kemarin ditto kesini bang nyari kak fara, hampir aja ditto ketemu kalo enggak lala langsung tarik ke dalem rumah. mungkin besok dan seterusnya dia bakal terus dateng.
pernyataan yang disampaikan lala sang adik terus berputar di kepalanya. bagaimana caranya memisahkan fara dan ditto, membuat mereka tidak bertemu lagi.
kondisi rumahnya sekarang sedang cukup sepi, orang tua al pergi ke luar negeri mengurus kerja sama perusahaan yang bisa memakan waktu berbulan-bulan.
berjalan ke kamar berpintu putih tersebut lalu diketuk, tok tok tok, "faraa"
"iyaa al, sebentar ya"
matanya masih fokus ke sepatu kerja yang sudah dia pakai sampai seberkas cahaya keluar begitu pintu kamar fara terbuka. "ada apa al?" tanya fara.
al tersenyum setiap melihat fara seperti di surga untuknya, menenangkan, menyejukkan hatinya. "kamu lagi apa far?"
"oh? enggak ngapa-ngapain kok. hmm baru selesai mandi sih tepatnya, kenapa ada yang bisa aku bantu?"
menggeleng lalu menjawab, "enggak gapapa, cuma ada yang mau aku sampein"
fara menganggukkan kepalanya bermaksud mempersilahkan ditto melanjutkan kalimatnya.
"hmm gimana kalo kita ke rumah keluargaku di luar kota. ah temenin aku urus kerjaan disana, lagipula disini cuma ada lala. gimana?"
"loh lala sendirian dong?"
"lala gapapa kok sendirian, dia juga bisa nyusul kalo urusan kuliahnya udah selesai. mau ya?"
lala menyahuti dari belakang ditto sambil meminum susu cokelatnya, "iya aku gapapa kak faraa, kakak tau lah dari kecil aku sering sendirian. ada bi yani yang nemenin aku, kakak ikut bang al aja ya"
"kamu yakin la?"
dipeluk fara oleh lala, "gapapa kak fara sayaang. nanti begitu urusan perskripsianku udah selesai, aku pasti nyusul"
"hmm berangkat kapan al?"
"sore ini"
mata fara membulat sempurna, "hah? beneran?"
ditto gantian menganggukkan kepalanya, "baju kamu biar bi yani sama lala yang bantuin packing-nya"
"kita berapa lama al disana?"
sampe anak kamu lahir far. jawab ditto dalam hati.
"sampe orang tua aku selesai sama pekerjaan mereka di jepang, paling tiga bulanan"
"disana enak loh kak, deket pantai jadi kalo pagi-pagi bisa jalan di pinggir pantai" tambah lala.
"udah ya aku ke kantor dulu. nanti aku pulang kita langsung berangkat, aku pulang siang"
"ayok kak aku bantuin packing- bi yani bantuin lala ya tolong"
"oh iya la"
fara tidak tau, tapi dia merasakan ada yang aneh. bahkan fara tidak diberi sedikit waktu untuk sekedar mengiyakan ajakan al.
***
ditto termenung cukup lama bahkan setumpuk kertas di atas meja kerjanya dia hiraukan. ketukan pintu yang entah sudah berapa kali terdengar tidak membuatnya sadar.
cklek
"waduh pak bos ngelamun aja nih"
"kangen istri ya bos?" sapaan kedua sekaligus kalimat tanya itu akhirnya berhasil menarik ditto kembali.
menghembuskan nafas melihat siapa yang kurang sopannya masuk ke ruangannya. "dil walaupun gua sepupu lu, bisa kan ketok dulu sebelum masuk?"
jari telunjuk fadil terangkat lalu digoyangkan, "ini nih saking mikirin fara kemana sampe ketokan pintu ada lebih dari dua puluh kali tapi ga denger"
"nih-" disodorkan sebuah buku kecil bewarna abu-abu, di cover-nya ada tulisan, ditto's.
"-office boy ngasih ke gua, dia nemu di ruang logistik. tenang aja gua cuma liat halaman pertama yang ada foto perempuan dari belakang"
dilihat buku tersebut yang sudah beberapa tahun ini dicari.
"tapi cuy kalo diliat-liat mirip fara, dit"
dengar apa yang dibilang fadil, ditto langsung membuka lembar pertama. benar, foto seorang perempuan tampak belakang dengan di bawahnya ada tulisan kecil,
dia perempuan bergelang kupu-kupu, Seoul 2013.
maaf ya anggap aja itu gelang bukan jam wkwk.
"udah ya dit, gua keluar lagi. mau kerja yang bener buat istri anak di rumah" ditto hanya menganggukkan kepalanya.
"ini dia dit, asyafara yang mama ceritain kemarin. disini fara tinggal sendirian, mama papanya di korea. mungkin kamu pernah ketemu sama fara waktu kamu ke korea pas baru masuk kuliah"
memori-memori yang bersangkutan dengan fara seakan kembali terputar di kelalanya.
"kamu bahkan ngigau menyebut perempuan bergelang kupu-kupu itu. fara adalah perempuan yang kamu cari"
"fara, kenapa kamu pake gelang yang sama seperti dia. kamu bisa temuin aku sama dia kan?" itulah yang ditto bicarakan dalam tidur.
seketika ditto memegang pelipisnya, lalu dengan tangan kanannya dibuka lagi halaman buku itu.
Seoul, 12 Agustus 2013.
disini aku menghabiskan waktu di pinggir sungai han. ternyata apa yang dibilang orang-orang itu benar, sungai han bisa menjadi tempat menenangkan bahkan mengasikan. tapi dari semua hal yang aku rasakan, kamu yang buat aku ingin lebih lama disini. kamu yang entah bagaimana caranya mengambil semua perhatianku. kamu yang ternyata berbahasa sama denganku. terima kasih sudah membantu aku sedikit. sayang, aku lupa bertanya siapa dan dimana kamu tinggal. sayang, kita tak saling bertukar pandang lebih lama, dan sayang aku hanya mendapatkan potretmu dari belakang.
semoga kita bertemu lagi entah dimana itu, perempuan bergelang kupu-kupu.
ditto hadafi.
-
Jakarta, 5 September 2013
takdir apa yang membawa kita bertemu lagi di kampus. apa kita satu sekolah? bagus lah kalau iya. lagi aku hanya melihat kamu dari belakang, awalnya aku tidak yakin tapi setelah melihat gelangmu aku tau itu kamu. aku berjanji untuk mencari kamu lagi perempuan bergelang kupu-kupu. oh iya satu pujian yang akan aku sampaikan ketika kita bertemu, matamu indah.
ditto hadafi.
-
Jakarta, 5 September 2018
genap sudah empat tahun aku berkuliah dan aku masih belum bisa menemukan kamu. kenapa kamu hilang? sempat aku berpikir kamu adalah fara. karena aku pernah melihat dia menggunakan gelang yang sama seperti kamu. tapi aku pikir lagi, mungkin gelang itu tidak hanya kamu yang memakainya.
sekarang aku sudah menemukan perempuan lain, namanya sissy. dia baik, perhatian, dan penyayang.
tapi tetap aku masih ingin bertemu kamu perempuan bergelang kupu-kupu. see you in somewhere.
ditto hadafi
"bodoh" satu kata itu berhasil keluar dari bibir ditto.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
it was you; kmg
Fanfictionremake cerita, was you, pernah dipublikasikan oleh penulis yang sama di link berikut https://anotherimaginationworld.wordpress.com/2016/03/30/was-you/ ketika fara dijodohin sama gebetan pas kuliah, mas ditto. apa pernikahannya akan bahagia sesuai im...