SPB 22

6 0 0
                                    

Skip di rumahnya Abel, disana ada banyak yang seperti nya menunggu kedatangan Abel tentunya, Abel yang melihat pun bingung ada apa ini semua, Abel melihat mamahnya seperti menahan amarah yang cukup besar dan sepertinya koper Abel dikemasi oleh keluarganya, Abel hanya bisa tersenyum miris menahan tangisan supaya ga di keluarin.

"Oke, kalau kalian mengusir saya dari rumah, saya akan keluar dari rumah kalian, saya tau saat ini saya sedang jebak sama orang ntah itu siapa, yang jelas jika terbukti saya tidak salah , saya harap kalian tidak menyesal disuatu hari nanti, jika tau kebenaran, saya pamit. Ayo Tiara," ucap Abel dengan tegas sambil mengajak Tiara pergi, semua orang mematung melihat ini semua, apalagi bicara abel membuat mereka yakin kalau Abel sangat kecewa, setelah Abel dan Tiara pergi tiba-tiba mertuanya Maulana atau orangtuanya Abel pun menampar Maulana, bisa bisanya dia bisa mengusir cucu nya satu satunya, Maulana hanya bisa pasrah.

Ditempat Abel.

"Mau ke tempat gua atau pesan di apartemen,"

"Pesen apartemen aja, udah gua pesen online,"

"Oh gitu, yaudah gimana kita ke supermarket setelah izin ke bunda gua," saran Tiara, Abel pun mengangguk,

Skip di apartemen

"Huuuh capek bangett," ucap Tiara, Abel pun tersenyum bahagia, masih ada orang yang percaya dengan nya.

Abel pun ke balkon untuk melihat bintang bulan, sebenarnya dia rindu kenangan bersama Rendy, tetapi Rendy nya demikian sama Abel, apalagi pas insiden kemaren.

"Gimana kita jebak Rina," usul Abel,

"Jebak gimana?" tanya Tiara,

"Iya di jebak, kita buat dia malu supaya dia mengaku kalau dirinya yang fitnah gua, gua akan minta bantuan ka meli untuk minta tolong melakukan nya untuk besok,"

"Boleh juga,"

"Iyadong, siapa dulu Abel," membuat Tiara memutarkan matanya malas, Abel yang melihat pun terkekeh geli.

"Dasar kepala besar," gumam Tiara, masih terdengar oleh Abel tapi Abel tak menghiraukan nya

Di alam sadar Abel

"Ka meli," panggil Abel

"Apa bel" sahut Meli

"Boleh minta tolong gak?" tanya Abel

"Apa?" tanya balik Meli

"Aku ingin menjebak rina ka, jadi rencananya itu ingin mempermalukan Rina supaya ngaku kalau dirinya memfitnah aku, jadi aku ingin dia menderita seperti apa yang dia lakukan padaku,"  meli pun mengangguk,

"Yaudah besok, Kaka lakukan apa yang Abel minta tolong ke Kaka, serahkan saja,"

"Tapi Kaka gak keberatan kan?"  ucap Abel

"Gak kok sayang,"  Abel pun terkekeh,

"Makasih yah ka," ucap Abel

"Sama sama dek, udah yah mau nyari gebetan dulu, dadah" ucap meli, Abel yang melihat pun hanya menggelengkan kepalanya dengan pelan dan terkekeh geli, Tiara yang melihat pun Abel pun bingung dan Abel tak menghiraukannya.

Tanpa Abel sadari, Rendy, putri, mput mendengar batinan Abel

Di tempat Rendy

Rendy yang sedang duduk pun mendengar batinan Abel pun mendengarnya.

"Ka meli," panggil Abel

"Apa bel" sahut Meli

"Boleh minta tolong gak?" tanya Abel

"Apa?" tanya balik Meli

"Aku ingin menjebak rina ka, jadi rencananya itu ingin mempermalukan Rina supaya ngaku kalau dirinya memfitnah aku, jadi aku ingin dia menderita seperti apa yang dia lakukan padaku,"  meli pun mengangguk,

****

30 Juli 2020
Kamis

Sang psycopath boy ( Tamat )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang