vote, darling<3 (dadar guling) 🕊
Jantung gue berdegup kenceng setengah mampus. Gimana engga? Gue sekarang lagi pas didepan rumah camer, ya deg-degan dong gue.
Ka jungkook nyeret-nyeret gue kemari, sebagai calon istri yang baik gue harus nurutin apa kata calon suami dong.y
"Ka tunggu dulu, aku mau atur napas."
"Huftt, cepetan makanya." -ka jungkook
Cklek
Pintu kebuka.
Ada bundanya ka jungkook dihadapan gue.
GUE KUDU OTTOKHAE?!
Oke, ngalem-ngalem.
"Kamu Ayra ya?" -bunda ka jk
"Ah, i-itu, i-iya, Tan."
Bundanya ka jungkook ketawa kecil ngeliat gue gelagapan gitu. Astaga, manis banget anjir kayak anaknya. Masih glowing shining shimering splendid.
"Kamu lucu banget, pantesan jungkook suka." kata bunda. "Jangan panggil Tante, panggil Bunda aja. Ayo masuk kedalem!"
Gue digandeng sama Tan-Bunda.
"Kok aku ga diajak juga sih, Bun?" -ka jungkook
Bunda ngelirik ka jungkook sekilas. "Kamu gausah masuk juga gapapa, biar Ayranya Bunda culik. DADAHH"
Wah, Bunda bar-bar juga ternyata.
Gue diajak bunda ke ruang tamu. Disitu ada Vanya yang fokus mainin laptop-nya. "Hei, Van!"
Vanya natep gue, "EH AYRA, DUDUK AY. SINI-SINI! MAU MARATHON DRAKOR GA SAMA GUE?!"
Excited sekali ini bocah. Tapi dasarnya gue gasuka drakor ya gue tolak halus aja ajakan Vanya. "Sorry, ga suka drakor wkwk"
"Yeuu, lo mah ga saik anjir." -vanya
"Mau bikin brownies ngga sama Bunda?" -bunda
"Wah, boleh Bun!"
Bunda senyum, "Kamu ikut ga, Vanyaa?"
Vanya cengengesan, "Boleh, aku bantu doa ya. Semangat, Bun, Ay!"
Bunda geleng-gelengin kepalanya. Kelakuan Vanya di rumah sama di sekolah beda banget astaga.
"Yaudah, ayo Ay ke dapur sama Bunda." -bunda
• • •
"Ini telurnya berapa butir Bun? Dua atau tiga?"
Bunda yang lagi siapin tepungnya nyahut, "Sebanyak cinta kamu ke jungkook aja deh."
/ayra shocked
"Tumpah dong nanti Bun, karena overload."
Bunda cekikikan, "Sebanyak itu emang?"
"Iya Bun, bahkan ga terhingga. Hahaha"
Bunda ketawa juga. "Yaudah, telurnya tiga butir aja. Kamu toppingnya mau apa? Parutan keju? Atau meisses coklat?"
"Meisses coklat aja, Bun."
Bunda ngacungin jempol. Humble banget Bunda ini, ramah lagi, padahal baru kenal sama gue. Duh, jadi pengen cepet-cepet dihalalin anaknya.gsu
45 menit kemudian...
"Kamu bisa bikinin minumannya ga, Ay? Bunda mau potong-potong browniesnya dulu." -bunda
"Siap, Bunda. Susu putih campur oreo, Bunda suka?"
Bunda ngangguk-nggangguk semangat. "Suka. Vanya sama jungkook juga suka banget, Ayah mereka juga suka sih, hehe."
"Oke! Em, tapi maaf Bun, daritadi aku engga liat om, kemana?"
"Ayahnya lagi kerja, habis ini juga pulang kok. Yaudah, Bunda ke meja makan dulu ya." -bunda
• • •
"Kamu kelas berapa, Ayraa?" -ayahnya ka jk
"Kelas sepuluh, Om."
Ayahnya ka jungkook senyum tipis, "Panggil Ayah aja, kalo Om terlalu formal haha."
Gue manggut-manggut sambil senyum-senyum, parah, gue ga niat jaim, tapi ya gini sendiri woi.
"Jaim banget kamu, biasanya malu-maluin aku." -ka jungkook
"Ish, gatau kak, tiba-tiba gini hehe."
Semuanya yang ada disana ketawa.
"Ayah, Bunda, tau ga? Ayra tuh suka sama ka jungkook udah lama. Setiap Ayra mau deketin, ka jungkook selalu ngehindar. Tapi sekarang malah udah jadian, ew jual mahal lo." -vanya
"Ohya? Beruntung kamu sekarang punya Ayra, Kook. Dijaga ya, jiwa dan raganya." -ayah
Ka jungkook ngacungin jempol. "Siap, Ayah!"
Demi apa gue seneng banget, HUWEE.
TBC
apaaaa 👐
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior, jjk
Fanfiction"sebenarnya kamu yang terlalu dingin atau aku yang terlalu ingin?"