ting tong ting tong
bunyi bel pintu rumah membuat fara yang sedang asik mencuci piring segera mengeringkan kedua tangannya.ting tong
"iyaa sebentar" seru fara yang berjalan cepat namun tetap berhati-hati.
sekali lagi dia mengelap tangannya pada celemek pendek yang masih dia pakai lalu dibukalah pintu tersebut.
betapa fara merindukan salah satu dari mereka. ya, sudah berdiri ditto dan sissy di hadapannya.
"haaii far" sissy menyapa fara kemudian memeluknya sesaat, pelukan yang cukup erat untuk sang sahabat. sedangkan fara berusaha membalasnya dan menyunggingkan senyum.
ditto tersenyum kecil entah terlihat oleh fara atau tidak, hanya dia merasa lega kalau dua perempuan di depannya bisa tetap akur walaupun mereka sadar ada masalah menyangkut hati di dalamnya.
ditto paham jika dirinya sudah jahat kepada fara. andaikan ketika dijodohkan dulu dia masih sendiri, mungkin tidak akan terjadi seperti ini. karena ditto akan mencoba untuk membuka hatinya untuk fara. tapi melihat kenyataannya sekeras apa pun ditto mencoba hatinya hanya terisi oleh sissy.
"gimana keadaan kamu ssy?"
"seperti yang kamu liat, aku udah boleh pulang berarti udah sembuh dong"
"sissy untuk sementara bakal tinggal disini" sahut ditto yang berlalu masuk ke dalam rumah lebih dulu.
fara memutar balik badannya melihat sang suami berlalu sambil membawa dua tas baju besar ke lantai atas. pandangannya terlihat sendu, kenapa ditto tidak pernah menepati janjinya yaitu dengan tidak membawa sissy ke rumah. apa susah?
"kamu makin gemuk aja, far" satu kalimat itu sukses mengalihkan perhatian fara. ah dia baru ingat, kenapa juga dia menggunakan pakaian yang cukup pas dengan tubuhnya sedangkan bagian perut sudah mulai membesar.
segera fara merubah mimik wajahnya, tersenyum lebar, "eh hehe iya aku banyak makan belakangan ini. lagi pula aku emang lagi pengen gemuk"
"bagus deeh. kamu kan dari dulu kurus banget, far"
tanpa sissy sadari, dua ibu jari fara mengelus puncak perutnya pelan. "ayo ssy masuk"
"makasih ya fara, huh aku kangen banget sama sahabat terbaik aku ini"
pelukan sissy tidak seperti dulu. ada rasa canggung disana dan fara yakin pasti dia juga merasakan yang sama.
waktunya makan malam seperti biasa fara akan sibuk di dapur untuk membuat makanan. dari tegur sapa terakhir tadi pagi, fara lebih memilih diam di kamarnya lalu menggunakan earphone sambil menonton drama kesukaannya. ya lebih baik daripada harus mendengar suara apapun itu yang dibuat oleh kalian tau siapa. fara harus menjaga perasaannya untuk sang calon anak.
memotong daun bawang perlahan, lalu berpindah ke panci berisi air dengan campuran tumisan bawang putih yang mulai mendidih, dimasukkan potongan sayur seperti wortel dan kentang. hari ini dia memasak sup ayam, selain kesukaan ditto, fara juga sedang sangat ingin memakan makanan tersebut.
"boleh aku bantu, far?" satu pertanyaan terdengar di telinga. sejak kapan sissy ada di belakangnya?
fara memutar balik tubuhnya, "ga perlu ssy. kamu tunggu di ruang tv aja nanti aku panggil kalo udah siap"
sissy dengan sifat keras kepalanya dia menggeleng, "jangan dong far. kamu kan bukan pembantu"
"sebentar lagi selesai kok" dibantah lagi oleh fara. dia mencoba untuk tersenyum agar situasi yang terbangun tidak terlihat tegang.
bukannya menurut, sissy malah menggeser pelan tubuh fara, "udah deh kayak sama siapa aja kamu"
"biar aku ya yang buatin ditto teh"
"i- iya makasih ssy"
sissy mengangguk dan melanjutkan kegiatannya. sedangkan fara lebih memilih untuk mundur sambil menunggu sup ayamnya matang.
jam makan malam akhirnya tiba. fara kembali beralasan ingin meneruskan drama korea yang tadi dia tonton sehingga bisa makan di kamar.
kembali ke meja makan, ditto dengan mata berbinar memandangi hidangan yang ada di meja.
"ini kamu yang masak ssy?"
"oh iya dong. fara bantuin sih tapi motong-motong sayur sama ayamnya aja"
ditto mengangguk paham lalu mengusap puncak kepala sang pacar. ketika dia menyuap sup ayam dan nasi yang diambilkan sissy, "wah enak banget sayang"
setelah sup ayam, ditto beralih menyesap teh hangat. tapi seketika air wajahnya berubah dan sissy menyadari hal tersebut.
"kenapa dit?"
menoleh ke sissy, "hmm kamu yang buat teh ini?"
"iya semuanya. manis kan?"
"manis. terlalu manis" jawab ditto. "kalo fara yang bikin ga semanis ini dan mirip buatan ibuku. sup ayam kamu diajarin dia ya?"
oh tidak. darah di tubuh sissy mengalir begitu cepat. "oh kemanisan, yaudah sini aku buatin yang baru ya" tidak menjawab, sissy malah terlihat seperti panik dan ditto seolah memahami keadaan sebenernya.
tersenyum lalu menarik sissy lagi duduk di kursi, "ga perlu ga perlu. aku malah seneng kamu buatin makan malam aku, makasih banyak yaa"
sissy ikut tersenyum namun agak kikuk kemudian mengangguk.
sedangkan dari tangga, fara mendengar semuanya. sungguh tidak menyangka sissy akan mengakui masakannya lalu hanya bisa membuang nafas.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
it was you; kmg
Fanfictionremake cerita, was you, pernah dipublikasikan oleh penulis yang sama di link berikut https://anotherimaginationworld.wordpress.com/2016/03/30/was-you/ ketika fara dijodohin sama gebetan pas kuliah, mas ditto. apa pernikahannya akan bahagia sesuai im...