Suasana kelas XI IPS B saat ini sangat tenang, berbeda seperti biasanya yang selalu ribut. Bukan karena mereka tidur atau baca buku, mereka sedang menghadapi ujian PTS Matematika dan di awasi oleh guru killer.
"Psstt Le, nomor 15 dong" bisik Tia.
"Cynthia Eden, ngapain kamu" ujar guru itu yang melihat Tia sedang menepuk pundak Lea.
"Anu bu, ada kecoa tadi" Tia langsung menarik tangannya.
"Alasan, awas aja kamu nyontek"
"Iya bu" Tia menunduk.
"B"
"SIAPA ITU" teriak guru itu.
Semua terkaget lalu menghindikkan bahu dan kembali mengerjakan tugas.
"Thanks"
Kriingg
Bel istirahat telah berbunyi, semua murid merasa lega dan mulai berkeluaran dari kelas.
"Ayo kantin guys" ujar Tia yang berjalan dengan semangat ingin menuju ke kantin.
"Semangat amat, kenapa lo?" Tanya Grace.
"Hari ini aniv gue sama Alvin yang ke 11 bulan" ujar Tia sambil memeluk Grace.
"Gitu aja bangga" ucap April cuek.
"Lo ngejek gue karna lo iri kan, gak bisa dapatin hati Fawaz" Tia menyenggol lengan April.
"Bangsat" April menjitak kepala Tia.
"Sakit tau" Tia mengusap kepalanya kerena kesakitan.
"Oh ya Grace, lo udah terima Raya belum?" Tanya Tia yang masih mengusap kepalanya.
"Udah" ujar Grace malu-malu.
"HAH" pekik Tia dan April.
"Kapan?"
"Dimana?"Tanya April dan Tia bersamaan. Lea tidak mendengarkan obrolan temannya itu, karena dia sedang mendengarkan lagu menggunakan ponselnya yang tersambung ke earphone.
"Tadi pagi, di parkiran" ucap Grace dengan muka yang sudah mulai memerah.
"YEY" pekik Tia.
"Jadi hari jadian kita sama nih" lanjutnya.Grace hanya tertunduk malu.
Sedangkan April tersenyum, akhirnya temannya yang satu ini sudah jadian dengan orang yang ia kagumi secara diam-diam."Semoga pas di kantin April nyusul amin" Tia mengangkat tangannya seperti orang yang sedang berdoa.
"Amiin" ucap Grace.
"Kok jadi gue? Kalo itu?" Ujar April melirik seorang gadis menggunakan hoodie berwarna tosca.
Tia dan Grace menoleh ke arah gadis itu yang April maksud yaitu Lea. Lalu ketiga orang itu saling bertatapan dan tersenyum ala devil.
Seperti biasa, saat tiba dikantin mereka memesan nasi goreng dan es jeruk di tambah beng beng buat Lea.
"Ehem pasangan baru alhamdulillah, kami butuh pajak jadian" ucap Tia dengan nada seperti bernyanyi.
Raya dan Grace tampak malu, Grace memukul punggung Tia pelan.
Mereka duduk bersebelahan. Tia dengan Alvin, Grace dengan Raya, April dengan Fawaz ditempat mereka penuh dengan keheningan, Azka dan Ray sedangkan Lea duduk sendiri. Dia sudah terlelap dari awal dia duduk ditempatnya.
Tia melirik ke arah Lea yang tertidur dengan kepala yang di tutupi dengan topi hoodienya, agar wajahnya tidak terlihat. "Kasian amat teman gue jomblo, kalian gak mau temanin dia gak?".
KAMU SEDANG MEMBACA
AZALEA
Fiksi Remaja•makin sedikit kita berbicara, makin sedikit pula peluang rahasia kita akan terbongkar• ~Azalea Quinn Alister Gadis yang dikenal pendiam dan pintar ini memiliki banyak rahasia di dalam dirinya. Gadis ini sudah mulai populer ketika ia baru pindah...