mamanya terkejut bukan main.
"Astaga! I...ini benar kamu kan Kei?" pekik mamanya dengan ekspresi kaget persis seperti baru melihat mahluk astral.
"Iya lah ma,ini aku." jawab Kei dengan berdecak sebal.
"Beneran ini Kei? Kei anak mama yang takut sama dapur dan takut kecipratan minyak goreng?" tanya mamanya lagi membuat Kei jengah.
"Tau ah! Mama masa sama anaknya sendiri gak kenal." gerutu Kei sambil mengamati bahan makanan di dapur yang baru saja dibeli Bi Siti dari pasar.Ia bingung mau memilih bahan yang mana dan memasak apa?.
"Hehe,bukan gitu baby...Mama cuma agak kaget aja dengan fenomena pagi ini."
"Udah ah ma,sekarang mending mama bantu Kei buat bekal yang gampang,praktis,tapi enak." ucap Kei sambil menarik lengan mamanya mendekat.
"Lah,bukannya selama ini kamu paling gak suka bawa bekal karena ngerasa itu ribet dan agak 'kekanak-kanakan' ya?" heran mama Kei.
"Kei masih tetep kayak gitu kok ma.Ini itu bukan buat Kei bekalnya."
Kei lalu memasang celemek agar seragam putih abu-abu nya tak ternodai sedikitpun.
"Terus buat siapa?"
"Nanti aja deh ceritanya ma,pokoknya sekarang kita masak dulu.Keburu kesiangan ini." seru Kei sambil mengangkat pisau tinggi-tinggi berusaha terlihat semangat yang malah membuat mamanya menatap horror pada pisau yang digenggam dengan cara yang benar-benar salah oleh Kei.
18 menit kemudian.....
"Yey! Yuhuu...Akhirnya nasi goreng spesial ala Keisha udah jadi!" teriak Kei girang merasa sangat bangga.
"Ala Keisha apanya! Yang bener itu ala mama Anantha.Masa dari tadi yang potong sayuran mama,yang siapin bumbu mama,yang masak nasi mama,bahkan yang goreng telur mata sapi juga mama." jelas mamanya tak terima.
"Mama lupa apa? Tadi yang nuangin minyak goreng sama ngaduk nasi gorengnya pakai spatula kan Kei." bela Kei tak ingin mengalah.
"Halah,cuma gitu doang sih anak TK juga bisa Kei." ejek mamanya sambil terkekeh.
"Tapi kan ma-"
"Waduh pagi-pagi gini kok para bidadari udah pada ribut aja sih." ucap papa Kei yang tiba-tiba datang mengintrupsi keduanya,membuat Kei dan mamanya refleks menoleh ke arah sumber suara.
"Mama nih pah,ngejek Kei nggak bisa masak." adu Kei pada papanya sambil memasang wajah cemberut.
"Memang kenyataan kok pa.Semua mama yang masak." kini mama Kei gantian yang mengadu pada suaminya.
"Kayaknya enak nih nasi gorengnya buat sarapan." ujar papa Kei lalu langsung merebut sekotak nasi goreng spesial lengkap dengan telur mata sapi yang ada di tangan Kei dan mengabaikan ucapan mereka berdua.
"Hmm...baunya harum lagi." hirup papanya kemudian hendak beranjak ke meja makan sembari membawa kotak bekal tersebut.
"Papa tunggu! Ini bukan buat papa tau,ini buat bekal Kei!" seru Kei merebut kembali bekalnya dan segera membawanya berlari ke atas.
"Yah Kei pelit banget sama papa!" teriak papa Kei sembari melihat anak kesayangannya itu yang sudah menghilang di balik tangga.
"Eh,mama mau kemana?" tanya papa Kei ketika melihat istrinya ikut berjalan meninggalkan area dapur.
"Mau mandi lah pa,bentar lagi mama mau berangkat arisan."
"Sini dulu deh ma." panggil papa Kei menyuruh istrinya mendekat.Mau tak mau,mama Kei pun berjalan ke arah suaminya itu.
"Apa pa? Papa mau ngasih mama uang belanja ya?"
Pertanyaan itu refleks dibalas gelengan dari papa Kei.
"Oh bukan ya? Atau papa berubah pikiran dan mau beliin tas keluaran terbaru yang mama pengen semalem?" terka mama Kei dengan malu-malu.
"Hufft...bukan ma." balas papa Kei memutar kedua bola matanya malas.Memang benar ya,wanita itu pikirannya hanya uang dan belanja saja.
"Terus apaan dong?"
"Mama bikinin papa nasi goreng kayak punya Kei dong,sama kopi juga.Papa laper nih."
Seketika itu juga ekspresi wajah mama Kei berubah 180 derajat.
"Ih! Nggak anak nggak bapak sama aja!" ketus mama Kei terakhir kali sebelum akhirnya melenggang pergi mengabaikan teriakan memohon suaminya.
✨✨✨
Tepat pukul 06.20,Alfa baru tiba di bangkunya dan langsung disuguhi pemandangan Daniel yang tertidur pulas bahkan meneteskan air liur membuat Alfa bergidik jijik.
"Niel! Bangun,ada pak Deni!" teriak Alfa tepat di telinga Daniel membuat Daniel tersentak kaget sambil memegangi telinganya yang berdengung.
"Ah! Gak seru lo Al!"
"Hahaha...siapa suruh tidur pagi-pagi kayak gini,ngiler lagi." Alfa kemudian segera mendudukkan dirinya di kursi.
"Lo nggak tau sih,tadi malem gue tidur jam setengah 2 bayangin!" gerutu Daniel mengucek matanya yang masih terasa lengket.
"Kamu nga-"
"Ssttt! Jangan tanya gue ngapain,ya jelas lah gue telfonan sama ayang beb Lili!" setelah mengucapkan itu,Daniel malah melanjutkan kembali tidur nyenyaknya.
Alfa yang mendengarnya hanya bisa menggeleng kepala takjub.Iya takjub,bagaimana ia bisa berteman dengan mahluk semacam Daniel.
Kedua tangan Alfa kemudian meraba kolong mejanya.Seperti biasa,ia mengambil beberapa coklat dengan beragam merek dan bentuk itu untuk dibawa ke Panti Asuhan dan sebagian disumbangkan ke teman jadi-jadian disebelahnya ini.
Alfa jadi menerka-nerka,Daniel apakan coklat pemberiannya? Apa mungkin ia jual? Atau malah ia berikan pada pacar kesayangannya itu? Alfa jadi tertawa dalam hati.Sangat tidak lucu jika Daniel memberikan Lili coklat yang notabene diberikan lelaki lain.Tapi kalau dipikir-pikir Daniel bisa saja melakukan itu,dia kan tidak tau malu.
Hingga suatu benda yang tersentuh tangan kanan Alfa membuyarkan semua lamunannya.Ia meraba sesuatu itu yang terasa seperti sebuah kotak bekal yang berisi makanan yang masih hangat didalamnya.
Tanpa berfikir lama,Alfa langsung menariknya keluar dan benar saja,itu adalah kotak bekal yang berisi nasi goreng dengan telur mata sapi yang kelihatannya lezat.
Alfa kemudian mencabut post it yang tertempel di tutup kotak itu lalu membacanya.
"Ini ada nasi goreng spesial buat lo sebagai ucapan terimakasih karena kemaren lo udah nolong gue."
Ps: oh iya,nanti jangan malu-malu bilang ke gue kalau masakan gue enak!
Sedetik kemudian senyum mengembang terpatri di wajah tampannya.Bahkan ia bersorak riang dalam hati.Jujur saja,kalau sekarang kelas dalam keadaan sepi,Alfa ingin sekali berteriak keras dan melompat-lompat gembira.
Perubahan ekspresi Alfa tentu saja tertangkap oleh semua siswi dikelas yang langsung berteriak histeris dan langsung mengambil ponsel mereka masing-masing untuk mengabadikan momen itu.Bahkan mengabaikan Pak Deni yang sudah masuk ke kelas dan memelototi mereka.
"Jadi beginikah rasanya jatuh cinta?" batin Alfa memegang dadanya yang terus berdegup kencang seperti baru saja berlari marathon.
🥀
To be continued.....
Vote & Comment yaw❣
KAMU SEDANG MEMBACA
My Prince Is You • [On Going]
Teen FictionKei namanya,gadis imut dan cantik yang sekaligus sangat menutup diri pada para lelaki.Itu bukan tanpa alasan,melainkan Kei hanya menunggu pangerannya,pangeran masa kecilnya.Hingga suatu saat,Alfa datang dalam hidupnya.Alfa yang seorang most wanted d...