Seperti saat ini mereka ada di kantin, tetapi cewe gatal ini selalu menggoda Rendy,
"Hai sayang," sapa Rina a.k.a cewe gatal, tetapi gaada respon dari Rendy, cewe itu pun cemberut menjijikkan, membuat mereka semua merinding.
"Sayaaaaaang," rengek Rina,
"Pergi atau gua paksa lu pergi dari sini," mau ga mau cewe itu pergi dengan muka menahan malu, tetapi Abel terlihat seperti cemburu, Rendy yang melihat itu menggemaskan.
"Udah gausah cemburu oke, aku sama dia gak saling kenal kok," Abel pun tersenyum bahagia.
Disisi lain
"Gua akan hancurkan hubungan mereka," ucap Rina,
"Gimana caranya?" tanya temannya Risa bernama Alina,
"Tunggu aja tanggal mainnya," ucap Rina menyeringai, tetapi mereka berdua gak tau kalau Rendy cs berjiwa psycopath.
Ditempat Rendy
"Udah udah, sekarang pesan sana pesanan kalian," lerai Fahri,
"Mau pesan apa?" ucap Abel,
"Samain aja bel," ucap Tiara
"Yaudah tunggu yah," ucap Abel,
Sambil menunggu pesanan nya mereka bercanda tawa, mereka berhenti bercanda tawa karna ada keributan di stand makanan, dimana ada Abel disana sedang menarik rambut cewe cantik yang super ketat pakaian nya.
"Bukannya lu duluan yang nabrak gua hah? Kenapa gua yang di salahin anj**" ucap Abel dengan marah, cewe itu santai aja menahan sakit.
"Apaan orang lu duluan yang nabrak gua yah," Abel mengencangkan tarikan di rambut,
"Eh, ngaca dong liat siapa yang numpahin pesanan gua duluan, kalau bukan lu," cewe itu malah narik balik Abel, alhasil saling menjambak rambut satu sama lain.
"Udah lepas aja, tangan lu gak selevel sama sahabat gua, tangan lu kan udah sentuh sama om om hidung belang," Abel pun tersenyum licik,
"Ada buktinya apa? kalau gua bermain sama om om hidung belang hah?" tanya Abel dingin,
"Gua punya buktinya kok, tunggu tanggal mainnya aja, siap siap Rendy akan benci sama lu, cabut gaes," ucap cewe itu yang tak lain adalah Rina cs.
Abel mematung, maksud dari ucapan itu semua apa, Abel pun langsung berlari keluar kantin dan di susul oleh Rendy sama yang lainnya.
Di roof top
"Jelasin maksud dari itu semua," ucap Abel menahan nangis, karna seumur hidup baru kali ini di fitnah seperti ini.
"Emang apa yang dia bilang sama lu,"
"Dia bilang, kalau gua jalang padahal kalian tau sendiri kan kalau gua selalu bermain sama kalian dan di rumah aja," semuanya mengangguk
"Terus dimanaaaaa letak kesalahan guaaaaa, jawaaaab hiks.." Abel terus berteriak,
"Kan lu juga belum pasti itu benar apa salah kan, siapa tau dia ingin menjebak lu dengan cara begitu, supaya Rendy benci sama lu," Abel pun menatap ke arah Rendy yang sedang bermain hp, Abel menghembuskan nafas lelah.
"Mungkin aja sih, tapi yaudah lah nunggu besok aja gimana dia bermain dengan gua," Abel menyeringai seram,
"Yaudah jangan nangis lagi," Abel pun mengangguk.
****
29 Juli 2020
Rabu