#10. Api Biru Vs Api Hitam

57 8 2
                                    

Dibawah langit sore ini, jendral srigala berlari sambil menggendong seorang wanita berambut hitam, wanita itu adalah seorang guru disekolah sihir para bangsawan.

" jendral teruslah berlari, biar saya yg mengurus mereka! " ucap salah satu pengikutnya yg berjubah hitam itu.

Langkahnya berhenti dan berbalik kearah belakang, bantenggal apa yg kau lakukan! Teriak sang jendral berhenti berlari juga.

" Pergilah jendral! Kita harus membawa dewi itu, kekerajaan. "
" tapi- "
" jendral! " bentaknya sangat keras.

Kini sang jendral srigala itu tak dapat berkata-kata lagi, perlahan ia menetapkan keyakinan membuat langkahnya, harus pergi meninggalkan salah satu pengikutnya yg terakhir itu.

Lalu, orang itu melepaskan jubah hitam yg dipakainya itu. Bentangan jubah tersebut membuka kedok yg sebenarnya, seketika itu terungkaplah sebuah kebenaran, ternyata dia adalah manusia setengah banteng.

Sekitar 20 meter didepan sana, Akas sang anjing pendeteksi terlihat ketakutan dan tak berani maju kedepan sana. Hal ini disebabkan karena dihadapan mereka sekarang, berdiri seekor manusia berkepala banteng bertanduk tiga.

" aaaarrrggg.. " gumam akas terlihat khawatir.
" jar, sepertinya akas tak bisa menuntun kita lebih dari ini. " sebutku merasa tidak enak pada anjing merah milik Yaumil tersebut.

Lalu Fajar menyahutku, sambil berkata dengan tenangnya..

" sedari tadi, aku merasa tidak berguna. Kali ini, biarkan aku yg mengurus manusia banteng itu. Pergilah dan bawa akas bersamamu. "
" apa kau yakin jar? "
" hmm.. Pergilah! " senyumnya terlihat sangat percaya diri.

Menyadari ekspresinya barusan, perlahan aku mengangkat jempolku pada fajar. Setelah ini, kau ku izinkan bertemu dengan keluargaku! Balasku sangat senang kepadanya.

" oh! Kalau beginikan, aku jadi bersemangat. Sekarang pergilah, zen! " teriaknya sangat kencang.

Setelah fajar mengatakan hal tersebut, ku angkat tubuh akas yg terlihat tak berani melangkah lebih dari sini. Mencoba menggendongnya dipunggungku, namun disaat yg bersamaan, manusia banteng itu menyemburkan api hitam kearah kami berdua.

" sihir Api.. Kobaran Api biru..! "

Tiba-tiba sebuah pelindung api berwarna biru, berdiri tegak didepanku saat ini, api biru itu memblok api hitam milik manusia banteng barusan.

" lawanmu bukan mereka, tapi... Aku! " bentak fajar sangat marah.
" ah?! " tatap iblis banteng itu kesal sekali.

Mulutku terbata melihatnya saat ini, padahal Aku sudah berniat memunculkan portal sihirku, untuk mengirim api hitam tadi ketempat lain. Hmm, yasudahlah.. Ungkapku didalam hati.

" pergilah! "
" hmm, terimakasih jar.. "

Langkahku berlari meninggalkan fajar disana, sambil menggendong akas sang anjing pelacak ini. Dari dalam hati aku berharap padanya, supaya fajar dapat menang melawan Minotaur tersebut.

Saat ini posisi Nova dan Elfin..

Dihadapan kedua wanita ini, mereka melihat hutan telah hancur dan banyak cairan kental disana. Luas hutan yg hancur itu, berkisar 2 hektar luasnya.

" apa-apaan ini?! " ucap Nova sangat terkejut.
" sepertinya aku tau siapa yg melakukan semua ini, Nov.. " balas elfin merasa kesal.
" siapa elfin?! "

Lalu dibelakang mereka berdua, tiba-tiba muncullah orang yg berjubah hitam memanggil nama wanita elf tersebut.

" elfin, apa yg kau lakukan bersama ras penyihir itu! "
" aaah! " kagetku menyadari keberadaanya.

SPP (Sekolah Para Penyihir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang