SPB 09

16 2 0
                                    

Keesokan harinya ...

Hari ini adalah hari libur sekolah, Rendy pun berinisiatif untuk mengajak sahabatnya sekaligus Abel cs.

Saat ini mereka sedang bercanda tawa, ada yang bermesraan, ada yang bantu masak untuk makan siang, ada yang berfoto foto.

Suara tembakan menghentikan kegiatan mereka semua, para laki laki pun langsung saling pandang, terlebih para laki laki psycopath, mereka langsung berlari ke depan rumah, di ikuti oleh sahabat lainnya.

Didepan sudah ada gerombolan preman jalan yang ingin membunuh orang didalam rumah.

Rendy pun langsung berbicara, "Kalian siapa?" Semua orang itu tertawa lepas, semuanya yang melihat pun geram dengan terpaksa mereka langsung menghajar preman itu, preman itu pun meladeni nya.

Ternyata bukan hanya para laki laki yang menghajarnya, tetapi putri dan leon pun langsung ikut berperang.

Semua preman tepar, ada yang babak belur tetapi belum meninggal, ada yang sudah meninggal dengan keadaan utuh dan tidak utuh, darah kemana mana, sengaja putri menyuruh Abel cs untuk menemani Atalia, karna kalau tidak pergi dia akan pingsan.

"Wah kayanya enak nih kita mainin," Rendy menyeringai seram, orang itu bergemetar hebat tetapi Rendy tidak peduli hal itu.

Sreeeettttt

Rendy menyayat tangan mangsa, mangsanya berjerit keras, tetapi Rendy tidak peduli.

Rendy berantusias bermain dengan mangsanya, saat ini Rendy sedang memotong kuku mangsanya dengan gunting kuku dengan cara di tarik oleh Rendy.

Perutnya di belah dengan belati, mangsanya menggelengkan kepalanya dengan cepat tanda dia gak mau di belah perutnya.

"Suuuuttt, diam yah," ucap Rendy dengan nada seram, mangsanya menggelengkan kepalanya dengan cepat lagi, tetapi Rendy tidak memperdulikan mangsanya.

Rendy pun meremaskan organnya hingga mangsanya meninggal dengan keadaan mengenaskan.

Mput pun langsung menghilang kan semua ini dengan sekejap, setelah semuanya masuk ke rumah.

"Tadi itu siapa sih?" Semuanya menggelengkan kepala tanda tidak tahu,

"Musuhnya kakek bayu" ucap Putri, semuanya mengangguk paham,

"Terus, kalau kaya gini terus bisa bisa musuh uyut Bayu makin banyak" ucap Rendy,

"Musuh tetap satu, tetapi suruhannya yang makin banyak, selagi dia masih hidup dia akan mengganggu ayah Bayu," ucap Atalia,

"Yaudah kalau gitu aku abisin yah nek," putri langsung menggelengkan kepalanya,

"Kenapa Bun," putri tersenyum dan langsung menghampiri putra satu satunya, kemudian mengelus kepalanya.

"Bunda gak mau, kamu banyak musuhnya sayang, gara gara kamu bela uyut kamu,"

"Emang kenapa Bun, aku gak boleh ikut campur, aku juga ingin membantu uyut karna musuhnya itu, aku mau bunuh musuh uyut," ucap Rendy yang menahan emosinya,

"Bukan apa apa nak, kamu masih belum paham strategi musuh uyut Bayu," Rendy hanya menhela nafas berat,

"Yaudah deh gapapa," 'nanti diam diam gua cari tahu sendiri aja' di lanjut didalam hatinya, putri yang mendengarnya pun hanya menghela nahas berat karna susah banget ngadepin anak keras kepala seperti Rendy.

"Reeeen," Rendy pun tahu arah panggilan itu,

"Iya iya bun," jawab rendy, putri hanya terkekeh geli melihat anaknya seperti itu.

****

29 Juli 2020
Rabu

Sang psycopath boy ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang