03:03

1.4K 158 29
                                    

Suasana ruang UGD Rumah Sakit Permata Hati diliputi keramaian dalam ketegangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suasana ruang UGD Rumah Sakit Permata Hati diliputi keramaian dalam ketegangan. Beberapa saat yang lalu, sebelum Mingyu yang menggendong Kai di tangannya bersama dengan Jeonghan datang—Rumah Sakit itu sudah dipenuhi dengan para korban kecelakaan lalu lintas beruntung di tol bawen-salatiga. Para tenaga medis begitu sibuk menangani para korban hingga tidak tersedia satupun ranjang untuk meletakkan tubuh Kai yang lemas.

"Gyu! Bawa ke ruangan gue!“ Hoshi yang berlari menyusul Mingyu lalu bersama-sama Jeonghan berlari mengikuti Hoshi.

Wonwoo datang bersama dengan Minghao dan Jihoon. Minghao yang mengemudi kala Mingyu berlari sambil membawa Kai kecil, sementara Jihoon membantu Wonwoo untuk berjalan. Tubuhnya bergetar luar biasa.

"Won, kuat Won."

Minghao berbisik pelan sambil menggenggam tangan Wonwoo yang tidak berhenti bergetar. Isakan Wonwoo semakin menjadi kala ia akhirnya sampai di depan ruangan Hoshi, seorang perawat mendorong tabung oksigen, lalu ada dokter dan perawat lagi yang membawa alat pemacu denyut jantung.

"Dokter Hoshi, kita harus mastiin denyut nadi dia kembali."

"Dokter Bumzu, anak ini mungkin mengalami pendarahan di area kepalanya."

"Okey saya paham."

"Tolong Kai, to-lo-ng Kai...," bisik Wonwoo pelan.

Jeonghan yang berdiri di depan pintu tidak berhenti memanggil nama Kai dengan airmata yang terus mengalir. Ini adalah saat traumatis, bagi Jeonghan dan Wonwoo. Bayangan bagaimana Seungcheol yang terbaring dengan luka dan darah membuat Wonwoo dan Jeonghan ketakutan setengah mati. Mereka tidak berhenti berdoa dan memanggil nama Seungcheol saat itu, lalu siapa yang mengira kalau mereka akan berasa di situasi yang sama sekali lagi dengan sosok Kai yang terkulai lemas di atas ranjang rumah sakit.

Mingyu melangkah keluar dan menemukan Wonwoo, ia berlari ke arahnya dan Minghao yang berada di sisi Wonwoo juga memasang raut wajah khawatir.

"Won?" Mingyu memanggil nama Wonwoo pelan namun Omega itu tetap tidak melihat ke arahnya. Napas Wonwoo juga semakin tidak beraturan.

"Senja, Senja... Hei lihat aku!"

"Kai hiks Kai," Wonwoo terus memanggil nama anak perempuan itu dengan suara pelan.

"Tolong Kai."

"Kita upayakan yang terbaik Won. Kita usaha ya, jangan nangis."

Minghao terus mengusap pundak Wonwoo seolah memberikan sedikit kekuatan pada Omega malang itu. Jihoon juga sudah membawa Jeonghan ke kursi lain dan memenangkannya. Butuh waktu selama tiga puluh menit sampai Dika dan
Chan akhirnya sampai di Rumah Sakit.

Wonwoo yang tidak tahan akhirnya pingsan dan dibawa oleh Dika menuju ruang inap berdasarkan saran Mingyu. Masih belum ada perkembangan dari penanganan para tenaga kesehatan di dalam ruangan Hoshi sehingga Mingyu menyuruh Minghao dan Jihoon mengawasi Jeonghan dan Wonwoo sementara Chan juga dirinya akan menunggu kabar selanjutnya dari situasi di dalam sana.

[meanie au on twitter] white lily on bed ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang