22 ~ Petaka ~

296 35 18
                                    

Yang ku takutkan bukan dia
Atau kita yang tak lagi bersama
Atau berakhirnya kita
Aku hanya takut kau tak lagi percaya

~ Nadya

Aku tak langsung mengejar Rian kala itu, aku memilih mengantar Kevin ke rumah sakit, lukanya cukup parah. Awalnya Kevin menolak dan memintaku untuk mengejar Rian, jujur aku hampir melakukanya jika saja pria menyebalkan ini dalam keadaan baik, sayangnya setelah mengatakan itu pria menyebalkan bernama Kevin tadi langsung tak sadarkan diri. jadi disinilah aku sekarang menunggu dia sadar.

Aku mendekati Kevin saat melihat pergerakan pada tbuhnya. Perlahan dia membuka matanya dan menatapku.

" Gimana sama Jom ? " Tanya dia lirih

Aku menghela nafas berat dan kini menggelengkan kepalaku lemah.

" Lo belum ketemu sama Jom ? Terus Lo ngapain aja Nad ? " Tanya Kevin dengan nada kesal

" Gue ngga mungkin biarin Lo Disana terus kan Vin ? Gimanapun Lo butuh bantuan medis, jadi gue bawa Lo kesini dulu "

" Hubungi Jom ! Lo harus jelasin kalau dia salah paham "

" Ummm... Udah, gue udah telvon tapi ngga di jawab, gue chat ngga di bales. Gue bingung harus gimana "

" Temuin dia ! "

" Ummm... Rencananya setelah Lo bangun gue mau balik buat nemuin Rian, tapi gue butuh cerita dari Lo kenapa Lo bisa ada di villa ? "

" Gue dapet pesan dari Tasya, katanya dia mau bikin Jom celaka, gue coba hubungi Jom tapi dia ngga bisa di hubungi, gue panik dan gue datang ke villa tapi disana sepi, waktu gue turun dari mobil buat cari si Jom ada orang yang pukul gue setelah itu gue ngga tahu apa-apa. Pas gue bangun udah ada Lo di samping gue dan Jom... Ya Lo tahu lah "

" Cerita kita hampir sama Vin ! Yaudah gue ke Jom dulu ya ! Kata dokter Lo masih butuh banyak istirahat, besok Lo baru boleh pulang "

" Umm... Hati-hati Nad ! "

Aku mengangguk dan kini keluar dari rumah sakit untuk menemui Rian, aku sudah mencoba untuk menghubungi Rian lagi tapi tetap saja dia tak mau menjawab panggilan dariku. Sebegitu kecewanya dia padaku.

Baru beberapa langkah aku menjauh dari rumah sakit aku merasa ada orang yang mengikuti ku, aku pun mempercepat langkah ku dan kini kembali menghubungi Rian berharap dia akan menjawab panggilan dariku.

" Ayo dong Jom jawab ! Aku butuh bantuan kamu sekarang "

Tetap saja panggilan dariku ditolak oleh Rian. Ya Tuhan tolong selamatkan aku dari siapapun yang mengejarku saat ini. Baru saja aku bernafas lega saat merasa mereka berhenti mengikutiku seseorang berhasil meraih handphone milik ku.

" Minta bantuan siapa sih ? Rian ? Dia ngga akan bantuin Lo ! Ngga akan pernah, mana ada sih cowok yang mau nolong pacarnya yang ketahuan selingkuh sama sahabatnya sendiri " kata seseorang yang ku tahu bernama Tasya

" Jadi bener itu rencana Lo ? "

" Umm... Iya kenapa ? Tapi gue ngga akan berhenti di situ aja ! Bawa dia " kata Tasya yang kini memerintahkan kaki tangannya untuk menangkap ku, aku tak punya kesempatan untuk lari sehingga aku kini harus ikut dengan Tasya.

Mereka membawaku pergi ke pinggir kota, ke sebuah rumah kosong. Mereka mengikatku dengan keadaan berdiri bersandar pada tiang, kemudian pergi meninggalkan aku dengan Tasya yang sedang bermain-main dengan gunting di tangannya. Aku berusaha melepas tali yang sedang mengikat tanganku, jujur ini menyakitkan tapi aku akan terus berusaha melepas tali ini.

Sepersen Cinta || Rian ArdiantoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang