26 ~ Lebih Baik ~

311 37 8
                                    

Kita kembali saling bicara
Ribuan kata ku ucap
Ribuan kata ku dengar
Sebenarnya ini perbincangan apa ?
Senyummu menjawab semuanya
Perpisahan... Iya kan ?

~ author

Hari ini Rian kembali menatap Nadya yang sedang bernyanyi seorang diri. Rian ditemani partner setianya Fajar, awalnya ia ingin pergi sendiri tapi Fajar memaksa untuk ikut, Rian tahu sekali mengajak Fajar untuk ikut bersamanya bukanlah ide bagus.

Mengajak Fajar bahkan bisa dikatakan lebih buruk dari sekedar mimpi buruk. Rian terus mendengar ocehan Fajar yang memintanya untuk menemui Nadya, tapi Rian selalu menolak dengan alasan dia tak ingin merusak kebahagiaan Nadya.

Kini Fajar turun dari mobil dan memaksa Rian untuk turun bersamanya. Ia menatap Rian kesal.

" Temuin Nadya sekarang ! " Kata Fajar kesal

" Dia udah bahagia Jar "

" Omong kosong ! "

Fajar menatap Nadya yang sibuk dengan gitar miliknya, ia tersenyum pada siapapun yang datang dan memberikan sedikit uang padanya. Fajar menghembuskan nafas berat dan kini menggelengkan kepalanya.

" NADYA !!! " teriak Fajar setelah ia melihat Nadya menatapnya, Fajar menoleh kearah Rian sejenak

" Bicara baik-baik " kata Fajar yang kini masuk kedalam mobil meninggalkan Rian yang mematung menatap Nadya

Tatapan mata Nadya dan Rian bertemu, rasanya Nadya ingin sekali menangis, ia rindu pada Rian tapi ia tak yakin Rian merasakan hal yang sama dengan apa yang ia rasakan saat ini. Nadya menatap Rian yang masih mematung ditempatnya, Rian tak berniat mendekatinya.

Nadya bangkit dari tempat duduknya dan ia berjalan mendekati Rian, tapi belum sampai Nadya berada di dekat Rian, Rian sudah kembali masuk kedalam mobil miliknya. Nadya berhenti melangkah dan kini menatap kepergian Rian dengan mobil miliknya.

" Jom... Jom... " Kata Nadya yang mulai terisak

Nadya kini berjongkok dan menyembunyikan isakan tangisnya. Seseorang datang dan langsung mendekati Nadya.

" Nadya... " Kata seseorang yang kini berlutut didekat Nadya

" Aero.... " Kata Nadya yang kini memeluk tubuh pria yang berada didepannya itu

" Sakit Ro... Sakit... Gue bohong... Gue ngga bisa... Gue sayang sama dia... Gue sayang sama Rian Ro... " Isak Nadya lagi

" Udah Nad ! Rian pasti punya alasan untuk ini, jadi Lo ngga boleh sedih "

" Kalau dia bisa maafin Kevin, kenapa dia ngga bisa maafin gue Ro ? Gue sayang sama dia Ro, kalaupun dia mau maki gue tadi, gue akan terima, tapi gue ngga suka didiemin kaya gini, kalau emang dia mau hubungan ini berakhir, gue rela meski hati gue berat. Yang gue mau cuma dia bilang ke gue ngga diem aja kaya gini... Dia bikin gue serba salah Ro ! "

" Dia pasti udah maafin Lo Nad "

Nadya menghela nafasnya berat kemudian menghapus air matanya kasar.

" Gue ngga bisa nunggu Ro ! Kalau emang Rian ngga mau kasih gue jawaban, gue yang akan kasih keputusan. Hubungan harusnya berjalan dari dua belah pihak, gue ngga bisa berjuang sendirian, gue capek nunggu Ro... Mungkin emang gue Sama Rian bukan jodoh "

" Maksud Lo ? "

" Gue akan temui Rian, dan gue akan wujutin semua hal yang dia mau, termasuk berpisah dan lupain gue " kata Nadya yang kini berjalan meninggalkan Aero untuk menuju pelatnas. Jujur Aero tak yakin itu ide bagus, tapi Aero tak ingin terlalu ikut campur masalah Nadya, takut jika Nadya akan membencinya, jadi Aero lebih memilih untuk kembali ke rumahnya.

Sepersen Cinta || Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang