Pagi yang cerah, mentari sudah keluar dari persembunyian. Tapi tidak dengan Lea yang masih tertidur pulas.
Klek
Kasurnya tampak terturun seperti ada yang mendudukinya. Saat Lea sedang menikmati belaian lembut dari seseorang dikepalanya. Lea sontak terbangun, lalu dengan cepat menoleh kebelakang.
"Aaaaa" pekik Lea.
"Ngapain lo?" Tanya Lea.
"Bangunin pacar" ucap Ray santai.
"Kan bisa suruh bi Ika" kesal Lea.
"Katanya udah daritadi, tapi kamunya gak bangun" Ray menyandarkan punggungnya ke kepala tempat tidur.
Lea terdiam lalu ia kembali tersadar "Ka-mu?".
"Apa?" Tanya Ray.
"Tadi lo bilang 'kamu' kan?"
"Iya"
"Jijik gue" ujar Lea lalu pergi meninggal Ray. Saat ingin membuka pintu, gerakannya terhenti.
"Astaga lupa" pekik Lea lalu berbalik badan. Ia melihat Ray yang sedang menahan tawa.
"Napa lo? Keluar sana" ujar Lea sambil menunjuk pintu.
"Gak mau"
"RAYYY" teriak Lea. Ray menutup menutup telinganya lalu berjalan ke arah pintu.
"Aku tunggu di bawah" ujarnya lalu berlalu pergi.
Ketika Ray sudah pergi, dengan cepat Lea berlari menuju kamar mandi.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya, ia bergegas mencari baju dan alat tulis serta perlengkapan sekolah lainnya.
"Hoodie mana" Lea mencari hoodienya di lemari. "Kok gak ada semua sih" Lea tampak kebingungan, karena semua hoodie yang ia miliki tidak ada di lemari.
Lea mengambil semua perlengkapannya lalu segera turun mencari bi Ika.
"Biiiiiiiii" teriak Lea sampai menggema keseluruh rumah.
Bi Ika yang sedang berbincang dengan Ray pun bangkit dari duduknya lalu mencari seseorang yang memanggilnya.
"Kenapa non" bi Ika tampak kebingungan melihat tingkah Lea.
"Hoodie Lea mana semua, kok gak ada di lemari sih" tanya Lea.
"Kan masi di laundry semua non" bi Ika bernafas lega.
"Oh iya lupa" Lea menepuk jidatnya.
"Jadi Lea sekolah pakai apa dong?" Lea mengerucutkan bibirnya.
Ray yang menyaksikan tingkah Lea terkekeh pelan, melihat tingkah yang jarang ia tunjukkan ke dunia luar.
Bi Ika mengelus puncak kepala Lea. Lalu tersenyum.
"Besok hoodienya udah datang kok""Tapi Lea mau pake sekarang bii"
"Hari ini aja gak usah pakai" bujuk bi Ika.
Lea menatap bi Ika.
"Gak, kalau gitu Lea gak sekolah" Lea memalingkan mukanya lalu melipat tangannya didepan dada.Bi Ika menoleh ke arah Ray yang sedari tadi memerhatikan mereka. Ray tersenyum lalu mengangguk.
"Pake hoodie aku aja" ujar Ray.
Lea menoleh ke Ray.
"Emang boleh?" Tanya Lea yang dibalas anggukan oleh Ray."Oke" Lea menoleh ke arah bi Ika yang tersenyum ke arah Ray.
"Lea pergi" Lea mengambil tangan bi Ika lalu menyaliminya. Bi Ika mengangguk lalu tersenyum
"Hati-hati non""Duluan yah bi" pamit Ray lalu berjalan menyusul Lea.

KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA
Teen Fiction•makin sedikit kita berbicara, makin sedikit pula peluang rahasia kita akan terbongkar• ~Azalea Quinn Alister Gadis yang dikenal pendiam dan pintar ini memiliki banyak rahasia di dalam dirinya. Gadis ini sudah mulai populer ketika ia baru pindah...