"I love you, no matter what happen I will always be yours."
.
.
.
.Ikrar janji yang diucapkan telah memenuhi seluruh ruang hati Minghao dan Mingyu, senyuman indah di wajah tampan Minghao yang sedang dipakaikan cincin berbentuk salur bunga dengan ukiran yang rumit membuat sesuatu dalam dirinya bergejolak. Mingyu yang berdiri di hadapannya terlihat begitu tampan dengan balutan jas pengantin berwarna hitam elegan yang telah dipesan jauh-jauh hari.
Para sahabat yang datang untuk memberikan ucapan selamat tidak kalah tersentuh akan syahdunya suasana hari ini, di bawah hujan bunga yang jatuh Minghao memeluk Mingyu kala kedua bibir mereka bertemu. Mengundang sorak-sorai para tamu yang ikut berbahagia atas persatuan dua insan yang saling mencinta.
Minghao dan Mingyu.
Bagi mereka hanya ada Minghao dan Mingyu saja di hubungan mereka.
Itu yang ingin mereka yakini hingga akhir.
.
.
.
.
Bunyi dari alat-alat penunjang kehidupan itu membuat Wonwoo semakin gugup, ia tidak berniat untuk melepaskan genggaman tangannya dari sosok kekasih yang sedang terbaring di atas ranjang rumah sakit untuk bertahan hidup."Gak! Kamu gak boleh nyerah Cheol! Please, Please! Don't leave me.... "
Teriakan penuh permohonan itu membuat para perawat yang melihat dari dekat paham, omega malang itu sedang melakukan hal yang sia-sia. Kala dokter yang menangani melangkah mundur, tangan Wonwoo menahannya dan begitu ia menengadah airmata itu terlihat jelas.
"Tolong jangan menyerah Dok, tolong...."
"Maaf Pak, kami tidak bisa melakukan apapun lagi. Konfirmasi jam kematian, Seungcheol pukul 23:45 ... Meninggal akibat rusaknya organ dalam dan kehilangan banyak darah."
Tubuh Wonwoo langsung limbung dan ia sudah tidak memiliki kekuatan lagi untuk merespon atau bergerak. Seungcheol pergi, ia pergi membawa setengah kehidupan yang Wonwoo miliki. Sementara Jeonghan yang berlari ke arah ranjang tempat Seungcheol berbaring saat ini sudah menangis merung membuat semua petugas medis ikut meneteskan airmata.
Sambil termanggu airmata Wonwoo kini meleleh di pipinya, bibirnya tak mampu berkata lagi. Hanya angin yang bertiup yang menjawab perkataannya.
"Selamat Cheol, kamu bakalan jadi Ayah."
.
.
.
."Mengapa kau meninggalkanku? Kenapa tidak membawaku pergi bersamamu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[meanie au on twitter] white lily on bed ✔
Fiksi Penggemar[khusus untuk bagian narasi dari AU sosmed by arskwatty] Mingyu telah menikah dengan Minghao, ikatan janji itu dibuat karena mereka saling mencintai. Namun kala Wonwoo datang untuk menyelesaikan masalah, konflik tidak dapat dihindari. Takdir yang te...