Healing

2.5K 256 34
                                    

"Maafkan kami bos, kami lengah menjaganya. Ia menyayat pergelangan tangannya dengan pecahan lampu." Suara Suigetsu terdengar.

Sasuke diam sejenak, berpikir. Kemarahannya memang sudah sedikit reda setelah berbulan-bulan menyiksa Shion hingga wanita itu setengah gila.

Kini ia bisa fokus pada kesehatan mental Hinata. Ia menutup telfon dan melihat Hinata yang kini tengah berdiri di depan meja rias nya. Ia menyingkap tanktop nya ke atas, memperlihatkan perutnya yang kini di penuhi dengan gambar bunga yang indah.

Tattoo yang baru Hinata dapat seminggu yang lalu itu kini sudah tidak bengkak dan terlihat cantik di perut ratanya.

"Cantik." Kata Sasuke. Tangan Sasuke mengusap tatto itu pelan. Dapat ia rasakan bekas jahitan melintang di perut Hinata, meski kini tertutup tatto sepenuhnya.

"Benarkah?" Tanya Hinata ragu.

"Aku tidak pernah melihat tatto secantik ini. Mungkin karna di tubuhmu, jadi terlihat lebih cantik."

Hinata tersenyum, tersipu mendengar pujian Sasuke. Entah sejak kapan suaminya itu begitu pintar memuji. Dulu, pujian Sasuke berupa perbuatan.

Jika menurut Sasuke ia cantik, maka Sasuke akan menciumnya. Jika baju yang ia kenakan bagus, maka Sasuke akan melepasnya dengan segera. Namun kini Sasuke lebih sering menggunakan kata-kata di banding perbuatan.

"Aku senang kau sudah bisa tersenyum Hime, kau tidak tau betapa aku merindukan senyummu." Kata Sasuke, tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca.

Hinata mengelus tangan Sasuke yang masih bertengger di perutnya. Ia melihat wajah Sasuke dari kaca, bisa ia lihat wajah suaminya itu kini sedikit kurang terawat.

Rambutnya mulai panjang, begitu pula wajahnya yang mulai di tumbuh jambang tipis.

"Terima kasih karna selalu ada untukku Sasuke-kun." Hinata tersenyum. "Aku merindukanmu, sangat." Hinata berkata terbata-bata.

Sasuke tidak mengatakan apa-apa, ia hanya memeluk Hinata lebih erat.

.

"Apa sakit?" Sasuke bertanya khawatir begitu mereka selesai bercinta. Ia takut jika luka di perut Hinata merasakan sakit saat mereka melakukannya, meski ia sudah berusaha selembut mungkin.

"Sama sekali tidak, aku mendapat perawatan dari dokter terbaik Sasuke-kun. Sudah sembuh dengan sempurna." Hinata tersenyum melihat wajah khawatir suaminya itu.

Hinata mengulurkan tangannya, menyentuh wajah Sasuke yang terasa kasar di tangannya. "Maaf karna belum bisa melayanimu seperti dulu Sasuke-kun."

"Sama sekali tidak masalah Hime, aku senang kau sudah mulai mengizinkanku melakukannya. Ini adalah langkah yang besar." Sasuke tersenyum. "Kau pasti lelah kan? Apa kau mau makan sesuatu?"

Sasuke melihat jam dinding dan menyadari bahwa hari mulai malam.

Hinata menggeleng. "Mungkin nanti." Katanya. "Aku mengantuk." Hinata berkata, dan tak lama ia langsung terlelap.

Sasuke menatap sedih pada Hinata yang tertidur. Tak ada lagi Hinata yang dulu, dengan pipi chubby dan tubuhnya yang sedikit berisi.

Sasuke bisa melihat tulang punggung Hinata yang menonjol saat tengah tertidur dengan posisi telungkup.

Sasuke menarik selimut dan menutupi tubuh polos Hinata sebelum ia pergi membersihkan diri.

.

Sasuke menelfon Orochimaru mengenai kemajuan yang terjadi pada Hinata. Akhirnya ia dan Hinata melakukan hubungan badan, untuk pertama kali sejak kejadian mengerikan beberapa bulan yang lalu.

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang