|| n o m u d r a ||
Mari kita lihat kilas balik sebelum Haechan dapat kabar mengejutkan dari Jisung.
•
Jaemin keliatannya lagi sibuk masak untuk makan malam, Jisung cuma main game dihp. Gak disuruh apa-apa sama kakaknya, jadi gak ada niatan untuk bantu juga.
"Duh, garem kenapa habis coba ck." gumam Jaemin kesel, lagi masak malah gaada garam. Dia curiga pasti adeknya yang suka nyomotin garam, tapi kayaknya impossible deh.
"Jisung," yang diajak ngomong cuma berdehem ria.
"Beliin garem di minimarket dong," nyengir ke adeknya, gigi kelinci Jaemin jadi keliatan.
"Mager kak, mending Jisung aja deh yang nungguin di sini. Kakak yang keluar, sekalian titip cola kaleng ya?" gantian sekarang Jisung yang nyengir.
Jaemin langsung masang muka datar, enak banget malah nyuruh balik. Setelah dipikirinnya mending memang dia yang keluar rumah, Jisung kalau disuruh keluar malah keterusan untuk main di taman.
Cuma main hp kok, bukan main ayunan atau jungkat jungkit. Dia tetap ingat umur, padahal kalau naik itu juga bakal lucu.
Jaemin ambil dompetnya dimeja ruang tv, sempat bilang sama Jisung untuk malam ini dia mau pakai sepeda adeknya. Jisung iyain doang, yang penting cola nya nanti sudah ada.
Dibukanya pintu rumah, langit malam ini cantik banget. Bintang di atas sana berkelap kelip buat mood Jaemin naik. Udah siap-siap mau naik ke sepeda, dia malah ngeliat Jeno yang kayaknya baru balik gatau dari mana.
"Eh? Jeno?"
Jeno yang dengar suara Jaemin auto noleh, dihampirinnya Jaemin di depan pintu pagar halaman bareng sepeda adeknya itu.
"mau kemana?"
"Ke minimarket di depan sana, mau beli garem habis soalnya hehe,"
"Aku temenin mau?" Jeno tawarin, dia baru aja dari minimarket pakai sepeda juga.
"Ada kak Lucas gak? Kalau ada temenin," cengirnya.
Jeno gelengin sebagai jawaban, "gak usah deh. Aku aman kalau gak ada kak Lucas, gak akan digoda nya." Jaemin tolak dengan halus.
Jeno ngangguk terus lambai tangan ke temennya, dikasih pesan untuk hati-hati di jalan. Jaemin ngangguk mantap terus lanjutin untuk kesana.
Dikayuhnya pelan sepeda Jisung, mau nikmatin angin malam dengan taburan ratusan atau milyaran bintang diatas sana.
Sesampai di minimarket dia buru-buru masuk, gak mau berlama-lama di luar rumah. Takut rumah kebakar kalau sama Jisung, Jaemin suka gak percaya sama skill jagain masak sama adeknya, setelah dirasa selesai belanja dia kayuh lagi sepedanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
nomudra [ nomin ] ✓
Fiksi PenggemarTanpa suara diam membisu. Aku gak butuh alat dengar, butuhnya kamu. "baca isi hati aku bisa gak kamu?" "aku bukan cenayang hey!" ⚠b×b Menuangkan imajinasiku dalam bentuk fanfic, hasil perundingan dengan otak dan pikiran. Highest rank : #1 nomi...