Bab.116: Hawa hingga Hari Terakhir Musim Gugur; Penggantian yang Tidak Teliti / Menjelang Hari Terakhir Musim Gugur; Hamba (Penggantian) yang tidak Bermoral
🌸🌸🌸🌸
"..."
Melihat letak pedang tajam itu yang terbenam di antara kedua kaki didekat pahanya perasaan Xie Lian saat ini sangatlah rumit. Bagaimana tidak?
Meskipun Xie Lian sudah pasti biasa menjalani hari-harinya sebagai seseorang yang dikatakan impoten(tidak bisa ereksi), tetapi 'berpura-pura tidak memiliki kegunaan akan barang itu' dan 'benar-benar kehilangan barang itu untuk selamanya' masihlah sungguh nyata memiliki perbedaan yang besar secara mendasar. Terkejut, kilauan tipis dari keringat dingin menutupi seluruh tubuhnya ketika dia berteriak, "MENGHINDAR!"
Tepat ketika kata-kata itu keluar dari bibirnya, bilah dari pedang kejam itu dengan cepat ditarik keluar dari tanah, dan Xie Lian langsung mengambil kesempatan itu untuk bergerak maju. Segera setelah itu, dia menarik Shi Qing Xuan dengan segera dan berteriak, "Hati-hati!"
Bilah pedang tajam itu jatuh menembus ke tanah sekali lagi dan menebas tepat di depan Shi Qing Xuan. Itu praktis menusuk tepat di sebelah kepalanya, dan jika bukan karena Xie Lian menariknya kembali segera dengan tepat waktu, dia sudah bisa dipastikan akan dipaku ke tanah dengan pedang itu di tempat itu juga. Dia berseru, ketakutan, "Itu nyaris saja! Bagaimana mungkin kamu tahu bahwa di mana kiranya pedang itu akan turun? "
"Tidak tahu! Aku hanya mengira-ngira! " Kata Xie Lian. Itu adalah perasaan reflek dari naluri murni pada tubuh. Ketika tiba saatnya pada merasakan aura membunuh, ia dilatih hingga mampu bereaksi seketika tanpa berpikir. Segera setelah itu, bilah dari pedang kedua, ketiga, dan keempat jatuh, masing-masing bilah tajam dari pedang yang tertancap menghalangi jalan keluar ketiga orang malang yang terjepit itu dan kembali untuk mundur. 'DUAAAARRR!' Segera suara dari ledakan besar memekakkan telinga dengan cepat menyusul, dan getaran yang keras(kuat) datang dari arah atas di atas mereka, menyebabkan debu dan puing-puing turun (runtuh/jatuh). "Mereka melepaskan tembakan dari atas!"
Setiap suara 'BOOM!' dikeluarkan hasilnya menjadi semakin keras dan keras dari sebelumnnya, dan getarannya juga bertambah kuat setiap waktu, jelas ini menandakan kalau jaraknya semakin dekat dan dekat. Ada bilah tajam yang menghalangi jalan mereka di terowongan dari depan dan belakang, dan mereka semua di tempa oleh besi kualitas terbaik yang kuat dan tajam dengan pedang muda yang berharga, yaitu Fang Xin adalah senior di bidangnya namun siapa yang tahu apakah itu bisa bersaing melawan mereka secara langsung. Sehingga Ming Yi mengeluarkan sekop berbentuk bulan sabit miliknya dari siapa yang tahu entah dari mana asalnya dan mulai menggali di dinding samping di ruang kecil itu dengan susah payah. Di sebelahnya, Shi Qing Xuan sangat jengkel sehingga dia akan siap memuntahkan jiwanya (kata-kata seperti mengomel menasehati), "Ming-xiong, bisakah kamu melakukan ini? Ming-xiong, bisakah kamu cepat-cepat? Ini semua adalah salahmu karena tidak menggunakan perangkat spiritual ini dalam waktu yang begitu lama sebelumnya, kamu harus lebih akrab dengan perangkat spiritualmu sendiri, oke? Lihatlah betapa kaku dan berkaratnya itu menjadi sekarang!!! "
Agar adil, menjadi berkarat itu dimaafkan. Lagi pula, benar-benar tidak ada pejabat surgawi lain selain Xie Lian yang bisa melakukan sesuatu seperti membawa sekop masuk dan keluar ke mana-mana setiap hari tanpa merasa malu diwajah mereka. Segera Vena kaku dari urat keras yang menonjol muncul di dahi Ming Yi keluar, "DIAM !!!"
Xie Lian buru-buru turun tangan, "Jangan marah, jangan marah. Terowongan itu akan digali! "
Benar saja, saat Ming Yi menekan sekopnya, sebuah lubang terbuka di depan mata mereka. Dengan sekop terangkat, ia bersembunyi di depan dengan gila sementara Shi Qing Xuan, di tengah, bersorak kegirangan. Sebagai satu-satunya orang yang tidak gila, Xie Lian mengangkat (menerima) bagian belakang. Sekop yang berharga milik Master Bumi itu memang ajaib, dan hanya dengan beberapa pukulan, terowongan baru sepanjang lebih dari sepuluh meter digali untuk jalan keluar mereka. Setelah beberapa saat ketika dia melihat ke belakang, lubang di belakang mereka secara bertahap mulai menutup sendiri, tetapi di atas tempat mereka baru saja terjebak, cahaya tipis bocor ke bawah.
