Jealous

5.1K 549 27
                                    

"Aku ada seminar hari ini, kau yang harus mengecek kondisi Hinata hari ini!" terdengar seruan dari sebuah telfon genggang seorang dokter yang sedang kalut di ruangannya.

"Aku juga sibuk, para petinggi akan melakukan inspeksi hari ini."

"Loh, Hinata kan juga sumber uangmu. Yasudah kalau begitu, aku sudah minta Sakura untuk menangani Hinata." pupil kuning cerah milik Orochimaru itu membesar, gawat, ia dalam masalah.

Pasien berharganya...

Ia menelfon bagian VVIP, dan Sakura sudah masuk ke ruangan Hinata.

Ia hanya bisa pasrah, semoga mereka tidak bertemu bersamaan.

.

.

.

"Bagaimana perasaanmu?"

"B-baik dok." Hinata menutup kembali lengan bajunya yang terbuka karna dokter baru saja mengukur tekanan darahnya.

Dokter itu baru melihat tatto di lengannya, dan tetiba senyum ramah dokter itu menghilang. Wajahnya menjadi serius dan datar.

"D-dok, ka-kapan saya boleh pulang?" Hinata bertanya takut-takut. Ia tidak suka dokter ini.

Ini masih sangat pagi, pemeriksaannya memang ada yang di lakukan sangat pagi dan malam sebelum tidur nanti.

Hinata melirik Sasuke yang tidur di sofa sambil menutup wajahnya hingga separuh, Hinata ingin membangunkan kekasihnya itu, tapi ia tak enak pada dokter yang tengah memeriksa dirinya ini.

"Bisa sedikit berbalik? Saya akan memeriksa luka di kepala anda."

Hinata mengangguk, berbalik, membiarkan Dokter itu melihat luka jahitan di belakang kepalanya.

"Awh." Hinata sedikit memekik saat tak sengaja dokter itu memegang terlalu keras.

"Pelan-pelan Sakura." suara serak itu membuat Sakura kaget.

"Sasuke?" tanya Sakura bingung.

"Mana Tsunade? Aku sudah membayar dia untuk mengurus Hinata. Kenapa malah ada kau di sini?"

Sakura tidak menjawab. Ia melirik Hinata sinis.

"Jadi, kau sukanya merebut milik orang lain huh?" ia berkata dengan dingin pada Hinata dan bergegas pergi dari ruangan itu.

Hinata menatap pintu yang baru tertutup bingung, ia lalu memandang Sasuke dengan penuh pertanyaan. Sasuke sadar jika nampaknya Hinata sudah mengambil kesimpulan.

.

"Berapa kali ku katakan, kau itu bukan perusak hubungan, apa lagi perebut pasangan orang lain Hinata." Sasuke menjelaskan dengan frustasi.

Seharian ini, sejak tadi pagi hingga saat malam sebelum tidur. Hinata mengacuhkannya, setelah sebelumnya ia menagis hingga matanya bengkak dan lagi-lagi Sasuke membuat keluarga Hinata tak mengunjungi gadis itu hari ini. Bagaimana ia membiarkan keluarganya melihat Hinata dengan mata merah dan bengkak begini. Itu bisa membuat kecurigaan dimana-mana.

Hinata menutup tubuhnya dengan selimut, seolah itu bisa menghalangi tubuh Sasuke yang tinggi besar.

Dengan sekali sentakan Sasuke menarik selimut itu, membuat Hinata memekik. "Yaa!!" Hinata memekik.

Belum reda kekesalannya, Sasuke malah mengecup cepat bibirnya. "Jangan cemburu begitu, dengarkan dulu makanya kalau ada orang yang mau menjelaskan."

Hinata mencebikkan bibirnya, namun ia membiarkan Sasuke memangku tubuhnya. "Kau ingat bahwa pernikahanku juga batal kan?" tanya Sasuke.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang