Wonwoo terbangun tengah malam.
Hujan di luar sudah berhenti, ia tidak terkejut melihat bagaimana berantakannya dirinya saat ini. Ditambah lagi dengan kenyataan kalau tidak ada Mingyu di sisinya. Ia sudah terbiasa akan hal ini. Oleh karena itu ia bangkit sendiri dari ranjang yang berantakan dan berjalan dengan tertatih dan Mingyu duduk di ruang tengah sambil menyandarkan kepalanya ke sofa.
Wonwoo merasa malu, ia pikir Mingyu sudah pergi.
Dan rasanya dia ingin melompat saja dari lantai apartemen karena ia dengan gegabahnya turun dari ranjang dalam keadaan tidak menutupi apapun. Sambil memutar otaknya, Wonwoo berpikir untuk segera masuk ke dalam kamar mandi agar Mingyu tidak melihatnya dan sepertinya semesta sedang tidak berpihak pada Wonwoo.
"Udah bangun?"
Suara serak Mingyu membuat bulu romanya meremang, tanda betapa terkejutnya ia.
"E-eh iya, ini mau mandi."
"Gua bantuin? Pasti sakit."
"Gak papa."
"Gak papa juga, biar lu bisa cepet mandi dan gua bantu berendam bentar di air hangat biar badannya rileks."
Mingyu bergerak dengan cepat menghampiri Wonwoo. Melihat bagaimana Wonwoo kesakitan setiap kali melangkah membuat Mingyu akhirnya membantunya masuk ke kamar mandi dengan cara menuntunnya, tetapi langkah kaki Wonwoo masih sama pelannya.
"Sorry."
Dan dalam sekali gerakan Mingyu mengangkat tubuh Wonwoo, membawanya ke arah bathtub, ia tidak membiarkan Wonwoo duduk, masih dalam keadaan menggendong ia menyalakan air untuk mengisi bathtub itu dengan air hangat. Wonwoo sendiri yang takut untuk jatuh memeluk Mingyu erat, Mingyu terlihat tidak kesusahan dengan posisi mereka saat ini. Ia hanya kesusahan mengendalikan sesuatu yang perlahan mencoba bangun.
"Gue bisa sendiri kok Gyu."
"Please Won beneran gak papa kok gua bantuin, okey? Jangan nolak."
Wonwoo akhirnya pasrah, ia membiarkan Mingyu duduk di pinggir bathup sementara ia duduk di pangkuan Mingyu. Mereka menunggu airnya hingga terisi setengahnya, lalu Mingyu menurunkan Wonwoo perlahan. Ia tidak meninggalkan Wonwoo sendirian, yang dilakukannya hanyalah mengambil botol sabun dan spons untuk menggosok Wonwoo, Hangatnya air mandi Wonwoo malam ini membuat setiap sendi yang berteriak perlahan merasa rileks, ditambah lagi aroma sabun mandi yang Mingyu gunakan adalah bau apel yang segar dan karena tidak ingin membuat Mingyu marah, Wonwoo menikmati apa yang sedang Mingyu lakukan untuknya.
"Tutup mata," Mingyu meminta Wonwoo untuk memejamkan matanya sebelum ia membilas shampo yang dipakaikannya pada Wonwoo dengan air dari shower.
Mingyu melirik ke arah paha Wonwoo yang terlihat langsing, tubuh Wonwoo sangatlah ringan kala ia menggendongnya. Tidak jauh berbeda dari Minghao yang memang bukanlah tipe orang yang bisa dengan mudah menambah berat badan semudah dirinya. Mingyu juga melatih tubuhnya setiap hari di GYM untuk menjaga stamina dan bentuk badan. Sehingga saat melihat paha dan betis Wonwoo, Mingyu berpikir kalau paha itu hanya sebesar lengannya saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
[meanie au on twitter] white lily on bed ✔
Fanfic[khusus untuk bagian narasi dari AU sosmed by arskwatty] Mingyu telah menikah dengan Minghao, ikatan janji itu dibuat karena mereka saling mencintai. Namun kala Wonwoo datang untuk menyelesaikan masalah, konflik tidak dapat dihindari. Takdir yang te...