Part 1

79.4K 5.3K 626
                                    

Pagi hari yang cerah membuat seorang anak gadis yang telah terlelap semalaman kini telah terbangun. Bersiap siap untuk menuju sekolah barunya. Menggunakan pakaian sekolah bertuliskan nama Azalea Quinn Alister. Lengkap dengan atribut lainnya yang bertulisan SMA HARAPAN.

Ketika ia sudah siap, ia turun ke lantai dasar dan menuju ke dapur untuk memakan sarapan yang di siapkan oleh bibinya.

"Pagi non" Azalea yang mendengar itu pun mengangguk dan melanjutkan menyantap sarapannya.

Jika kalian bertanya kemana orang tua Azalea. Kalian tidak akan pernah tahu jawabannya, karena Azalea saja yang sebagai anak tidak tau di mana orang tuanya berada. Azalea hanya tau bahwa ayah nya bernama Alister dan ibunya bernama Evliya.

Pernah sekali ia bertemu orang tuanya datang kerumahnya saat ia kelas 4 SD katanya orang tuanya punya kerjaan di luar negeri dan selalu sibuk. Saat hari itu juga ia di tinggal lagi oleh orang tuanya sampai sekarang dengan alasan yang sama yaitu sibuk, walaupun orang tuanya sibuk, Azalea masi mendapatkan uang jajan yang di transfer oleh kedua orang tuanya dengan jumlah yang lumayan banyak setiap bulan. Azalea jelas menerima semua itu, masa rejeki di tolak gitu aja.

Azalea tinggal bersama bibinya yang bernama Ika. Bibinya lah yang selalu menjaga Azalea dari bayi hingga saat ini. Sampai ada yang pernah berkata kalau mereka seperti ibu dan anak padahal kenyataannya tidak. Tapi Azalea tidak pernah menyangkal karena ia akui bahwa bibinya memang sudah seperti ibunya sendiri.

Saat selesai sarapan, Azalea beranjak dari kursinya menuju tempat Bi Ika yang sedang menyimpan sisa makanan ke lemari pendingin dan menyalaminya.
"Lea pamit bi" Lea mengucapkan itu setelah mencium punggung tangan sang bibi.

"Non Lea hati-hati" Bi Ika yang mengelus ujung kepala Azalea dengan lembut.

"Iya bi"

•••

Saat tiba di depan gedung besar dengan 4 lantai yang bertuliskan SMA HARAPAN Azalea menghembuskan napas pelan dan menuju ke tempat parkir.

Setelah memarkir mobilnya di tempat parkir yang tersedia ia mulai berjalan di koridor yang sudah lumayan ramai karena sebentar lagi bel mata pelajaran pertama akan di mulai.

Bugh

"Ugh" darah segar keluar dari ujung bibir Azalea yang sudah tersungkur akibat pukulan keras entah dari mana ke lantai koridor tersebut. Disaat seperti itu seharusnya ada seorang lelaki tampan yang mengulurkan tangannya dan menolongnya, tapi ini tidak. Hanya ada tawaan dari siswa dan siswi di sekitar Azalea yang melihat kejadian itu.

Entah dosa apa yang Azalea lakukan sampai ia menjadi bahan tertawaan saat hari pertama sekolah di sekolah barunya ini. Ia mengambil kacamata yang ia pakai tadi. Kacamata itu tadi telempar akibat pukulan keras itu untung saja tidak pecah kalau tidak Azalea harus membeli kacamata baru.

Azalea mulai berjalan kembali dan mencari ruangan yang ia ingin datangi tetapi sebelum itu ia pergi ke Wc untuk membersihkan darah yang ada di dekat bibirnya itu, ia menutupi luka itu menggunakan foundation yang ia bawa dari rumah dan menggunakan liptin berwarna merah muda dengan tipis.

Untung bisa ketutup. gumam Azalea yang berhasil menutupi lukanya.
Ia tidak peduli kalau lukanya nanti akan menjadi infeksi atau tidak, karena yang penting ia harus meninggalkan kesan baik di hari pertamanya di sekolah barunya. Walaupun sudah menjadi bahan gosip akibat sambutan 'selamat datangnya'.

Azalea keluar dari wc dan kembali mencari ruangan yang ia cari.
"Ketemu juga" ucap Azalea menuju pintu yang berwarna coklat tua dengan papan bertuliskan Ruang Kepala Sekolah.

AZALEA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang