Didalam gedung olahraga, zen bersama yang lain menatap kearah kursi penonton yang kosong diatas sana. Lalu, bertanyalah yaumil pada kami semua.
" dimana yang lain? " tanya yaumil terlihat kebingungan.
" mungkin mereka sudah pulang, bro. " balasku memang merasa begitu.
" hm, bisa jadi.. " balas fajar sambil menganggukkan kepalanya.Sejenak kutatap anak kecil yang penuh memar itu, dengan baju yang compang-camping dan rambut hitamnya yang gimbal.
Membuatku merasa sakit didalam dada ini, apa yang akan kau lakukan untuk anak itu kedepannya gi? Tanyaku menatapnya serius.
Egi menjawab, bahwa dia akan mengurus anak ini dan untuk kedepannya. Aku akan menghukum orang yang telah membuat dia terluka.
" apa kau tidak waras! " teriak yaumil menyanggah perkataannya barusan.
" lalu, apa yang akan kita lakukan! " serunya terlihat marah padaku.
" tenanglah, kita tak perlu terburu-buru. Oiya egi, apa kau mau ikut bersamaku kenegeri iblis? " ucapku tersenyum kecil padanya.Egi menyanggah dengan berkata, bagaimana dengan anak ini? Dia tak bisa kutinggal begitu saja, ucapnya sambil melirik kearah anak itu.
Tiba-tiba masuklah bu sara bersama kepala sekolah, kami semua melihat mereka berdua berjalan masuk dari pintu pintu gedung olahraga ini.
Sambil berjalan kearah kami, pak kepsek berkata, kami akan mengurus anak itu! ucapnya dengan tegas.
" eeh!? "
" apa?! " kaget kami mendengar ucapannya barusan.Bu sara berkata, benar seperti yang dikatakan olah pak maulana, bapak kepala sekolah kita. Dia akan mengurus anak itu, kalian pergilah kenegeri iblis.
Wajah kaget ini tak kunjung lepas dari tempatnya, setelah mendengar ucapan kak sara barusan. Aku tak menyangka bahwa dia berhasil membuat pak kepsek setuju.
" apa maksudnya itu pak kepala sekolah? " tanya egi sangat terkejut.
" kau pergilah bersama zen, pelajari apa yang dia lakukan saat disana nanti. Ini adalah perintah, apa kau mau membantahku! " ucapnya sangat tegas.Kepala egi hanya dapat menunduk kebawah melihat kearah anak berambut hitam itu, ia berfikir apa anak ini akan baik-baik saja ya?
Ketika jarak kami sudah dekat dengan mereka berdua, sekitar 3 meter dari tempat kami berdiri sekarang.
Kak sara berkata, ia akan menjaga anak itu, aku tak tega melihat anak kecil ini terluka, tatap bu sara kearah anak itu.
" baiklah, jika bu guru berkata seperti itu. " balas egi hanya dapat menerima keadaan ini.
" baiklah kalau begitu, saya pamit undur diri dulu. " langkah pak kepsek pergi meninggalkan tempat ini.Dari belakang egi, ia memegang bajunya itu. Rasa takut dan khawatir itulah yang anak ini rasakan, kak.. Ucap dengan nada khawatir.
Perlahan berjongkoklah egi pada anak itu, sambil berkata dengan senyuman kecilnya itu ia berkata. Bahwa semua akan baik-baik saja, kamu jangan khawatir yang dek.. Ucap egi memegang rambut hitamnya itu.
" hm.. " anggunakan kepala disertai senyuman tulus diberikannya pada egi.
" kita pasti berjumpa lagi, jadi.. Tunggu kakakmu ini, yah! " seru egi tersenyum kepadanya.
" hmm, baiklah kak! "Aku, fajar, dan yaumil hanya dapat tersenyum melihat pemandangan ini. Rasanya seperti melihat kebersamaan antara kakak dan adik yang sesungguhnya.
Perlahan bangkitlah egi berdiri menghadap kearahku, dengan nada tegas dan sedikit membungkuk ia berkata..
" zen, tolong bawa aku kenegeri iblis. " teriak egi memohon padaku.
Sebenarnya aku tak terlalu suka hal seperti ini, lalu kukatakan padanya agar untuk mengangkat kepalanya itu, karena aku akan membawamu kesana, senyumku tulus menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SPP (Sekolah Para Penyihir)
FantasySebuah kisah fantasi, yang merujuk kepada kekuatan elementalis para remaja, yang bersekolah di tingkat 3. Tingkat 3 yang setara dengan siswa tingkat SMA, jika dikaitkan dengan keadaan dibumi. Kekuatan sihir dunia ini terbagi menjadi 5 elemen, yaitu...