#14. Penyesalan

51 7 0
                                    

Diatas tanah yg tak berumput lagi, dihadapan zen dan yg lainnya sekarang, terpapar jelas jurang yg sangat dalam dihadapan mereka.

" apa yg harus kita lakukan sekarang? " ucapnya terlihat kebingungan sekali.

Lalu kutegaskan pada mereka, bahwa kita akan turun kebawah sana. Sontak hal itu membuat kedua wanita itu, terkejut bukan main.

" ze- zen! Itu jurang loh.. Jurang! " teriak nova sangat ketakutan.
" jangan bercanda, kita bisa mat- "
" kita tak punya banyak waktu lagi, ayo berangkat. Steven! " ucapku memberi perintah pada kadal besar ini.

Lalu berteriaklah nova dan elfin sekencang mungkin, karena saat ini mereka berfikir bahwa nyawa mereka akan pergi dari dunia ini, aaaaaaaaahhh!! Jeritan kedua wanita itu bergema dijurang ini.

Saat ini ditempat raja drakula..

Didalam Goa yg besar dan gelap ini, terikatlah bu sara dibatang kayu yg ada dibatu besar ini.

Dihadapannya sekarang, berdirilah raja drakula yg tampak sedang menikmati, ketakutan dari bu sara. Lalu dirobeknya baju putih kebangsawanannya tersebut, membuat bu sara sekarang hanya memakai dalamannya saja.

" aaaahhh! " teriaknya sangat ketakutan.

Walau dia seorang wanita, namun drakula berambut merah darah ini tampak sangat menikmatinya. Tawa besar dan ekspresi gila yg ia tunjukkan, merupakan bukti bahwa dia benar-benar sudah termakan oleh cinta dan kebusukan.

" hhahahaha!! Sekarang.. Sekarang.. Kau akan menjadi milikku, silviana! " teriaknya sangat senang sekali.

Lalu berteriaklah bu sara sangat kencangnya, meminta tolong memohon dia memberhentikan perbuatannya ini..

" kumohon hentikan.. Jangan kau lakukan lebih dari ini.. " ucapnya penuh berlinang air matanya.

Bukannya berhenti, malahan raja drakula ini memegang dalamanya yg ada didadanya itu, lalu berkata dengan tatapan sinisnya pada sara.

" Kau akan menjadi milikku! " bentaknya merasa sangat senang sekali.

Hawa nafsu yg besarnya itu kian membesar, membuatnya mulai menarik dalamnya yg ada didadanya bu sara, dan seketika itu.

" Guntur.. Serang dia.. "

Sekumpulan petir masuk kedalam Goa tersebut, membuat sebuah ledakan besar bercampur silauan cahaya yg mengagetkan semua yg melihatnya.

" apa?! " ucap drakula itu menoleh kebelakang.

Dilihatnya hewan sihir berjenis seekor komodo, bersama dengan orang yg menggendong bu sara sebelumnya. Kau, kenapa kau bisa ada disini?! Teriaknya sangat marah.

Lalu dengan tegas ku tatap dia dengan tatapan sinis kuini, aku tak perlu menjawab pertanyaan dari pria bajingan sepertimu! Ucapku sangat kesal menatapnya.

Kulepaskan baju hitamku ini, lalu kuberi perintah pada nova supaya menutupi tubuh bu sara yg ada disana. Sisanya biar aku yg mengurusnya, bisa kamu lakukan nov? Ucapku memberikan baju ini padanya.

" hmm.. " anggukan kepalanya menandakan mengerti.

Turunlah kami bertiga dari punggung steven, perlahan langkahku mencoba mendekatinya dengan hati yg sudah tidak enak lagi.

" ku harap kau tidak mengecewakanku bocah tengik! " bentaknya menghilang lalu muncul dihadapan zen sekarang.

Raja drakula itu memukul wajah zen, dengan tekanan berat yg luar biasa di tangan kanannya itu, membuat darah keluar dari mulutku saat ini juga. Uugghhhk.. Rasa sakit mengenai wajahku.

SPP (Sekolah Para Penyihir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang