The beginning

5.1K 591 87
                                    

Hiashi merasakan dadanya yang di tekan oleh perawat, lalu matanya pun perlahan terbuka. Sayup-sayup terdengar suara perawat yang menanyakan apakah ia mendengar suara atau tidak. Ia bisa melihat cahaya atau tidak.

Hiashi mencoba segalanya, mencoba mengktifkan indera di seluruh tubuhnya. Namun ia tak bisa merasakan apapun.

"Hi-na-ta, Hinata, putriku, dimana ia?" Hiashi coba berteriak namun suara yang keluar tak lebih dari sekedar bisikan, batinnya merasakan ketakutan yang luar biasa. Namun ia tak bisa berbuat apapun, karna perlahan semuanya menggelap.

.

"Sasuke, kau sedang senang ya?" Mikoto bertanya pada putranya yang memandangi ponsel, mengabaikan pancake hangat berlumur madu di depannya.

"Begitulah kaa-chan." katanya, masih tersenyum.

"Apa sih yang kau lihat? Apa lebih menarik dari pancake kaa-chan?" Mikoto berseru kesal. Tak lama kemudian, Fugaku datang sambil merapikan dasinya. Nampak bersiap untuk berangkat kerja.

Sasuke membuka galeri dan menunjukkan apa yang sedari tadi ia lihat.

Sasuke menaik turunkan alisnya melihat sang ibu yang terperangah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sasuke menaik turunkan alisnya melihat sang ibu yang terperangah. "Cantikkan?"

"Omo, siapa ini?" tanya Mikoto. "Anata, coba lihat." Mikoto mengambil handphone Sasuke dan menyodorkannya ke depan wajah suaminya yang tengah menuang susu.

"Hemm. Siapa?" tanya Fugaku.

"Calon mantu kaa-chan dan tou-san." jawab Sasuke ringan, sambil memasukkan potongan panecake besar dalam mulutnya.

"Bukannya Sakura?" tanya Fugaku lagi, sedikit heran.

Sasuke menggeleng. "Akhirnya aku menemukan orang yang cocok untuk kita bertiga. Ia ini makannya sangat banyak, jadi kaa-chan bisa memasak banyak dan dia akan dengan senang hati menghabiskannya. Dia juga lucu dan periang, bisa mengimbangi tou-san." Sasuke menjelaskan dengan semangat.

"Lalu kapan kau akan membawanya kesini?" tanya Fugaku.

"Secepatnya." jawab Sasuke yakin.

.

Sasuke melonggarkan dasi yang ia kenakan, ia baru selesai mengikuti rapat perusahaan. Secara virtual lebih tepatnya.

Ya, sebenarnya tak ada yang tau siapakah CEO sesungguhnya perusahaan Uchiha. Selalu ada orang lain yang di gunakan oleh Fugaku maupun Sasuke saat harus berinteraksi dengan orang dalam dunia bisnis.

Mereka selalu masuk kantor seperti biasa, mengerjakan pekerjaan seperti karyawan normal lainnya. Namun tak ada yang tau bahwa merekalah sosok bos yang sesungguhnya. Hingga Fugaku maupun Sasuke bisa bebas mengawasi para karyawan perusahaannya.

Sasuke merasa tak tenang saat ini, meski ia tengah menandatangani dokumen bernilai jutaan dolar. Ia merasa ada yang kurang.

Apakah ini yang di namakan rindu?

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang