#11. Diujung Kesulitan

51 7 2
                                    

Ditengah petang yg datang mengunjung, ada percikan api berwarna biru dan hitam saling berlaga, tidak tinggal diam sang manusia banteng itu menyemburkan api hitamnya dari mulutnya itu. Namun, secepat mungkin fajar merapalkan sihir api birunya.

" sihir api.. Kobaran api.. "

Keduanya saling menjauhi dikarenakan kekuatan api mereka, dapat melukai diri mereka masing-masing.

Dari dalam hati, fajar merasa sulit untuk menghadapi api hitamnya itu. Begitu juga dengan manusia banteng. Ia merasa bahwa ada lawan yg sepadan dengan dirinya, sejauh ini di negri iblis, kekuatan api hitamnyalah yg paling kuat disana.

" kau cukup membuatku bersemangat! " ucapnya tersenyum sinis.
" ehe.. Apa kau sudah lelah? " tanyaku menyendirnya.

Mendengar ucapanku barusan, iapun terpancing dan berlari dengan cepatnya kearahku sambil berkata, matilah kau! Teriaknya sangat murka.

" tebasan api hitam.. "
" sialan.. " kagetku melihatnya berlari sangat cepat.

Karena kecepatan larinya sangat kencang, membuat Fajar tidak sepenuhnya dapat bertahan dari serangan tersebut.

Pedang api hitam milik Minotaur itu, membuat api biru milik fajar menjadi menghilang. Kekuatan macam apa itu?! Kagetku menyadari api biruku yg barusan menghilang.

Lalu ia berkata dengan tatapan sinisnya itu padaku, apa kau sudah paham? Bahwa kau tidak pantas menjadi lawanku, ras penyihir bodoh!

Kata-katanya barusan membuatku sangat geram mendengarnya, lalu dengan amarah ini, dibangkitkannyalah sebuah sihir yg ia simpan untuk saat-saat mendadak.

" biarlah api memakan segalanya, dan biarlah api membuat takut mereka yg melihatnya. Sihir api biru.. Bangkitlah dari dariku.. " ucap fajar merubah tubuhnya menjadi bentuk aura api yg berwarna biru.

Disekelunjur tubuh fajar sekarang, Aura manusianya perlahan menghilang membuat seluruh tubuhnya menjadi berapi berwarna biru.

Lalu manusia banteng itu tersenyum sangat senangnya melihat fajar seperti itu, oh! Ternyata kau masih menyimpan kekuatan seperti ini. Tapi, bukan kau saja yg dapat melakukannya.. Bentak Minotaur itu sangat kencang.

" api hitam.. Muncullah.. "

Perlahan Aura disekitaran manusia banteng itu, juga ikut berubah menjadi api berwarna hitam. Bentuknya sekarang benar-benar sangat menyeramkan kelihatannya.

" haaaaaaaaaaaaaa!!! " teriak keduanya sangat saling membenci.

Saat ini diatas langit..

Burung kondor yg besarnya sekitar 7 meter itu merasakan kekuatan sangat besar dibawahnya, tidak hanya burung itu namun elfin dari bangsa elf itu juga dapat merasakannya.

" semuanya lihat dibawah sana. " tunjuk elfin dari punggung burung ini, kearah Fajar dan manusia banteng itu.

Ketika semuanya melihat kebawah, dilihatnya manusia Aura hitam dan manusia Aura biru sedang bertarung habis-habisan di sana.

Seketika itu teringatlah lolipa, bahwa ada siswa yg cukup diperhatikan di OKSS. Karena elemen api birunya dapat membahayakan orang lain, jika sihir api itu diaktifkan.

" ayo kita kesana, dia adalah Fajar! " teriak lolipa baru menyadarinya.
" fajar? Elfin ayo kita kesana terlebih dahulu.. " ucap nova meminta tolong.
" hmm, baiklah.. Lagian aku juga mengenali orang yg dilawannya itu. " balas elfin langsung terdiam.

Setelah diberi perintah, burung kondor ini terjun kebawah dengan sangat cepatnya. Angin yg menerpa rambut para wanita itu membuat wajah mereka semua langsung pucat.

SPP (Sekolah Para Penyihir)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang