00:27

2.5K 253 27
                                    

Wonwoo dan Jeonghan sedang duduk di kantin sambil menengadah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wonwoo dan Jeonghan sedang duduk di kantin sambil menengadah. Kepala mereka sama-sama dipenuhi oleh sosok mungil yang sedang berjuang di ranjang rumah sakit saat ini. Kai yang sedang terbaring dengan wajah pucat setelah hampir mengalami gagal nafas membuat Jeonghan kelimpungan membawa Putrinya lari ke rumah sakit.

Sementara Wonwoo yang sedang memiliki beberapa deadline memilih untuk bekerja di rumah agar ia bisa mengawasi Kai dan membantu Jeonghan. Sekarang Chan dan Dika yang sedang duduk di dalam ruangan untuk berjaga.

Kantung mata hitam di sekitar mata Wonwoo membuat Jeonghan berinisiatif untuk membawa Wonwoo keluar sebentar untuk mengisi perut juga beristirahat sebentar. Namun rupanya baik ia dan Wonwoo tidak dapat bersantai karena pikiran mereka terus membuat mereka menjadi awas pada keadaan.

"Kai mungkin butuh biaya besar buat bertahan Won, aku beneran bingung."

Wonwoo yang duduk di sebelah Jeonghan mengangguk paham, Kai yang tiba-tiba merasa sesak napas dan kelelahan parah membuat mereka khawatir. Pihak dokter belum memberikan hasil tes yang telah terbukti, namun mereka menduga kalau Kai menderita Sirosis hati.

Hati Wonwoo terasa sakit, ia merasa seperti seseorang yang gagal memberikan kehidupan yang layak untuk Kai. Anak itu mewarisi terlalu banyak hal buruk darinya, asma dan hepatitis itu hal yang Wonwoo miliki di masa mudanya dulu. Siapa menyangka kalau di saat ia bisa sembuh dari penyakit hepatitis sebelum semakin gawat, ia malah membuat Kai mengalaminya.

"Jangan nyalahin diri kamu Won, no one of us want Kai being like that."

"Tapi kenapa harus Kai yang ngalamin hal itu? Aku gak papa ngalamin semua penyakit itu buat gantiin Kai."

Jeonghan paham dengan apa yang sedang Wonwoo rasakan saat ini, menyalahkan diri sendiri tidak akan membuat Kai dengan ajaib sembuh. "Tapi pada kenyataannya gak kayak gitu dunia ini bekerja Won."

"I know."

"Kai bisa sembuh, dia masih muda. Peluang dia buat sembuh besar, lagian omongan dokter tadi belum kebukti. Kita usaha aja sekarang biar Kai dapat treatment yang tepat."

"Iya kak."

"Kita harus kuat buat Kai, itu satu-satunya cara."

Wonwoo mengangguk, ia jadi ingat tentang keputusannya sore ini.

"Kak, aku bakalan ikut Surrogate Omega lagi."

Jeonghan terkejut akan hal itu. Ia dengan cepat berbalik dan menatap Wonwoo yang memasang wajah serba salah.

"I need to do this, aku tahu ini salah. But We need the money."

"Tapi gak dengan cara itu Won, kamu tahu gimana program itu berlangsung kan?"

"Aku tahu kak, tapi itu cara paling cepat buat dapat uang dan jaminan. Aku pengen Kai bisa dapet semua treatment dia tanpa harus membuat dia menunggu karena masalah finansial dia. Kalau bisa, kita bisa rujuk Kai ke RS yang lebih bagus di luar negri."

"Won, aku gak bakalan boong atau larang kamu... Because I know we didn't have a big income for this kind situation. Tapi aku gak mau kamu terlalu banyak berkorban buat Kai sampai sejauh ini. She didn't want anyone get hurt because of her," Mata Jeonghan berkaca kala ia mengatakan hal itu pada Wonwoo.

"But we still need that money Kak."

Jeonghan menghela napas panjang, ia tahu Wonwoo pasti kurang awas akan keadaan dirinya sendiri itulah mengapa dia mengambil keputusan seperti ini.

"Pastiin kamu ngomong keputusan kamu ini ke Dika dan Chan."

Wonwoo hanya mengangguk dan mereka akhirnya memutuskan untuk menghabiskan waktu sepuluh menit lebih lama lagi sebelum kembali ke kamar rawat Kai.

[meanie au on twitter] white lily on bed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang