35. Our

349 25 3
                                    

Beberapa minggu kemudian...

Suatu tempat dikelilingi hiasan bernuansa putih terlihat begitu ramai. Banyak sekali orang yang datang untuk memberi ucapan selamat kepada sepasang kekasih yang baru saja membawa hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius, bertunangan.

Undangan dengan inisial A dan J sudah tersebar sejak 5 hari yang lalu.

Hidangan sudah tersuguh di meja-meja kecil yang disediakan. Melaksanakan pertunangan di tempat outdoor akan lebih menyenangkan, bukan? Kita dapat merasakan selir angin yang menyejukkan.

"Ini beneran kita mau tunangan, Kak? Gak bercanda, 'kan?" tanya gadis berbalut gaun putih. Membuatnya lebih anggun, cocok sekali dengan wajah cantiknya.

Pemuda tampan dengan jas hitam dihadapannya pun menjawab, "Kamu kira aku bercanda mau ngelamar kamu? Aku nggak mau kehilangan kamu untuk kedua kalinya, Ayra."

Keduanya tersenyum dengan tatapan penuh arti yang bertemu. Tidak jarang orang yang lalu-lalang sesekali mengambil foto karena tidak tahan dengan ke-uwu-an yang mereka buat.

Sebelumnya sudah ada persetujuan dari kedua belah pihak. Tapi sangat disayangkan, orang tua Ayra tidak dapat menghadiri acara bahagianya. Hanya dihadiri oleh kedua kakak lelaki Ayra, sanak saudara, juga teman-teman dekat Jungkook dan Ayra.

Cincin sudah terpasang di lentik jari keduanya. Seketika senyum semua orang yang menghadiri acara pertunangan tersebut terpampang jelas di wajahnya. Sekarang, saatnya kita berfoto!

"Gue rela dilangkahin sama lo, cuma demi ngeliat lo bahagia. Jungkook, jangan kecewain adek gue untuk kedua kalinya. Lo ngerti?" celoteh Seokjin.

Ayra peluk kedua kakak lelakinya sambil tertawa bahagia. "Makasih ya bang, lo pada udah mau jagain gue sampe sekarang. Gue gak akan lupain bang Tae sama bang Jin. Maaf juga kalo gue pernah bikin kalian kesel, bahkan marah sama gue. Gue janji bakal jadi adek yang baik buat kalian,"

Jungkook tersenyum. "Maafin gue juga bang, udah pernah ngecewain banyak orang. Tapi gue gak akan ngulangi itu lagi. Makasih udah mau nyerahin Ayra ke gue, makasih banyak bang."

Seokjin sama Taehyung ngangguk-ngangguk, sampai akhirnya Taehyung bersabda, "Gue pegang janji lo. Awas kalo lo ngecewain dia lagi, gue potong ampe abis anu lo, Kook."

Jungkook bergidik ngeri dan memandang Taehyung takut-takut. "Iya bang. Jangan dipotong lah woy, nanti lo pada gak bisa dapet ponakan gimana hayo?"

Ayra menempis bahu Jungkook pelan. "Apaansih kak?!"

Taehyung menepuk bahu Jungkook dua kali. "Gue suka gaya lo bro,"

Semuanya ketawa. Hingga terlihat pipi merah Ayra yang terpampang jelas diwajahnya. Tidak, dia tidak bisa disudutkan. "Bang Jin, tapi lo ada calonnya, 'kan? Masa udah hampir umur 25 tahun masih jomblo juga, sih?"

Seokjin mengerutkan kening dalam. Merasa harga dirinya ditindas oleh adik sendiri. "Yeee, jangan ngejek lu, Markonah. Gue udah ada calon, kok."

Taehyung dan Ayra saling pandang. Mereka sepertinya tahu sesuatu. Jungkook yang bingung dengan keadaan yang ada pun bertanya pada tunangannya. "Siapa emangnya, By?"

Ayra menjawab juga dengan berbisik. "Ituloh, guru les-nya Vanya,"

Jungkook terkejut. "Hah? Maksud kamu Kak Jisoo? Sejak kapan mereka pacaran? Kok aku kudet banget, sih."

"Gak pacaran sebenernya. Cuma bang Jin suka sama Kak Jisoo. Mereka juga satu kuliahan, 'kan? Satu jurusan juga, sih, setahuku." jawab Ayra.

Jungkook tersenyum jahil. Sepertinya tiga manusia tidak berakhlak sudah siap dengan apa yang terjadi. Jungkook mengedarkan pandangan, mencari adik semata wayangnya yang pasti sedang bersama dengan pemuda cantik yang diketahui bersama Kim Jisoo tersebut. "Vanya, kesini! Bawa Kak Jisoo juga, ya!"

Vanya mengangguk antusias, lantas menarik tangan mulus milik Jisoo keatas panggung utama.

Jin dan Jisoo sudah dekat sangat lama, mungkin hampir 2 tahun. Tapi masih belum ada yang berani membuka mulut guna mengungkapkan perasaan yang mereka alami.

Jin tentu saja gugup tak karuan melihat wanita yang diidam-idamkan sejak lama dihadapannya yang terlihat sangat cantik dengan dress abu-abu hari ini.

Ayra menyenggol bahu lebar abangnya pelan. "Jadi laki itu yang peka, dong. Masa mau diberitahu dulu harus ngelakuin apa sekarang?"

Taehyung dan Ayra bergantian melakukan hal yang sama, dengan mendorong-dorong tubuh kekar abangnya ke hadapan Jisoo agar lebih dekat. Seokjin yang tidak kuat dengan kelakuan jahannam dua adiknya ini, spontan mengatakan hal ini pada Jisoo, "Aku sayang sama kamu, kamu mau gak jadi pacar aku?"

Seketika Jisoo terdiam membeku. Sedangkan para tamu undangan sudah bertepuk tangan sambil berteriak "Terima, terima!"

"Iya, aku mau." jawab si cantik.

Seokjin meloncat-loncat girang sesekali berteriak, "YUESHHHHH" -sembari memeluk pacar barunya tersebut.

◯ ◯ ◯

─── *ೃ ‍୨ bonus pict . . . ୧ ───

*belum end^^

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*belum end^^

Senior, jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang