Ada sedikit ruang kosong Disana
Disudut hati paling dalam
Tempat ku simpan namamu
Sudah coba ku ganti dengan orang lain
Tapi tetap kamu yang ku mau~ Nadya
Ku lihat kembali foto ku dengan Rian, entah apa Kevin menyampaikan cerita itu padamu atau tidak. Yang jelas sampai saat ini kamu masih belum memberi kabar. Kamu juga belum menemuiku, bahkan aku pernah ke pelatnas dan aku tahu kamu ada Disana tapi anehnya kamu menolak untuk menemuiku. Kenapa ? Apa mungkin hubungan ini memang ngga bisa diselamatkan lagi ?. Aku tak menyangka hubungan yang aku kira akan berlangsung lama akan berakhir secepat ini.
Aku meletakkan kembali foto tadi dan kini berjalan keluar rumah, ada mobil yang sudah menungguku sedari tadi. Ku tatap lagi jalanan didepan rumah ku, berharap kamu datang, tapi mungkin aku hanya bermimpi jika kamu benar-benar berada di sini menemuiku, untuk sekedar memperbaiki kesalahan kita atau kembali merencanakan hal bersama tapi nyatanya kamu tidak ada disini.
" Pergi sekarang mbak ? " Tanya seseorang yang sedari tadi sudah menungguku
" Ohhh... Iya pak, maaf ummm kita bisa pergi ke pelatnas dulu ngga pak ? "
" Iya bisa tapi jangan lama-lama ya mbak, ibu udah nunggu "
Aku mengangguk dan kini masuk kedalam mobil, membiarkan mobil tadi membawaku ke pelatnas. Sekali lagi aku mencoba peruntungan ku untuk menemui kamu, sebelum aku keluar dari mobil aku melihat seorang pria yang aku yakin dia adalah kamu. Aku keluar dari mobil dan berusaha mengejar kamu tapi kamu sudah menghilang.
Aku mendekati satpam yang berjaga disana, ku ulaskan senyum manis pada satpam tadi.
" Pak, Rian nya ada kan ? " Tanya ku
Satpam tadi tampak ragu dan enggan menatap ku, ada apa ? Dia selalu menatapku begitu.
" E...anu...em... Mas Jom nya lagi ngga ada di sini " jawab nya
Ya selalu seperti ini jawaban yang ku dapat, kamu benar-benar ingin melupakan aku dan mengakhiri semuanya. Aku kira aku bisa merubah keputusan ku setelah bertemu kamu, tapi nyatanya kamu menolak kedatangan ku. Aku kini hanya bisa berharap kamu benar-benar bahagia Rian.
" Ummm... Kalau Rian udah pulang ke pelatnas tolong kasih ini ya pak ! Saya permisi " kata ku kemudian kembali ke mobil dan meninggalkan pelatnas dengan perasaan kecewa, aku sudah berkali-kali merendahkan diri untuk menemui kamu tapi kamu selalu menolak jadi mungkin memang ini yang terbaik, semoga kita sama-sama bisa menyembuhkan luka Rian.
🍒
~ Rian
Setelah kepergian Nadya aku mendekati satpam dan menanyakan apa yang Nadya berikan pada satpam tadi. Satpam tadi kembali ke pos nya sebentar dan kembali sambil meraih gitar yang pernah ku berikan pada Nadya. Ia mengembalikan gitar pemberian ku dan juga sebuah surat. Ku raih surat tadi dan membacanya perlahan.
Dear Rian
Jujur waktu pertama kali aku menerima gitar ini, aku seneng banget. Anehnya aku yakin gitar ini dari kamu. Makasih ya kamu baik banget.
Kamu ingat gimana pertaruhan yang pernah kita buat ? Dan pada akhirnya aku yang kalah ? Tapi kini satu persen milikmu sudah aku minta kembali. Rian aku ngga serius, aku berharap waktu itu kamu mengejarku. Naif ya... Hahaha.... Maaf
Rian... Hampir setiap hari aku menunggu kamu mengirim kabar, aku juga sering ke pelatnas hanya untuk bertemu kamu. Tapi kamu menolak, kamu marah ya ? Aku minta maaf...
Rian kemarin ibu panti mengirim pesan, katanya panti akan digusur untuk dijadikan bangunan lain yang aku tak tahu apa. Yang jelas mereka ngga bisa lagi tinggal di panti itu lagi. Setelah kamu memilih pergi, aku ngga punya siapa-siapa lagi cuma mereka yang aku punya, itu tandanya hari ini aku harus pergi bersama mereka.
Kalau aja aku bertemu kamu aku sudah bersumpah untuk membatalkan rencanaku, tapi kalau sampai kamu membaca surat ini, itu tandanya aku gagal dan saat ini pastinya aku sudah berangkat meninggalkan kota ini.
Aku ngga akan pernah kasih tahu aku pergi kemana, siapapun tak boleh tahu, semoga rencana kita untuk saling melupakan berhasil. Selamat tinggal Rian
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepersen Cinta || Rian Ardianto
Fanfiction" 99 persen gue yakin Lo ngga akan bisa bikin gue jatuh cinta Rian Ardianto " " Setidaknya gue masih punya 1 persen " " Satu persen ngga akan menang lawan 99 persen " " Dan 99 persen ngga akan jadi seratus kalau ngga ada satu persen " Segala pesona...