Sesampainya kami dikelas 3-A, kulihat kelas ini kosong melompong, dimana yg lain? Tanyaku bingung melihat kesegala arah didalam kelas ini.
" zen, lihat itu! " seru fajar menunjukkan kearah papan tulis.
Tatapan kami berdua tertuju pada papan tulis tersebut, ada sebuah pesan yg ditinggalkan disana, pesan itu berbunyi..
Lihatlah kelapangan sekolah ini, jika masih ingin melihat wanita berambut hitam ini hidup.
" bu sara! " seruku langsung menyadarinya.
" ayo zen! " balas Fajar berlari keluar.Langkah kami berlari keluar dari kelas ini, dari lantai 7 tempat kami berdiri sekarang. Kulihat ada sesosok makhluk, perawakannya terlihat seperti malaikat pencabut nyawa, hanya saja dia memakai tongkat sihir ditangannya.
" zen lihat itu! "
" hmm, aku melihatnya.. Aku tak menyangka, dia akan menyandra guru kita. "
" sekarang apa yg akan kita lakukan, zen? "Sejenak aku berfikir, mencoba menyusun strategi menyelamatkan mereka. Tidak lama kemudian muncullah Nova dihadapan kami, ia berkata makhluk itu adalah pemberontak.
" pemberontak! " kaget fajar mendengarnya.
" apa maksudmu, Nov? " tanyaku heran.Nova menjelaskan bahwa dia adalah makhluk yg sangat membenci kaum bangsawan, keberadaannya membuat anak-anak kaum bangsawan akan menghilang selamanya.
" begitu yah.. "
" sekarang ini para anggota OKSS sedang menunggu kesempatan, agar dapat menyelamatkan para sandra. "Mendengar ucapan Nova barusan, membuatku mengerti. Jadi intinya aku hanya perlu membuat kesempatan untuk kalian bergerak yakan! Seruku melihat kearah lapangan sekolah itu, dari lantai tujuh tempatku berdiri sekarang.
Kulihat para sandra sangat ketakutan, dan begitu juga dengan bu sara, yg jadi targetnya utamanya. Kembali kutatap mata Nova memintanya agar menunggu sinyal dariku, dan saat itu juga kalian selamatkan para sandra.
" hmm, baiklah! " anggukannya tanda mengerti.
" zen, aku akan iku- "Belum selesai fajar berbicara, aku langsung memotongnya dan berkata, tidak jar! Kita hanya punya satu kesempatan, untuk sekarang biarkan aku yg mengambil kesempatan ini. Seruku meminta izin padanya.
" tapi, apa kau yakin melakukannya sendirian zen?! " tanya Fajar terlihat khawatir.
Perlahan Aura energi petir ditubuhku ini mulai keluar secara dan secara perlahan pula, sukumpulan petir berwarna biru pada tangan kiriku, mulai membentuk wujud seperti sebuah pedang.
" Aku tidak sendirian.. Aku memiliki kalian disini.. " balasku tersenyum kepada mereka berdua.
" hmm, baiklah! " balas mereka bersamaan.Layaknya seperti sebuah pelontar, energi petir, pada kakiku sekarang ini perlahan bernyatu, membuatku dapat merasakan energi yg sangat besar, dibawah sana.
Lakukan apa yg bisa kalian lakukan, untuk sekarang alihkan perhatian anak-anak yg lain supaya tidak mendekatiku saat melawanya. Aku pergi dulu! Kakiku memakai pelontar sihir ini, melompat kearah kelangit.
Satu lompatan membuat lantai yg terbuat dari batu ini tampak hancur, akibat lompatanku barusan. Yg benar saja?! Sebut Fajar melihat lantai batu yg rusak itu.
Saat ini dilapangan sekolah..
" apa kau takut wanita cantik? " ucapnya berbisik ketelinga bu sara.
Rasanya seperti sedang dipermainkan, orang itu terlihat sangat menikmati keadaan seperti ini. Sekali lagi ia bertanya pada bu sara, kau tak perlu takut padaku bu guru? Mencengram wajahnya bu Sara kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
SPP (Sekolah Para Penyihir)
FantasySebuah kisah fantasi, yang merujuk kepada kekuatan elementalis para remaja, yang bersekolah di tingkat 3. Tingkat 3 yang setara dengan siswa tingkat SMA, jika dikaitkan dengan keadaan dibumi. Kekuatan sihir dunia ini terbagi menjadi 5 elemen, yaitu...