Part 2

60.6K 4.5K 704
                                    

Kringgg

Bunyi bel sekolah yang menandakan bahwa pelajaran telah selesai. Beberapa murid mulai keluar dari kelasnya. Namun Lea beserta ketiga temannya masih didalam kelas. Mereka sedikit berbincang sambil bertukar nomor telepon.

"Gue duluan" Lea beranjak dari tempatnya menuju pintu kelas.

Grep

"Eh?"

Seorang lelaki dengan tubuh tinggi beserta otot di lengannya menarik Lea ke arah sebuah ruangan.

"Lepas" Lea berusaha melepas genggaman lelaki tersebut. Tapi genggaman itu terlalu kuat hingga Lea tidak dapat melepaskannya.

Setelah berjalan tak sampai 5 menit lelaki itu berhenti dan mengintip dari sela sela jendela untuk melihat ke dalam ruangan yang ada di depannya.

'Dia siapa?kok dia ajak gue kesini? Jangan jangan gue mau di perkosa.' Ucap Lea dalam hati. Kembali lagi ia berusaha untuk melepas genggaman di tangannya namun sama seperti sebelumnya. Sia-sia.

Lelaki itu masuk ke dalam ruangan tersebut, Lea yang sedaritadi di genggam oleh lelaki itu hanya mengikut saja.

"Duduk" lelaki itu mendudukkan Lea di atas brankar UKS sekolah nya. Lea menurut kemudian ia duduk di brankar tersebut.

Anjir kayanya bener nih gue mau di perkosa, Lea yang tampak khawatir itu menatap pintu ruangan tersebut.

"Gue gak akan perkosa lo disini" lelaki itu membawa sebuah kotak P3K ke arah Lea.

Mendengar perkataan itu Lea pun mengangguk. Kemudian tiba-tiba Lea tersadar, kenapa dia di bawa ke UKS sedangkan dia tidak memiliki luka. Ada sih tapi kan udah ketutup, bagaimana bisa lelaki ini tau?

"Liat gue" lelaki itu memanggil Lea untuk menghadap ke arahnya. Lelaki itu sudah memegang kapas yang di beri sedikit cairan bening, revanol mungkin.

"Hm?" Lea menoleh ke arah lelaki yang ada di sampingnya itu.

"Cuci muka lo" perintah lelaki itu dengan wajah dingin.

Lea menatap wajah lelaki itu sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Gue bilang cuci muka lo" bentak lelaki itu yang membuat Lea terkaget.

Saat selesai mencuci muka, terlihat seperti lebam biru dan luka di ujung bibir Lea.

Lea duduk kembali di atas brankar itu lagi, yang sebelahnya terdapat lelaki itu.

"Gu- eh?"

Saat ingin berbicara tiba tiba kapas yang tadi di pegang lelaki itu menempel di lukanya.

"Gue yang mukul lo tadi pagi" lelaki itu masih dengan teliti mengobati luka Lea.

"Ohh"

"Maaf" terucap dari bibir seorang lelaki itu.

Lea mengangguk "hm"

"Gue Ray, kalo lo minta ganti rugi atas luka di muka lo, cari aja gue" ucap Ray yang telah selesai mengobati luka Lea.
Ray menyimpan kembali kotak P3K itu dan pergi meninggalkan Lea yang masih duduk di atas brankar.

Lea beranjak dari brankar itu dan berjalan keluar ruangan. Lalu ia berjalan menuju parkiran.

"WHATT". Lea terkaget karena mobilnya sudah di penuhi dengan foto dirinya atas kejadian tadi pagi.

AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang